Rabu, 28 Januari 2009

Banyak Pejabat Kecewa terhadap kebijakan Khusus Baperjakat Garut

Garut,RRI (kamis,29 jan,09)
Anggota Komisi A DPRD Garut Risan Sugiayasin menyatakan penilaiannya, penempatan aparat Pemkab dan Setda Garut semakin acak-acakan dan tidak terkonsep secara baik dan profesional.Itu terjadi, akibat Baperjakat tidak memiliki komitmen untuk melakukan pembenahan dan pendayagunaan aparatur pemerintahan berdasarkan kompetensi.Dengan demikian, lanjutnya, dalam penentuan dan penempatan personil pada posisi jabatan struktural nyaris seluruh eselon termasuk pejabat fungsional, tidak mencerminkan keseriusan untuk meningkatkan kualitas kinerja jasa layanan kepada publik.Melainkan cenderung mengesankan hanya mementingkan kelompok, yang diperparah kondisi penempatan staf personil pada masing-masing SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang sangat semrawut dan tidak tuntas pendistribusiannya.Oleh karena itu, tegasnya, Komisi A DPRD Garut berkewajiban untuk melakukan pemanggilan kepada Baperjakat untuk meminta keterangan serta Pertanggungjawaban atas kinerjanya selama ini. Pemanggilan terhadap tim baperjakat tersebut, didasari oleh banyaknya keluhan dan aspirasi yang disampaikan warga dan pejabat dilingkungan pemkab Garut yang jabtannya terparkir dan tersingkirkan.Sedangkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Garut terpilih periode 2009-2014, ia mengharapkan agar kondisi pemerintahan 'acak-acakan' tersebut dijadikan pekerjaan rumahnya, untuk melakukan reformasi birokrasi, reformasi keuangan secara lugas dan tuntas.Selain itu ia berharap bupati dan wakil bupati terpilih, dapat menjaga independensinya, tidak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan luar, sebagai tanggungjawab terhadap kemajuan pemerintahan Kabupaten Garut.Risan menegaskan pihaknya bersama anggota dikomisi A akan menekan baperjakat agar dalam mengaplikasikan fungsinya agar kembali pada sistem dan aturan yang ada khusunya dalam hal mutasi darotasi jabatan harus disesuaikan dengan prosedur yang berlaku .Komisi A DPRD menilai sekda Garut Wowo Wibowo selaku ketua baperjakat saat ini sangat tidak berfungsi dan tidak bisa berbuat apa apa sehingga seolah olah terkesan hanya dihadapkan kepada hak kebijakan bupati........Dibagian lain,Insfektur pembantu wilayah I insfektorat Pengawasan Daerah (Irwasda) kabupaten Garut Zatzat Munazat mengemukakan dalam kontek asfek pengawasan kewenangan Irwasda hanya membidik dari sisi mutasi dan rotasi yang bersifat normatif dan penilainnya berdasarkan pada penilaian kolektif sepanjang ditunjang oleh aturan yang jelas dan benar maka pelaksanaan mutasi dan rotasi di lingkungan pemkab garut tidak perlu dipermasalahkan, jika ditemukan adanya penyimpangan hal itu bukan hanya tanggung jawab Irwasda semata yang merupakan bagian dari korelasi baperjakat namun ada tim lain yang turut andil untuk mempertimbangkan dan mengkonsultasikan terjadinya asfek penyimpangan dalam kontek pemutasian dan rotasi jabatan. Irwan Rudiawan

Terperosok Bis Kramat Djati Bukan Karena Mengantuk Melainkan Tidak Laik Jalan

Garut,RRI(kamis,29 jan 09)

hasil kesimpulan akhir terkait pasca terperosoknya bis Kramat Djati bernopol D 7859 AC AC jurusan Wonogiri Bandung sedalam 100 M terlebih yang menewaskan 6 orang dan 11 luka berat dan 11 orang luka ringan di kampung Prahulu,Desa Sumaratu kecamatan Malangbong garut bukan disebabkan oleh kelalaian supir yang mengantuk namun lebih kuat diindikasikan akibat kendaraan bis yang ditumpangi oleh 29 orang teresebut sudah tidak layak pakai untuk memperjelas kasus kecelakaan bis kramat djati jalan malangbong pihak kepolisian mendapatkan bukti bukti sebagai berikut mudah2an dengan bukti baru tersebut dapat mengungkap penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa itu demikian diungkapkan kapolres garut AKBP.Rusdi Hartono dalam keterangan persnya diruang kerjanya.
Bukit bukti baru tersebut diantaranya disamping kondisi jalan gelap,tidak ada penerangan juga minimnya rambu rambu lalu lintas dan tidak adanya geteril besi pengaman antara bahu jalan dengan bibir jurang tempat terperosoknya bis eksekutif kramat Djati. kapolres menandaskan ada tiga orang saksi yang dapat memebrikan keterangan dan menguatkan bahwa insiden kecelakaan tersebut bukan disebabkan oleh sopir yang mengantuk diantaranya Sutardi (48) yang saat itu duduk di kursi barisan 20 yang menerangkan bahwa saat bus itu singgah dirumah makan jakarta didaereah karang anyar kendaraan tersebut sempat dilakukan perbaikan perseneleng dengan menambahkan oli keterangan teresbut diperkuat oleh saksi Sugianto yang saat itu duduk dikursi barisan ke 3 juga menjelaskan hal yang sama, sementara saksi lainnya
Dedi Setiadi menegaskan saat dalam perjalanan sopir tidak dalam kondisi mengantuk saat dalam memegang kemudi.Dan yang paling menguatkan indikasi terperosoknya bis malam teresbut adalah keterangan yang dihimpun dari tim tehnisi mercedes band,dari hasil pemeriksaan tehnis, kendaraan teresbut merupakan buatan 1988 dan telah berusia sekitar 20 tahun yang artinya kendaraan tersebut sudah tidak laik jalan dan harus dilakukan peremajaan, tim mercedes juga menemukan oli transmisi dalam kondisi kering yang berimplikasi terhadap sulitnya pergantian gigi perseneleng yang juga berpengaruh terhadap selinder kordinasi yang hubungannya dengan rem tangan dan kaki yang berfungsi sebgai pengereman darurat ditambah tromol rem mengalami haus atau menipis sehingga kendaraan tersebut tdak dapat berjalan dengan baik disertai kondisi ban yang sudah tidak layak pakai. Berdasarkan bukti bukti teresbut ditegaskan kapolres Rusdi hartono pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut dan akan dilakukan pemanggilan terhadap pihak pihak yang harus bertanggung jawab terjait terperosoknya bis malam Kramat Djati jurusan wonogiri Bandung yang menewaskan 6 orang dan puluhan lainnya luka luka.Irwan Rudiawan

RRI BANDUNG PEGANG TEGUH NETRALITAS

Radio Republik Indonesia Stasiun Bandung , bertekad memegang teguh netralitas didalam pemilu 2009 dan memberikan pelayanan yang sama kepada semua partai politik peserta pemilu. " Tidak ada partai yang diistimewakan , artinya semua partai menerima pelayanan yang adil " tegas Kepala RRi Stasiun Bandung Bochri Rachman ketika bertemu dengan pimpinan partai tingkat Propinsi Jawa Barat rabu di Ruang Rapat RRI Bandung . Pertemuan tersebut untuk memberikan informasi tentang posisi RRI dan pelayanan publik dari RRI kepada Partai pada Pemilu 2009 . Sebagai Lembaga Penyiaran Publik , RRI berada pada zone netral dan independen . RRI mengutamakan kepentingan masyarakat dan tidak komersial . Setelah reformasi lebih-lebih dengan UU nor 32/2002 dan PP no 12 tahun 2005 , RRI tidak lagi menjadi corong pemerintah , akan tetapi RRI menjadi milik bangsa artinya milik seluruh lapisan masyarakat . Pada bulan pebruari RRI Bandung akan menyelenggarakan debat partai secara periodik setiap rabu sore pukul 15.00 s/d 16.30 wib . Dalm pertemuan yang dihadiri 20 pimpinan partai politik di Jawa Barat dilakukan pengundian urutan peserta debat partai .(RRI)

Diki CandraTergugah Renovasi gedung Perkantoran yang Rusak Terabaikan

Garut,RRI (Rabu,28,Jan,09)
Terkait masih maraknya insfratukutur bangunanan fisik kantor dinas dan instansi dilingkungan pemkab dan setda Garut yang mengalami kerusakan dan karena selama ini terabaikan dan tidak pernah tersentuh dan dirawat secara afik hal itu menggugah wakil bupati Garut Diki Candra saat melakukan inveksi mendadak sidak disejumlah dinas dan instansi perkantoran setda Garut dalam mengawali rangkaian tugas pertamanya sebagai wakil bupati Garut.
Diki candra mengakui jika saat ini masih banyak kantor dinas dan instansi yang harus dibenahi dan diperbaiki seefektif dan seefesian mungkin,lebih ekonomis dan tidak pemborosan terhadap anggaran.Diki yang ditemui saat menyempatkan diri untuk makan siang bersama sejumlah wartawan dan karyawan pemda sambil berphoto ria dikantin setda Garut itu kepada RRI mengatakan tidak nyamannya kondisi suasana kantor akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang turut tidak nyaman namun sebaliknya apabila suasana kantor dalam kondisi nyaman maka akan berpengaruh terhadap nyamannya nuansa dan suasana kerja sekitar 22 ribu karyawan pemda yang tersebar dikabupaten Garut. Menurut Diki Candra yang sudah mulai mengenakan seragam kerja khas pemda tersebut menegaskan jika besaran anggaran yang dikeluarkan untuk merenovasi dan mendirikan bangunan fisik baru tidak menjadi ukuran apabila ditempati tidak nyaman dan sepi seperti di kuburan hanya pemborosan terhadap anggaran Diki menambahkan seraya mencontohkan ibarat membeli sepatu murah dengan merek standar atau biasa namun nyaman untuk dipakai dibanding membeli sepatu dengan
harga mahal namun tidak cocok dan tidak nyaman untuk dipakai.meski banyaknya keluhan atau kekurangan dalam menjalankan tugas kerja Diki berkelakar jangan dijadikan alasan untuk pesimis atau mogok kerja namun harus tetap melangkah sambil menunggu adanya perubahan. Irwan Rudiawan

Bupati Garut di Catut Penipu Misterius

Garut RRI (rabu,28 jan,09)

Belum juga genap satu minggu dilantik menjadi Bupati Garut, nama Aceng HM Fikri telah dicatut seseorang untuk melakukan penipuan. Modusnya, orang tersebut mengaku sebagai Bupati Garut yang baru saja dilantik dan meminta pemborong agar mentransfer sejumlah uang dengan janji akan diberi proyek.Seperti yang dialami Nana Supriatna (47), salah seorang pengusaha warga Perum Campaka, Desa Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan. Dia mengaku telah dihubungi seseorang yang mengaku Bupati Garut, Ceng Fikri melalui telepon rumahnya. Saat itu, orang tersebut berjanji akan memberikan proyek pemasangan sarana penerangan
jalan umum (PJU) di wilayah selatan sebanyak 300 titik. Namun untuk mendapatkan proyek tersebut, Nana diharuskan mentransfer uang sejumlah Rp 17 juta ke salah satu nomor rekening yang diberikannya Demikian diungkapkan Nana saat dikonfirmasi RRI dkantor bagian imformatika setda Garut. Menurut Nana , karena saat itu dirinya tidak mempunyai uang sebesar yang dimintai orang tersebut, maka dia pun mencoba melakukan penawaran. dan setelah melalui proses tawar menawar, akhirnya disepkati bahwa Nana akan mentransfer dulu uang senilai Rp 5 juta, sedangkan kekurangannya akan ditransfer setelah proyek tersebut
dikerjakan.Dibagian lain , Kabag Imformatika setda Garut Dikdik Hendrajaya menerangkan
bahwa kasus seperti ini bukan hanya terjadi sat ini saja, tapi sudah seringkali terjadi. Bahkan, bukan hanya nama bupati yang pernah dicatut orang tersebut dalam menjalankan aksinya melakukan penipuan, tapi juga nama Muspida lainnya pernah dicatutnya.Dalam kesempatan tersebut, Dikdik menghimbau agar siapa saja yang mendapat telepon dari seseorang yang mengaku Bupati Garut atau Wakil Bupati Garut yang berjanji memberikan proyek dan meminta ditransfer uang, supaya jangan dipercaya. Hal itu jelas-jelas merupakan aksi penipuan. Irwan Rudiawan