Garut,RRI (rabu 25 pebuari 09 )
Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Malangbong Garut telah menyebabkan terjadinya longsoran tanah diatas permukaan bantalan rel kereta api peristiwa tersebut terjadi pada pukul sekitar pukul 17,30 WIB tepatnya di KM 233 +9/10 didaerah Cikadongdong Desa Cikarang Kecamatan malangbong Garut atas peristiwa tersebut jalur Kereta Api menuju arah selatan terputus sepanjang 80 M dengan kedalaman 10 M sehingga bantalan rel kereta api yang menghubungkan jalur selatan tersebut tergantung diatas permukaan rel.indikasi terjadinya longsoran tersebut disinyalir didalam tanah tersebut mengandung resapan air sehingga menyebabkan kegemburan atau labilnya kondisi tanah tersebut.Atas peristiwa tergantungnya bantalan rel KA dibawah permukaan tanah teresbut jalur KA menuju selatan menjadi terhambat dan terpaksa harus dialihkan ke jalur utara, hingga malam tadi hujan deras terus mengguyur wilayah setempat sehingga menyulitkan petugas dalam memantau terjadinya peristiwa tersebut.longsoran tanah tersebut juga telah menimbun sawah milik warga setempat seluas 0,5 Ha, dilaporkan sebelum terjadinya longsoran tanah sempat melintas dijalur tersebut KA lodaya jurusan Jogya - Bandung. Irwan Rudiawan
Selasa, 24 Februari 2009
Banyak Pejabat Garut Alami Tekanan Psikologis
Garut,RRI (rabu 25 pebuari 09 )
kondisi para pejabat di lingkungan Pemkab/Setda setempat kini banyak mengalami tekanan psikologis , resah dan gelisah menyikapi tugas pokok serta fungsinya masing-masing. Sedangkan penyebab utamanya, belum turunnya dana APBD serta sangat minimnya alokasi biaya kegiatan akibat keterbatasan anggaran Pemkab, sehingga besarnya tanggungjawab serta tuntutan kinerja mereka menjadi tidak sebanding dengan kesiapan dana, demikian diungkapkan wakil bupati Garut Diki Candra kepada RRI seusai menerima ekspos team penilai Adipura.Menurut Wakil Bupati, mereka umumnya pesimis menghadapi beban kerja serta ketatnya pengawasan administrasi keuangan, meski sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika memiliki kemauan berkreativitas dengan maksimal memanfaatkan fasilitas yang dimilikinya.Bahkan keterbatasan anggaran juga tidak perlu dijadikan alasan berkeluh-kesah seperti anak taman kanak-kanak, melainkan hendaknya bisa dijadikan motivasi dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.Ia mengatakan, pejabat dan pegawai di lingkungannya juga manusia wajar mengeluh dan berkeluh-kesah, namun hendaknya pula bisa meningkatkan kualitas penghematan dalam segala bidang, bekerja dengan cerdas, efektif dan efisien.Menyikapi tengah dilakukannya penilaian Adipura, Wakil Bupati Diky Candra mengharapkan peran serta dari seluruh komponen dan elemen masyarakat untuk mewujudkan pola hidup bersih, sehat, tertib dan hemat meski juga diperlukan penataan perkotaan. Irwan Rudiawan
kondisi para pejabat di lingkungan Pemkab/Setda setempat kini banyak mengalami tekanan psikologis , resah dan gelisah menyikapi tugas pokok serta fungsinya masing-masing. Sedangkan penyebab utamanya, belum turunnya dana APBD serta sangat minimnya alokasi biaya kegiatan akibat keterbatasan anggaran Pemkab, sehingga besarnya tanggungjawab serta tuntutan kinerja mereka menjadi tidak sebanding dengan kesiapan dana, demikian diungkapkan wakil bupati Garut Diki Candra kepada RRI seusai menerima ekspos team penilai Adipura.Menurut Wakil Bupati, mereka umumnya pesimis menghadapi beban kerja serta ketatnya pengawasan administrasi keuangan, meski sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika memiliki kemauan berkreativitas dengan maksimal memanfaatkan fasilitas yang dimilikinya.Bahkan keterbatasan anggaran juga tidak perlu dijadikan alasan berkeluh-kesah seperti anak taman kanak-kanak, melainkan hendaknya bisa dijadikan motivasi dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.Ia mengatakan, pejabat dan pegawai di lingkungannya juga manusia wajar mengeluh dan berkeluh-kesah, namun hendaknya pula bisa meningkatkan kualitas penghematan dalam segala bidang, bekerja dengan cerdas, efektif dan efisien.Menyikapi tengah dilakukannya penilaian Adipura, Wakil Bupati Diky Candra mengharapkan peran serta dari seluruh komponen dan elemen masyarakat untuk mewujudkan pola hidup bersih, sehat, tertib dan hemat meski juga diperlukan penataan perkotaan. Irwan Rudiawan
RSU Garut Hadapi Persoalan Besar Terhadap Pelayanan Orang Miskin
Garut/RRI (selasa 24 pebuari 09 )
Anggota komisi D DPRD Garut Agus Indra Arisandi menegaskan terkait dengan banyaknya reaksi dan keluhan dari masyarakat Garut saat ini yang sudah menjadi bom waktu terhadap berbagai asfek pelayanan rumah sakit garut yang cukup amburadul dan sewenang wenang dalam menggunakan kebijakan anggaran diwilayah otonom rumah sakit.Sudah saatnya pihak rumah sakit melakukan pembenahan dari berbagai sektor diantaranya pembenahan managemen dan pembenahan SDM struktural birokrasi di internal rumah sakit.berdasarkan hasil pengawasan DPRD dan aspirasi masyarakat terhadap didalam dan diluar rumah sakit Agus Indra menilai telah terjadi miskomunikasi antara bawahan dan pimpinan RSU dr selamet Garut.insertDibagian lain menurut Agus Indra komisi D juga menyesalkan terhadap jumlah data orang miskin yang tercantum di tiga institusi terkait yaitu rumahsakit, badan pusat statitistik dan data miskin didinas kesehatan Garut dalam keteranganya kepada komisi D menurut Indra bahwa rumah sakit akan melayani setiap orang baik yang memfunyai fasilitas jamkesmas dan memiliki surat keterangan tidak mampu (SKTM) atau yang tidak memiliki fasilitas tersebut namun kenyataannya orang miskin yang tidak memiliki faslitas SKTM atau Jamkesmas tidak dilayani oleh rumah sakit dan hal ini akan menjadi persolan besar ketika rumah sakit berubah status menjadi badan pelayan umum maka RSU harus segera membenahi data terhadap orang miskin tersebut. Irwan Rudiawan
Anggota komisi D DPRD Garut Agus Indra Arisandi menegaskan terkait dengan banyaknya reaksi dan keluhan dari masyarakat Garut saat ini yang sudah menjadi bom waktu terhadap berbagai asfek pelayanan rumah sakit garut yang cukup amburadul dan sewenang wenang dalam menggunakan kebijakan anggaran diwilayah otonom rumah sakit.Sudah saatnya pihak rumah sakit melakukan pembenahan dari berbagai sektor diantaranya pembenahan managemen dan pembenahan SDM struktural birokrasi di internal rumah sakit.berdasarkan hasil pengawasan DPRD dan aspirasi masyarakat terhadap didalam dan diluar rumah sakit Agus Indra menilai telah terjadi miskomunikasi antara bawahan dan pimpinan RSU dr selamet Garut.insertDibagian lain menurut Agus Indra komisi D juga menyesalkan terhadap jumlah data orang miskin yang tercantum di tiga institusi terkait yaitu rumahsakit, badan pusat statitistik dan data miskin didinas kesehatan Garut dalam keteranganya kepada komisi D menurut Indra bahwa rumah sakit akan melayani setiap orang baik yang memfunyai fasilitas jamkesmas dan memiliki surat keterangan tidak mampu (SKTM) atau yang tidak memiliki fasilitas tersebut namun kenyataannya orang miskin yang tidak memiliki faslitas SKTM atau Jamkesmas tidak dilayani oleh rumah sakit dan hal ini akan menjadi persolan besar ketika rumah sakit berubah status menjadi badan pelayan umum maka RSU harus segera membenahi data terhadap orang miskin tersebut. Irwan Rudiawan
Terkait Pemurtadan Ormas Islam Protes
Garut/RRI (selasa 24 pebuari 09 )
Meski 32 orang warga Desa Karangtengah, Kec. Kadungora yang sempat menjadi korban pemurtadan telah menyatakan taubat dan kembali ke ajaran Islam, namun hal itu belum membuat beberapa organisasi Islam puas dan melupakan hal tersebu. Buktinya, Senin (23/2), puluhan orang yang berasal dari beberapa organisasi Islam, mendatangi Gedung DPRD Garut mendesak pihak DPRD Garut agar memfasilitasi pertemuan mereka dengan pihak tertentu yang dituduh telah melakukan upaya pemurtadan ummat. Awalnya, mereka akan langsung melakukan aksinya ke rumah ibadah yang berlokasi di Jalan Pramuka, Kec. Garutkota. Namun untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diharapkan, mereka pun memilih meminta difasilitasi pihak DPRD untuk dipertemukan .Koordinator aksi yang juga Ketua PW Gerakan Reformis Islam (GARIS) Jawa Barat, Suryana Nurfatwa, mengungkapkan, inti dari maksud kedatangan masa dari beberapa organisasi Islam yang bukan hanya berasal dari Garut saja ini, guna tetap menjaga kondisi kerukunan kehidupan beragama di daerah tersebut . Hal tersebut akan bisa dicapai apabila tidak ada upaya-upaya yang bisa menganggu kerukunan tersebut termasuk upaya pemurtad. Menurut Suryana, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diharapkan, sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan peraturan, diantaranya Surat Putusan Bersama (SPB) Dua Menteri No 9 dan no 8 tahun 2006 tentang pendirian tempat Ibadah serta keputusan Menteri Agama No 70 tahun 1978 tentang Penyebaran Agama.. Bahkan,ditegaskan Suryana,jika tidak ada upaya pencegahan , hari ini ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) dan ormas-ormas Islam lainnya dari Jakarta serta daerah lainnya, akan berangkat ke Garut untuk menyampaikan aspirasi. Oleh karena itu, GARIS dan juga beberapa organisasi Islam lainnya, diantaranya Forum Penyelamat Aqidah Ummat (FPAU), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Corp Mubaligh Bandung (CMB), serta oraganisasi lainnya, menuntut pihak-pihak yang mengganggu kerukunan hidup bergama dengan upaya pemurtadan segera menyatakan permintaan maaf , serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya .Menyikapi hal tersebut, perwakilan dari Gereja Masehi Advent, Pendeta Oliver Tambunan, secara langsung menyatakan permintaan maaf dan menyatakan akan ikut mendukung segala upaya untuk memelihara kerukunan ummat beragama dan menjaga kondusifitas keamanan di Garut. Ketua Komisi D DPRD Garut, Bunyamin, Lc., dalam kesempatan tersebut juga sempat mengingatkan pihak tertentu menghentikan aksi upaya pemurtadan ummat . . Irwan Rudiawan
Meski 32 orang warga Desa Karangtengah, Kec. Kadungora yang sempat menjadi korban pemurtadan telah menyatakan taubat dan kembali ke ajaran Islam, namun hal itu belum membuat beberapa organisasi Islam puas dan melupakan hal tersebu. Buktinya, Senin (23/2), puluhan orang yang berasal dari beberapa organisasi Islam, mendatangi Gedung DPRD Garut mendesak pihak DPRD Garut agar memfasilitasi pertemuan mereka dengan pihak tertentu yang dituduh telah melakukan upaya pemurtadan ummat. Awalnya, mereka akan langsung melakukan aksinya ke rumah ibadah yang berlokasi di Jalan Pramuka, Kec. Garutkota. Namun untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diharapkan, mereka pun memilih meminta difasilitasi pihak DPRD untuk dipertemukan .Koordinator aksi yang juga Ketua PW Gerakan Reformis Islam (GARIS) Jawa Barat, Suryana Nurfatwa, mengungkapkan, inti dari maksud kedatangan masa dari beberapa organisasi Islam yang bukan hanya berasal dari Garut saja ini, guna tetap menjaga kondisi kerukunan kehidupan beragama di daerah tersebut . Hal tersebut akan bisa dicapai apabila tidak ada upaya-upaya yang bisa menganggu kerukunan tersebut termasuk upaya pemurtad. Menurut Suryana, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diharapkan, sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan peraturan, diantaranya Surat Putusan Bersama (SPB) Dua Menteri No 9 dan no 8 tahun 2006 tentang pendirian tempat Ibadah serta keputusan Menteri Agama No 70 tahun 1978 tentang Penyebaran Agama.. Bahkan,ditegaskan Suryana,jika tidak ada upaya pencegahan , hari ini ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) dan ormas-ormas Islam lainnya dari Jakarta serta daerah lainnya, akan berangkat ke Garut untuk menyampaikan aspirasi. Oleh karena itu, GARIS dan juga beberapa organisasi Islam lainnya, diantaranya Forum Penyelamat Aqidah Ummat (FPAU), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Corp Mubaligh Bandung (CMB), serta oraganisasi lainnya, menuntut pihak-pihak yang mengganggu kerukunan hidup bergama dengan upaya pemurtadan segera menyatakan permintaan maaf , serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya .Menyikapi hal tersebut, perwakilan dari Gereja Masehi Advent, Pendeta Oliver Tambunan, secara langsung menyatakan permintaan maaf dan menyatakan akan ikut mendukung segala upaya untuk memelihara kerukunan ummat beragama dan menjaga kondusifitas keamanan di Garut. Ketua Komisi D DPRD Garut, Bunyamin, Lc., dalam kesempatan tersebut juga sempat mengingatkan pihak tertentu menghentikan aksi upaya pemurtadan ummat . . Irwan Rudiawan
Langganan:
Postingan (Atom)