Minggu, 15 Maret 2009

Akibat Tak ada Subsidi Pemerintah beban Biaya Masyrakat Pengguna Darah tinggi

Garut,RRI (senin 16 maret 09 )
Adanya kenaikan biaya pengganti pengolahan darah (BPPD), membuat masyarakat pengguna darah harus terbebani biaya cukup tinggi untuk mendapatkan darah. Hal ini, diperparah lagi dengan tidak adanya subsidi dari pemerintah untuk BPPD ini. Demikian diungkapkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Mar’ie Muhammad di sela acara Peresmian dan Penyerahterimaan Gedung Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Garut dari pihak Chevron Geothermal Indonesia (CGI), Ltd. di Jln Rumah Sakit, Kec. Tarogongkidul, Sabtu (14/3).Dikatakan Mar'ie, darah adalah kebutuhan vital yang sampai saat ini belum bisa tergantikan dengan zat apapun juga untuk kesehatan dan keselamatan manusia. Guna menjaga kualitas dan keamanan darah, PMI meningkatkan fasilitas pengelolaan transfusi darah secara berkesinambungan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kepada masyarakat.Selain itu lanjutnya, peningkatan donor sukarela perlu diupayakan semua UTD PMI. Sebab, PMI harus tetap menjaga agar keberadaan darah tidak sampai menghalami defisit terutama untuk mengantisifasi kebutuhan darah di daerah terisolir yang jauh dari rumah sakit dengan kasus perdarahan ibu melahirkan.Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Keuangan RI pada jaman Orde Baru ini, dengan tegas meminta agara pemerintah, mulai dari tingkat pusat, provisnsi, hingga kabupaten, mempunyai kepedulian terhadap upaya PMI dalam hal penyediaan darah yang sehat. Utuk itu, sudah sepantasnyalah saat ini pemerintah menyisihkan anggaran untuk membantu subsidi BPPD. Mar'ie yang saat itu didampingi Ketua PMI Jabar, Sukarna dan juga Kadinkes Prov Jabar, Alma Luchyati, mengharapkan agar renovasi yang telah dilakukan terhadap UTDC PMI Garut ini, dapat memicu peran serta aktif masyarakat untuk menjadi Keluarga Donor Darah dan pentingnya untuk menjadi pendonor darah pemula yang medonorkan darahnya secara rutin dan sukarela. Upaya merehabilitasi UTDC PMI Garut diharapkan Mar'ie, dapat memposisikan unit ini menjadi Unit Transfusi Darah rujukan untuk wilayah Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar serta menjadikannya lebih mandiri.Prakarsa pengelola UTDC PMI Garut yang di pimpin oleh dr. Heru Chairul Aziz ini dinilai PMI cukup inovatif karena turut mengembangkan konsep kemitraan yang berkesinambungan dengan melibatkan berbagai kelompok dan anggota masyarakat setempat. PMI berharap prakarsa yang di rintis UTDC PMI Garut ini dapat terus dikembangkan dan memicu instansi Unit Transfusi Darah lainnya untuk mengidentifikasi dan melakukan inisiatif yang serupa di wilayahnya masing-masing.Dalam acara ini, PMI Pusat juga menyerahkan penghargaan kepada CGI atas peranserta mendukung peningkatan kapasitas PMI dalam pelayanan dan pengolahan darah untuk masyarakat. Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain, Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Iyang D. Sukandar, Kepala Dinas Kesehtan Prov. Jabar, Alma Luchyati, Bupati Garut, Aceng HM Fikri, jajaran pengurus dari PMI Pusat, Pengurus PMI Prov Jabar, jajaran Pengurus PMI Cabang Garut, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut.Irwan rudiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar