Rabu, 18 Maret 2009

50 Prosen Warga Garut belum pahami Tata Cara Pemilu

Garut,RRI (kamis 19 maret 09 )
Pelaksanaan pemilu 2009 hanya tinggal sekitar 3 minggu lagi, namun hingga kini ternyata masih banyak warga yang sama sekali belum memahami tatacara pelaksanaannya. Bahkan, diprediksikan, 50 persen lebih warga, masih belum memahami cara pencontrengan dalam pemilu 2009 mendatang. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan jumlah suara tidak sah melonjak.Salah seorang caleg dari salah satu partai peserta pemilu 2009 di Kabupaten Garut, Harold S Simatupang,mengemukakan , dirinya sangat menyesalkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut sehingga menyebabkan pemahaman masyarakat tentang pemilu dan tatacara pencontrengan sangat kurang.ditegaskan harold, baru-baru ini dirinya telah melakukan silaturahmi sekaligus sosialisasi pelaksanaan pemilu terhadap beberapa daerah, diantanya di Kp. Cihanja Desa Ngamplang, Kp. Cipageur Desa Karyamekar (Kec. Cilawu),Kp. Ciamanah Desa Sindangratau (Kec. Wanaraja), Desa Situsaeur (Kec. Karangpawitan), serta beberapa daerah lainnya. Hasilnya, ternyata 50 persen lebih warga daerah yang telah dikunjunginya, belum memahami tentang pelaksanaan serta tatacara pemilu 2009 mendatang.Hal tersebut menurut Harold tentu saja sangat disesalkan, mengingat waktu pelaksanaan pemilu yang hanya tinggal sekitar 3 minggu lagi. Apalagi anggaran sosialisasi yang telah disediakan untuk KPU sendiri cukup besar. masih banyaknya masyarakat yang tidak memahami tatacara pencontrengan pada pemilu 2009 tersebut, disebutkannya akan sangat merugikan partai dan caleg peserta pemilu. Karena akibat ketidaktahuan warga pemilih tersebut, berpotensi mengakibatkan membludaknya jumlah suara yang tidak sah. Masih menurut Harold, bukti lain belum sampainya sosialisasi pemilu terhadap warga, ditunjukan dengan rasa kaget yang ditunjukan warga saat mereka mengetahui ukuran kartu suara yang ditunjukan.Diakuinya, adanya perubahan sistem pencoblosan mejadi pencontrengan pada pelaksanaan pemilu tersebut, juga telah banyak menimbulkan kebingungan warga yang telah terbiasa melakukannya dengan sitem pencoblosan. Hal ini diperparah lagi dengan masih banyaknya warga di daerah yang buta hurup. Sedangkan hasil pantauannya di lapangan, tambahnya, PPK melakukan sosialisasi ke PPS hanya dalam jangka waktu dua jam saja. Maka pantas saja kalau hasil sosialisasi tersebut dianggapnya sangat tidak epektif.Irwan Rudiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar