Senin, 12 Januari 2009

WARGA BANDUNG SELATAN HARUS WASPADA BANJIR

Selasa,13 Januari 2009 pukul 14.45wib

Warga Bandung khususnya yang berada di daerah Bandung Selatan seperti Majalaya,Ranca Kemit dan Bale endah harus siap siaga menghadapi terjadinya banjir akibat hujan yang kemungkinan akan terus terjadi. Pakar Lingkungan Institut Teknologi Bandung ITB Sobirin Supardiono kepada RRI mengatakan berdasarkan peristiwa banjir yang terjadi akhir tahun 2008 didaerah selatan tersebut,warga harus lebih waspada antisipasi banjir,mengingat penanganan banjir oleh Pemerintah masih belum optimal karena masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk mengatasi banjir. Menurut Sobirin ada empat perkara dalam menangani banjir secara komprehensip antara Pemerintah Propinsi,Kabupaten/Kota,masyarakat yang tinggal di hulu dan hilir sebagai langgaran banjir.
Sebagai pakar Lingkungan yang juga Anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda DPKLTS Sobirin mengingatkan meskipun proyek Balai Besar wilayah sungai citarum sudah terselesaikan,diperkirakan masih rentan terjadi banjir di areal seluas 945 hektar didaerah paling rendah yang tidak dapat diantisipasi,mengingat daerah tersebut sebagai daerah sangat rendah dan tidak dapat teratasi dengan konsep-konsep penanganan saat ini. Daerah sangat rendah tersebut tegas Sobirin hampir sama dengan 2 wilayah Kecamatan. Permasalahan banjir di kawasan cekungan Bandung dikatakan Sobirin sudah ada sejak tahun 1931 seluas 10 ribu hektar,yang berarti pada masa itu kondisi hutan sekitar masih belum rusak, meski banjir tetap terjadi namun tidak ada korban karena penghuninya masih sedikit. Berbeda dengan kondisi sekarang penduduk semakin bertambah disamping hutan juga sudah banyak yang rusak,menjadikan korban banjir semakin banyak dan penanganan banjir masih belum optimal.(Lestari Justian)

Mata Lembu Komoditi Laut Kabupaten Garut

Garut.RRI
Mata Lembu. Dua suku kata itu akan menjadi sangat akrab ditelinga kita jika kita mengunjungi sebuah pantai nun jauh di sebelah selatan Kabupaten Garut yang bernama Rancabuaya.Pantai Rancabuaya, terletak di Kampung Riung Gunung, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut. terletak sejauh kurang lebih 140 kilomter dari Kota Garut, pantai Rancbuaya dikenal sebagai pantai yang sangat indah, namun juga dikenal dengan ombaknya yang kurang ramah.Namun bukan hal itu yang akan menjadikan kita penasaran saat berkunjung ke Rancabuaya, melainkan sebuah makanan khas daerah tersebut yang disebut mata lembu. Sekilas, mendengar dua kata ini, pasti yang teringat adalah dua mata sapi (lembu). Namun dugaan tersebut, ternyata salah besar. Sebab mata lembu bukanlah merupakan mata sapi, melainkan sejenis makanan khas yang berasal dari sejenis siput.Bagi masyarakat Sunda, pasti semua orang sudah mengenal sejenis makanan dari siput yang biasa disebut "tutut". Nah, makanan mata lembu, tidak jauh berbeda dengan tutut. Hanya saja mata lembu bentuknya jauh lebih besar dan memiliki kekhasan yakni memiliki benda seperti kerang atau batu mutiara yang terdapat di depan tubuhnya. Fungsi benda ini ialah menutup dan melindungi dirinya dari berbagai pengaruh dari luar ke dalam tubuh siput ini. Secara kebetulan, bentuk dan warna benda ini mirip dengan mata sapi. Oleh sebab itulah siput ini dinamai mata lembu.Uniknya, siput mata lembu ini tidak terdapat di sembarang tempat. Hanya beberapa pantai saja yang memiliki habitat siput mata lembu yang konon menurut sebagian warga yang kerap menyantap makanan tersebut bisa membangkitkan gairah seksual dengan tingkat libido tinggi ini di Kabupaten garut yakni di Pameungpeuk, Santolo dan Rancabuaya saja. Konon, di Rancabuaya inilah, terdapat habitat mata lembu paling besar. Oleh sebab itulah selain melaut, terkadang beberapa warga dan nelayan setempat secara iseng beralih "profesi" sebagai pencari dan penjual mata lembu yang dihargai sebesar Rp 10 ribu perkilogramnya.Untuk mendapatkan si mata lembu, orang harus mencarinya di malam hari. Sebab pada saat gelap, si mata lembu banyak keluar dari laut dan karang menuju pantai . Saat terdampar inilah, warga bisa langsung mengambil si mata lembu ini.Hendar (35) salah seorang pencari si mata lembu menuturkan, pada dasarnya mata lembu tidak berbeda dengan tutut yang biasa dimakan orang Sunda. namun demikian, mata lembu memiliki beberapa kelebihan lain, diantaranya ialah untuk menambah vitalitas bagi orang dewasa.Kepada RRI Hendar mengaku, dirinya sudah bertahun-tahun berprofesi sebagai pencari si mata lembu disamping sebagai nelayan udang. Menurut dia, menjual si mata lembu memang tidak seuntung dirinya menjual udang kepada warga sekitar atau ke konsumen lainnya. Hal ini dikarenakan keberadaan si mata lembu yang masih kalah populer dari udang yang bahakn kini dikenal sebagai makanan seafood mahal di kota-kota besar. "Namun untuk sekala Garut, lumayan masih bisa laku menjual si mata lembu," tutur Hendar kepada Tribun saat ditemui sedang mencari si mata lembu di pantai Rancabuaya, Sabtu (10/1) malam.Menurut bapak tiga anak yang merupakan warga asli Riung Gunung ini, berprofesi sebagai pencari dan penjual si mata lembu dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. hal ini disebabkan karena keberadaan si mata lembu bagi warga sektiar dan Kabupaten garut pada umumnya, dirasakan sudah cukup dikenal. Apalagi jika sudah dimasak secara profesional dan masuk ke beberapa restoran di garut, harga si mata lembu bisa jauh melambung tinggi. Namun jika kita menikmati si mata lembu di habitat aslinya, yakni di kawasan Rancabuaya, harganya tidak begitu mahal. Satu porsi dihargai mulai Rp 15 hiingga 25 ribu, tergantung porsinya.Asyiknya lagi, menikmati si mata lembu di pantai Rancabuaya adalah pada saat hari menjelang petang, dimana matahari sudah mulai redup ke pengaduannya. Meski dimasak secara tradisional dan sederhana, hanya direbus dan dicelupkan ke dalam saus tomat saja,sa si mata lembu menjadi sangat nikmat. Apalagi jika hari sudah menjelang tengah malam, sajian si mata lembu yang hangat membuat kita ketagihan untuk datang lagi ke Rancabuaya. (By Irwan rudiawan)--

Komentar : BBM Turun Masyarakat masih bingung

Bandung, Selasa- 13 Januari 2009 pkl. 13.30 Wib

Saudara Pemerintah RI kembali menurunkan harga Premium dari 5 ribu rupiah perliter menjadi 4 500 rupiah dan Solar dari 4 .800 rupiah menjadi 4.500 rupiah per liter. Penurunan ini merupakan yang ke tiga kali dilakukan pemerintahan SBY dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Kabar ini disambut gembira sebagian kalangan dan sebagian lagi menganggap sebagai trik politik SBY menjelang pemilihan presiden nanti. Apapun pendapat masyarakat, pemerintah memang terlihat sedang berupaya adil meski sebagian pengamat mengatakan rada terlambat. Pengamat ekonomi moneter Acuviarta menilai penurunan BBM subsidi tersebut mengindikasikan pemerintah dalam menatapkan besaran harga BBM subsidi tampak gamang atau ragu-ragu. Ini menandakan pemerintah tidak punya parameter yang akurat dalam menentukan harga BBM. Sedangkan menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penurunan kembali BBM diharapkan dapat menurunkan tingkat inflasi secara langsung pada jauari 2009 hingga nol koma 53 persen. Menkeu mengharapkan dengan turunnya BBM akan mendorong turunnya harga komoditas lain sehingga angka inflasi aakan ikut turun. Harapan itu memang menjadi harapan rakyat. Tidak salah jika Presiden SBY ikut menggambarkan bahwa sebelum kenaikan BBM ,harga daging sapi 48 ribu perkilo dan setelah kenaikan BBM menjadi 62 ribu per kg. Dengan penurunan BBM ia berharap harga bisa turun 10 persen, termasuk tariff angkutan. Karena jika ongkos angkutan tidak turun, maka sulit bagi harga komoditas ikut turun. Kepada Organda Presiden berharap penurunan ongkos bisa mencapai 10 persen.
Penurunan BBM yang diumumkan lebih awal ini juga bukan tanpa resiko karena umumnya para pemilik SPBU tidak ingin mengalami kerugian ke tiga kalinya, setelah penurunan tanggal 1 Desember dan 15 januari. Para pengelola nampaknya akan mengambil langkah aman yaitu mengurangi order atau bahkan menghentikan order sementara waktu hingga stok habis. Hal ini dikhawatirkan akan memicu kosongnya BBM di SPBU yang akibatnya warga akan kembali antre mencari Bensin dan Solar.
Harapan warga untuk turunya harga komoditaspun belumtentu dalam waktu dekat, pengalaman membuktikan hanya mekanisme pasar yang menentukan turunnya harga komoditas itu, bukan dari turunnya BBM.

Sekian komentar……………. (Budi Suwarno S.Sos)

DIPA Kabupaten Garut Masih Terlalu Kecil

- Garut,RRI
35 persen dana alokasi umum yang berasal dari DIPA (daftar isian pengguna anggaran) dari Propinsi Jawa Barat, yang dipergunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan.disamping itu Sisa dari anggaran tersebut dipergunakan untuk peningkatan infrastruktur penguatan dalam bidang pendidikan, kesehatan pelayanan dasar ,serta ningkatan ekonomi.
- Sebelumnya dikatakan Asisten Perekonomian dan pembangunan Setda Garut, H Budiman SE MSi, Garut sendiri menerima sebesar 113 Milyar yang berasal dari propinsi dan anggaran DIPA dari pusat sebesar Rp 5 triliun.
- Disisi lain, Sekertaris kabupaten Garut, Drs H Wowo Wibowo MSi, mengemukakan, jika itu memang kebutuhan yang dapat meningkatken sektor lainnya. Pihaknya kini sedang menunggu evaluasi propinsi, pemkab garut saat ini didikatakan Wowo tengah mengkaji penggunaan atau penanganan dana DAU yang sangat kecil yakni sebesar 1 % dari 1,002 Trilyun menjadi 1,012 triyun atau sebesar 10 milyar
- Sementara itu, Wakil Bupati Garut Memo Hermawan, memandang lain, DIPA seebsar RP 113 Milyar yang diberikan Propinsi ke kab Garut masih terlalu kecil jika dilihat dengan luas daeah yang lain, mulai luas wilayah, dan banyaknya penduduk.
- Selain itu, lanjut Memo, Garut juga merupakan daerah konserfasi sehingga jika menurut perda Jabar 85% kawasannya harus hutan, hal ini untuk mengimbangi luas jabar yang harus mencapai 45%. Sehingga, sebagai daearh hulu Garut harus bisa menghasilkan air yang lebih besar untuk mengairi daearh lain yang berada di hilir seperti kab Sumedang, Kadipaten Majalengka sampai ke Indramayu. (IrwanRudiawan)"

