Sabtu, 17 Januari 2009

ONGKOS POLITIK PEMILU 2009

Minggu,18 Januari 2009 pukul 06.31wib

Banyak orang mengatakan bahwa ongkos berpolitik itu mahal,tetapi bagi Rahadi Zakaria anggota DPRD Jawa Barat mengatakan,mahal itu tergantung bagaimana politikus tersebut bekerja atau berkecimpung dalam dunia politik selama ini. Kepada RRI Rahadi Zakaria menyatakan dirinya selama ini sebagai pelaku politik sering berkomunikasi dengan konstituennya menampung aspirasi sehingga membuat Rahadi sudah dekat dengan konstituen terutama di daerah pemilihan pada Pemilu masa lalu. Kedekataan Rahadi dengan konstituennya itu diakui sebagai modal tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Menjalin tali silaturahmi dengan konstituennya selama menjadi anggota DPRD dikatakan Rahadi sebagai investasi politik. Dalam arti kata berinvestasi bukan dalam bentuk materi melainkan hanya memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi atau keinginan konstituennya. Beruntung juga bagi Rahadi Zakaria yang tidak perlu harus mengeluarkan biaya politik untuk bernegosiasi dengan parpol untuk dicalonkan lagi sebagai anggota legislatif. Paling banter kata Rahadi hanya mengeluarkan dana untuk kerabat kerabat yang menjadi saksi parpol,pengadaan bendera parpol,dan baligo yang memang menjadi kewajiban calon legislatif. Sementara untuk pembuatan stiker dan konsolidasi menjadi tanggung jawab parpol karena parpol hidupnya juga dari para anggota sehingga hal itu normatif jika parpol harus berpartisipasi terhadap anggota begitu sebaliknya anggota harus berpartisipasi terhadap parpol. Namun ketika didesak berapa Rahadi menyediakan dana untuk menjadi calon legislatif dalam Pemilu 2009,dirinya diplomatis menjawab mengakhiri bincang-bincang dengan saya beberapa hari lalu......ya kurang dari 500 juta rupiah,tidak sampai milyaran seperti calon-calon wakil rakyat lainnya.(Lestari Justian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar