Kamis, 12 Maret 2009

Kondisi Enam bangunan SD Regol Rusak Parah

Garut.RRI (jumat 13 maret 09 )
Akibat tidak adanya perhatian dari pihak Pemkab Garut, saat ini kondisi bangunan enam buah sekolah yang ada di Kelurahan Regol, Kec. Garutkota, memprihatinkan. Ironisnya, ke enam banguan sekolah Regol tersebut, yaitu SDN Regol 7, 8, 9, 10,11 dan 12, letaknya hanya sekitar 50 meter dari Gedung Pendopo dan Rumah Dinas Bupati Garut. Hal ini tentu saja sangat dikeluhkan enam kepala sekolah tersebut. Ke-enam orang kepala sekolah SDN Regol ini, mengaku merasa khawatir kalau sewaktu-waktu atap sekolah ambruk dan menimpa murid, terutama bila terjadi angin kencang atau hujan lebat. Selain sarana prasarana banyak yang rusak, atap bangunan di hampir setiap kelas juga banyak yang bolong-bolong karena kondisi
materialnya sudah lapuk dimakan usia. Lantainya pun masih berupa semen yang kini sebagian sudah mulai mengelupas.kondisi bokbroknya infratuktur bangunan sekolah tersebut menurut Kepala Sekolah SDN Regol 9 Jajang Suryapraja yang didampingi tiga kepala sekolah lainnya tentunya telah mengganggu konsentrasi kegiatan belajar mengajar karena ada kekhawatiran akan ambruknya bangunan sekolah itu disaat sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siswa. Dikatakan Jajang, saat ini di enam SD tersebut terdapat sebanyak 846 murid. SD Regol 8 dibangun pada 1951dengan jumlah murid sebanyak 116 orang, SD Regol 9 (93 murid) dibangun pada tahun 1953, SD Regol 11 (195 murid) dibangun pada 1951, dan SD Regol 12 (157) murid dan dibangun tahun 1953. Masing-masing SD memiliki 3 ruang kelas dan dipergunakan kegiatan belajar mengajar dalam dua shift, pagi dan siang. Parahnya lagi, SD Regol 8,9,11, dan SD Regol 12 tidak memiliki ruang kepsek maupun ruang guru. Keempat SD yang masih dalam satu lingkungan itu hanya memiliki satu ruang kepsek berukuran 7 x 5 meter. Ruangan tersebut digunakan bagi empat kepsek, yakni Kepsek SD Regol 8, Kepsek Regol 9, Kepsek Regol 11 dan
Kepsek Regol 12. Sedangkan ruang kepsek SD Regol 7, Andi Sutandi, dan SD Regol 10, Ayat Rohayati, berada terpisah.Menurut Jajang, kondisi bangunan SD yang memprihatinkan tersebut juga mengakibatkan berkurangnya animo masyarakat mendaftarkan anaknya ke enam SD
Regol tersebut. Apalagi dua tahun lalu sempat terlontar pernyataan Kepala Dinas Pendidikan bahwa keenam sekolah tersebut akan dimerger. Sementara itu anggota Komisi E DPRD Prov. Jabar, Enjang Tedi, yang sempat mengunjungi keenam SD tersebut mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya perhatian Pemkab terhadap kondisi keenam SD tersebut. Menurut Enjang, bila persoalan tersebut tak segera diantisipasi maka dikhawatirkan bisa menjadi bencana. Enjang juga berjanji akan membawa hasil temuan semasa resesnya tersebut dan dilaporkan ke Disdik Provinsi. Dia berharap kendati bantuan sarana prasarana dari Provinsi pada 2009 tak ada namun bisa diperoleh solusinya.Irwan Rudiawan

Puuhan Warga Kp Lawangbiru Terserang DBD

Garut,RRI (jumat 13 maret 09 )
Keresahan saat ini melanda warga Kampung Lawangbiru, Desa Situjaya, Kec. Karangpawitan menyusul mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Bahkan salah seorang warga setempat beberapa waktu lalu meninggal dunia karena DBD. Namun meski hingga saat ini sudah terdapat puluhan warga yang terserang, pihak Pemkab Garut terkesan tidak menunjukan kepeduliannya. Hal ini tentu saja sangat disesalkan warga.Informasi yang berhasil dihimpun RRI, puluhan warga Desa Situjaya yang terserang wabah DBD, tersebar di beberapa RW, namun paling banyak terdapat di RW 1 dan RW 8.Ketua RW 08, Cecep, menyebutkan, serangan wabah DBD yang terjadi di daerahnya telah berlangsung sejak sekitar tiga minggu lalu, tepatnya sejak Aris (12), salah seorang warga RW 01 meninggal akibat DBD. Hal ini menurutnya, telah dilaporkan kepada pihak pemerintahan termasuk kepada Puskesmas setempat. Namun sayang, hingga saat ini, jangankan langkah yang bersifat penanganan, kunjunganpun belum pernah ada dari pihak pemerintah.Dikatakannya, saat ini di RW 8 saja, ada sepuluh orang yang telah terserang DBD, yaitu Dipa (13), Suarsih (35), Tina (27), Maria (11), Marsela (8), Indra (15), Reihan (4), Dedi (19), Ade Dita (9) serta Ny Tata (55).warga RW lainnya di Desa Situjaya. Jika ditotalkan, jumlahnya bisa mencapai puluhan orang.Mendengar informasi tersebut, warga yang sudah khawatir terhadap penyebaran DBD di daerah tersebutpun berinisiatif untuk mengumpulkan uang yang rata-rata tiap rumahnya menyanggupi mengumpulkan antara Rp 12 ribu - Rp 15 ribu. Namun sayang hingga saat ini keinginan warga tersebut belum terlaksana.Dihubungi secara terpisah, Kades Situjaya, Deden, membenarkan jika di daerahnya saat ini banyak warga yang terserang DBD. Deden mengakui pihaknya telah
mengajukan pelaksanaan fogging ke Pemkab Garut, namun sayang, hingga saat ini belum juga dituruti.Irwan Rudiwan

Percaloan Marak BPN Luncurkan LARASATI

Garut.RRI (jumat 13 maret 09 )
Saat ini praktek percaloan di bidang pengurusan surat atau sertifikat tanah di Kabupaten Garut, masih terbilang tinggi. Jika dihitung-hitung, warga yang mengurus sertifikat tanahnya yang langsung melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan yang melalui calo, jumlahnya sebanding atau bisa dikatakan fivetee-fivetee.Hal tersebut diakui Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN Garut, H. Dadang Suhendi, SH., MH., ditemui di ruang kantornya Jalan Pramuka, Kec. Garutkota.Dengan demikian, menurutnya, wajar saja jika kemudian warga pemilik tanah harus mengeluarkan uang lebih besar dibanding biaya yang telah ditentukan saat mengurus pembuatan surat atau sertifikat tanah. Untuk mengantisifasi hal tersebut, dituturkan Dadang, pihaknya saat ini telah meluncurkan program Layanan Rakyat Sertifikasi Tanah (LARASATI) . Dengan program ini, pihak BPN langsung menggunakan sitem jemput bola untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mengurusi sertivikasi tanah mereka.Irwan Rudiawan

Pelanggaran Kampanye akan di tidak Tegas

GARUT,RRI (jumat 13 maret 09 )
– Kapolwil Priangan Kombes Anton Charliyan menegaskan, pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh partai politik peserta pemilu 2009 akan mendapat tindakan tegas. Saat ini kepolisian telah berkoordinasi dengan KPU dan Panwaslu untuk mengawasi pelanggaran administratif, maupun pelanggaran pidana.Hal tersebut ditegaskan Anton Charliyan saat memimpin gelar pasukan persiapan pemilu 2009 di lapangan Otista Garut, Senin (11/3). Menurut Anton, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak para pelanggar, baik perorangan maupun partai, yang mengarah kepada tindak hukum pidana. Anton menjelaskan, kampanye terbuka peserta pemilu, dan caleg dikhawatirkan rawan akan adanya pelanggaran, dengan banyaknya parpol yang akan merebut simpati masyarakat. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak kepolisian akan menerjunkan anggota sebanyak 5400 polisi, dibantu anggota linmas 15.000 orang serta dibantu oleh anggota TNI dalam hal penegakan hukum dalam pelanggaran kampanye pemilu dan belasan ribu anggota kepolisian tesebut akan ditempatkan dititik titik keramaian yang dianggap rawan terhadap pelanggaran kampanye parpol yang dijadwalkan pada 16 maret mendatang.Kapolwil juga mengatakan, sebelum masa kampanye dimulai, kepolisian wilayah (polwil) telah menerima dua laporan kasus tindak pidana dari dua wilayah yang berbeda. yaitu, pengrusakan baligho caleg di Kota Cimahi, dan kasus money politik
di Kabupaten Bandung dan Kedua pelanggaran pidana tersebut tengah ditangani jajarannya dan bagi pelaku yang terbukti melanggar akan ditindak tegas.Kapolwil juga menghimbau kepada peserta pemilu 2009 agar dalam masa kampanye jangan di nodai oleh sikap anarkis yang bisa mengarah terhadap tindak pidana. Dan diharakan kesadaran masyarakat untuk berkampanye dengan damai dalam Pemilu Indonesia 2009.”Irwan Rudiawan