Selasa, 12 Mei 2009

50 porsen lapas dipenuhi tahanan titipan

Drijen pemasyrakat DEPHUMHAM Untung Sugiono Lapas bukan hanya sebagai tempat menjalani pidana namun memiliki dua fungsi penting sebagai lembaga pendidikan dan dan pembangunan sesuai dengan prinsip pemasyrakatan.

Garut,RRI
- Dirjen Pemasyarakatan Dephumham, Untung Sugiyono, SH menyatakan, seluruh Lembaga
Pemasyarakatan (LAPAS) Indonesia, 50 persen dipenuhi tahanan titipan dari Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan,termasuk LAPAS Garut.Sebanyak 88.000 orang kapasitas "hotel prodeo" tersebut, kini dijejali 137.000 penghuninya, termasuk di Provinsi Jawa Barat yang berkapasitas 6.000 orang terpaksa diisi 9.000-an orang, ungkapnya kepada RRI seusai menghadiri peresmian Pesantren Taubatul Mudznibin di dalam LAPAS Kelas II A, Garut,
Dalam menanggulanginya, diperlukan penambahan ruangan dengan memanfaatkan luas tanah yang masih kosong atau membangun dua lantai. Selain itu dilakukan pelepasan bersyarat serta pemberian cuti menjelang bebas, termasuk adanya putusan pidana alternatif, Sedangkan kendalanya, banyak masyarakat yang tidak puas jika terpidana tidak dihukum seperti sekitar
90 persen terpidana kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah pengguna, tegasnya.
Padahal LAPAS bukan hanya sebagai tempat menjalani pidana, melainkan memiliki dua fungsi penting sebagai lembaga pendidikan dan pembangunan sesuai dengan prinsip pemasyarakatan, yang mengedepankan aspek preventif, kuratif, rehabilitatif serta edukatif.Insert
Terkait dua jenis pembinaan, yakni kepribadian dan pembinaan kemandirian itu, ia menyambut baik dibukanya pesantren Taubatul Mudznibin di LAPAS Garut, yang diharapkan memberikan manfaat bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga binaan pemasyarakatan.
Pesantren itu, ujarnya, diharapkan memberikan bekal dan pedoman hidup beragama, memberikan bekal pengetahuan praktis tentang tata cara peribadatan dan pengajian Al-Qur'an, mempersiapkan warga binaan pemasyarakatan untuk dapat berinteraksi secara sehat dengan masyarakat.Serta meningkatkan ketahanan sosial warga binaan terhadap pengaruh buruk lingkungan, dan mampu berinteraksi sosial secara wajar, katanya.
Dari 549 orang penghuni LAPAS Garut, terdapat 270 narapidana, sembilan diantaranya perempuan.Sedangkan dari 279 orang yang berstatus tahanan, juga terdapat empat orang perempuan, tiga terjerat kasus pencurian dan seorang kasus narkoba.Irwan Rudiawan

Berawal dari isu central ketertinggalan pembangunan dan terjadinya disparitas presedium masyarakat Garut selatan mendesak untuk dilakukannya pemekran

garut.RRI

Berawal dari isu central ketrtinggaln pembangunan dan terjadinya disparitas antara garut selatan dan Garut utara yang digelembungkan sejak 4 tahun yang lalu kini berbagai elemen masyarakat Garut selatan yang tergabung dalam presedium masyarakt Garut selatan cukup getol untuk memperjuangkan pemekaran atau pemisahan garut selatan dari induk kabupaten Garut. Dan berdasarkan hasil penelitian studi kelayakan pemekaran Garut selatan yang dilakukan oleh lembaga penelitian unpad serta didukung oleh i PP no 78 tahun 2007 Garut selatan dianggap telah memenuhi persyaratan dari 11 kompeonen kriteria untuk menjadi daerah otonom demikiann di kemukakan ketua presedium masyarakt Garut selatan Gunawan Undang.Insert
Gunawan Undang optimis dalam waktu yang tidak lama lagi aspirasi masyarakt Garut selatan untuk memisahkan diri dari kabupaten Induk akan terealisasi karena dilihat dari asfek pertumbuhan ekonomi Garut selatan memiliki potensi sumber daya alam yangb berlimpah termasuk didalmnya asfek pertanian dan perkebunan dan potensi lahan tidur juga pengembangan tebu rakyat membnuktikan bahwa multi potensi tersebut tidak dimiliki oleh Garut utara yang menjadi isu central. terjadinya disparitas.dan rencana pemekaran Garut selatan ini juga tidak lepas dari dukungan hampir 80 persen anggota DPRD garut dan Gunawan Undang berharap oleh DPRD hal tersebut dijadikan sebuah kado masa akhir jabatan.dan ditargetkan pemkaran tersebut dapat selesai sebelum pelantikan DPRD yang baru.IRwan
Rudiawan.

TRUK ELF DUA LUKA PARAN ENAM LUKA RINGAN

Garut.RRI
Jalur blackspot Tutugan Leles yang terdapat di lintasan antara Garut-Bandung, tepatnya di kawasan Kampung Leuweungtiis, Desa Haruman, Kec. Leles, kembali menelan korban. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun sedikitnya 9 orang harus dilarikan dan mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Ke-9 orang tersebut terpaksa dirawat karena mengalami luka parah dan ringan akibat tabrakan yang terjadi antara truk dan elf di kawasan Tutugan Leles, Selasa (12/5).
Saripudin (35), saksi mata warga sekitar menyebutkan, saat itu sekitar pukul 13.35, dirinya tengah berada di kebun yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian. Tiba-tiba, dia mendengar suara deritan rem yang diiukti suara benturan keras serta jeritan dari arah jalan tepat di atas kebun miliknya. Diapun langsung menuju arah jalan dan disana telah terlihat dua unit mobil yang telah bertabrakan.
Bersama beberapa warga lainnya, diakuiny, saat itu dirinya langsung memberikan pertolongan pada seluruh penumpang yang ada di dua mobil tersebut. Dari dalam mobil truk, terdapat dua orang yang terdiri dari sopir dan kenek, sedangkan dari dalam elf, warga hanya menemukan 8 orang penumpang yang semuanya mengalami luka.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Garut, AKP Encun Carmana, membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan laporan sementara yang telah diterimanya, truk berisikan dua orang, yaitu kenek dan sopir, sedangkan di dalam elf selain sopir dan kenek, juga terdapat delapan orang penumpang.
Sementara itu di ruang UGD RSU dr Slamet Garut, diperoleh keterangan bahwa dua orang korban luka parah akibat tabrakan antara truk dan elf di daerah Tutugan Leuweungtiis tersebut yaitu Cecep Abdul Halim (45), seorang guru SMK Limbangan, warga Desa Karangsari, Kec. Pangatikan dan Ny Yati Rohayati (59), warga Kp. Leuwuengtiis RT 02/8, Desa Haruman, Kec Leles.