MASYARAKAT BUTUH SOSIALISASI PEMILU

Selasa,13 Januari 2009 pukul 08.55wib

Masyarakat Jawa Barat sangat berharap Komisi Pemilihan Umum KPU Jawa Barat pro aktif sosialisasikan Pemilu 2009. Dalam live dialog Gentra RRI Bandung edisi Selasa 13 Januari 2009,pendengar mempertanyakan kinerja KPU Jawa Barat yang masih belum optimal dalam men sosialisasikan sistem pelaksanaan Pemilu yang tinggal 88 hari lagi. Ketua KPU Jawa Barat Ferry Kurnia Rizkiansyah sebagai Nara Sumber Gentra RRI Bandung dalam menjawab pertanyaan pendengar mengakui KPU masih belum optimal dalam mensosialisasikan Pemilu mengingat masih terkendala belum turunnya anggaran disamping belum jelas aturan main dari Mahkamah Konstitusi. Pada kesempatan yang sama Nara Sumber lain Soleh Sugiarto anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar juga menyatakan bahwa sosialisasi Pemilu masih kurang gencar,sementara masyarakat sangat membutuhkan informasi yang jelas tentang sistem contreng yang masih belum dipahami masyarakat yang notebane sebagai calon pemilih. Namun demikian,Soleh mengakui Partai Golkar Jawa Barat terutama para calon legislatifnya berinisiatif untuk melakukan sosialisasi yang memang saat ini sudah masuk pada masa kampanye atau sosialisasi. Acara GENTRA RRI BANDUNG sebagai salah satu acara unggulan disiarkan tiap hari Senin-Sabtu pukul 07.20-08.00 wib,melalui Pro1 AM 540 Khz dan Pro2 FM 96 Mhz. Berbagai topik aktual dapat disimak dalam GENTRA RRI BANDUNG tersebut dan masyarakat juga diberi kesempatan interaksi langsung dengan nara sumber melalui telp 022-7200996 atau 022-7207031. (Lestari Justian)

KPU JABAR AKUI MINIM SOSIALISASI PEMILU 2009

Selasa,13 Januari 2009 pukul 08.40wib

Pemilihan Umum atau Pemilu sudah banyak dikenal masyarakat,yakni sebagai salah satu cara yang tepat untuk menentukan langkah kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan melalui jalur politik. Namun bagi seorang warga Bandung ber nama Parto yang banyak berkecimpung dibidang media,keberatan jika Pemilu disebut sebagai pesta demokrasi adalah berlebihan . Karena menurutnya dalam Pemilu tersebut siapa sebenarnya yang berpesta demokrasi itu. Kepada RRI Parto mempertanyakan siapa yang berpesta dalam Pemilu tersebut.
Bagi Parto Pemilu memang ada untung dan ruginya,namun dirinya juga menyesalkan karena undang-undang mensyaratkan system Pemilu 2009 dengan mencontreng yang menurutnya system tersebut tidak menguntungkan terlebih sebagian calon pemilih ada di daerah pedesaan. Selain itu calon pemilih juga beragam ada usia pemula,dewasa dan paruh baya,pada umumnya yang berada di pedesaan jarang menyentuh pena sebagai alat untuk mencontreng. Disamping itu,masih kurangnya sosialisasi Pemilu oleh KPU terkait minimnya anggaran sehingga belum menyentuh sasaran. Menanggapi minimnya sosialisasi Pemilu,Ketua KPU Jawa barat Ferry Kurnia Rizkiansyah kepada RRI mengakui masalah sosialisasi masih belum optimal,selain karena anggaran belum turun juga karena aturan yang masih tumpang tindih.
Sosialisasi Pemilu tegas Ferry,menjadi tanggung jawab KPU,sehingga pihaknya terus berupaya melakukan komunikasi massa antara lain tatap muka dengan berbagai stake holder terkait supaya mereka dapat getok tular menginformasikan persoalan Pemilu. Meski demikian,Ferry menyatakan untuk kebutuhan logistic penunjang Pemilu,dalam minggu ini diharapkan dapat diselesaikan melalui proses pelelangan. Logistik yang harus baru dalam Pemilu 2009 tegas Ferry,adalah formulir dan kelengkapan di TPS,kecuali kotak suara dan bilik hanya melengkapi kekurangan jika ada yang tidak dapat dipergunakan lagi. Diperkirakan 60 persen logistic lama masih dapat dimanfaatkan sehingga hanya menambah 40 persen logistic baru. Sementara untuk persediaan tinta,surat suara dan segel menjadi tanggung jawab KPU Pusat.(Lestari Justian)

KERAS DUGAAN PENGGUNAAN BOM KIMIA OLEH ISRAEL


Organisasi Hak Asasi Manusia Human Rights Watch (HRW) membenarkan bahwa militer Israel telah menggunakan senjata kimia berbahaya dalam serangan brutalnya ke Jalur Gaza. Senjata kimia itu berupa bom-bom yang mengandung fosfor putih yang jika mengenai tubuh manusia, bisa membakar daging sampai ke tulang-tulangnya.

"HRW yakin angkatan bersenjata Israel telah menggunakan fosfor putih," demikian pernyataan HRW yang berbasis di New York.

HRW menyatakan keyakinannya setelah sejumlah penelitinya melakukan pemantauan terhadap tembakan-tembakan artileri dan serangan udara Israel di dekat Kota Gaza dan kamp pengungsi Jabaliya dalam beberapa hari terakhir.

"HRW juga sudah melakukan analisas foto yang diambil oleh media massa di perbatasan Israel-Gaza yang menunjukkan bahwa unit-unit artileri Israel menembakkan bom-bom yang mengandung fosfor putih. Begitu juga rekaman-rekaman video yang menunjukkan adanya percikan api dalam serangan udara di atas Jalur Gaza yang diikuti dengan kepulan asap tebal dan sinar api yang menunjukkan indikasi kuat penggunaan fosfor putih," papar HRW.

Sejumlah dokter di Jalur Gaza juga mencurigai Israel telah menggunakan senjata kimia berbahaya. Menurut para dokter, banyak korban luka yang mengeluhkan seperti luka-lukanya terasa seperti terbakar, sama seperti gejala luka yang diakibatkan fosfor putih.

ISRAEL SUDAH MASUK GAZA CITY. WARTAWAN PROTES TEWASNYA 2 REKAN MEREKA




Pasukan cadangan israel sudah dikerahkan ke Jalur Gaza untuk memperkuat unit-unit tempur yang bertugas menghantam sasaran-sasaran di Gaza City. yang menggambarkan . Sementara itu sejumlah media melaporkan jumlah korban jiwa hampir mencapai 900 orang . Jumlah ini jauh lebih besar dari korban jiwa tahun 2007 , 2006 dan 2005. Data tahun 2006 Israel membantai 660 rakyat Palestina , sedangkan tahun 2005 sekitar 300 orang terbunuh .Sepertiga dinatra korban adalah anak dan wanita
Wartawan Protes. Tewasnya 2 wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik di Gaza menimbulkan protes keras rekan-rekan mereka di berbagai penjuru dunia . Di Bandung Forum Solidaritas Wartawan Bandung melakukan unjuk rasa memprotes tewasnya 2 wartawan tersebut , dengan meletakkan alat kerja mereka. Mereka mengatakan dalam konvensi internasional bahwa wartawan termasuk pihak yang harus dilindungi . (foto ini dikutif dari BBC Online )
Serdadu Israel menyerbu Gaza

23 PENUMPANG SUDAH DIKETEMUKAN

Peta lokasi jalur Samarinda-Pare-Pare

Sampai petang tadi baru sebagian kecil dari 250 penumpang KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan Majene ketika dalam pelayaran menuju Samarinda dari Pare-Pare Sulawesi Selatan .

Sebanyak 23 penumpang sudah berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan. Data manifes menunjukkan kapal itu memuat 250 penumpang dan 17 awak.BBC petang ini melaporkan bahwa

Kapten KM Teratai Prima termasuk orang yang selamat. Dia mengatakan, sekitar 150 orang berhasil melompat ke laut sebelum kapal tenggelam, lapor kantor berita Associated Press.

KM Teratai Prima tenggelam Minggu pagi di perairan dekat Majene, Sulawesi saat tengah berlayar dari Pare-Pare, Sulawesi ke Samarinda, Kalimantan. Saat insiden perairan di dekat Majene mengalami cuaca buruk disertai gelombang tinggi.

Operasi SAR melibatkan pasukan TNI AL, AU dan Polri.

Untuk membantu pencarian Pangkalan Utama Angkatan Laut VI Makassar, hari ini mengirim tiga KRI ke perairan Pare-pare.( BBC )

KEBAKARAN DI BANDUNG


Foto liputan peristiwaLayanan foto PON XVIIFoto-foto ceritaKoleksi fotoBerandaEnglish version

Download foto resolusi tinggi


BANDUNG, 12/1 - KEBAKARAN PABRIK PLASTIK. Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api yang memusnahkan Pabrik Limbah plastik bekas, di Jl Cipamokolan, Rancasari, Bandung, Jawa Barat, Minggu malam (11/1). Peristiwa yang terjadi semenjak pukul 21.30 tersebut diduga akibat hubungan arus pendek dan api baru dapat dipadamkan pada pukul 04.00 dengan bantuan 11 Mobil pemadam. FOTO ANTARA/Rezza Estily/Koz/hp/09.