Selasa, 24 Maret 2009

jangan Biarkan Politisi Tak taat Aturan Jadi Pemimpin dan Pemegang Kebijakan

Garut,RRI (rabu 25 maret 09 )
Pemilu dapat dikatakan merupakan gerbang awal para pemimpin bangsa yang akan membawa kesejahteraan rakyat. Namun selain itu, pemilu juga dapat menjadi peluang besar bagi para politisi busuk, koruptor dan sampah birokrasi untuk menduduki kursi pemerintahan. Demikian isi orasi yang disampaikan anak-anak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut pada aksi yang dilaksanakan di Bundaran Simpang Lima, Tarogong Garut.Dalam orasinya, HMI juga menyatakan bahwa kesengsaraan rakyat dan kebobrokan bangsa akan terjadi ketika hari ini rakyat merelakan suaranya dalam genggaman para calon penindas kesejahteraan rakyat. "Suara rakyat akan menjadi sampah manakala para pembeli suara menukarnya dengan rupiah. Mereka (caleg-) telah menggunakan agama, lembaga sosial bahkan lembaga pendidikan sebagai alat politik. Yang lebih parah, semua itu hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya kebusukan yang dilakukan mereka hari ini,demikian dikemukakan Koordinator Aksi, Gea Eka Sakti.Disebutkan, semuanya menjadi indikator jelas bahwa mereka yang mengaku dirinya calon pemimpin bangsa, calon pemegang kebijakan pro-rakyat, tidak semuanya membawa misi kesejahteraan rakyat.Menurut pandangan anak-anak HMI ini, mustahil para caleg tersebut bisa jadi pemegang kebijkan ketika aspirasi rakyat dianggapnya sebagai barang pasar yang bisa dibelidengan rupiah. Keberadaan mereka, sangat diragukan dapat membawa nasib bangsa jika mereka sendiri terbebani kepentingan-kepentingan pihak tertentu.Atas dasar hal tersebut, dituturkan Gea, berangkat dari keinginan terwujudnya masa depan bangsa yang makmur sejahtera, terbebas dari praktik manipulasi, korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini menjadi penyebab kuat ketertindasan rakyat, HMI Cabang Garut telah menyatakan sikap. Pertama, Stop politisasi agama, lembaga pendidikan dan sosial serta praktik money politik yang sangat melecehkan hak suara rakyat. Kedua, mengutuk keras politisi yang terkait kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab terhadap kesejahteraan rakyat banyak. Ketiga, mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas, lebih kritis, selektif, dan jangan membiarkan politisi yang tidak taat aturan, yang mencabuli hak-hak rakyat, yang tidak tahu permasalahan bangsa untuk menjadi pemimpin dan pemegang kebijakan pemerintah.Aksi yang digelar puluhan anak-anak HMI tersebut digelar mulai pukul 09.00 dengan berkumpul di Bunderan Simpang Lima Tarogong. Setelah berorasi dan membagi-bagikan statement di tempat tersebut, mereka kemudian melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki sambil terus berorasi dan membagikan statement dengan menyusuri jalan Proklamasi dan Jalan Terusan Pembangunan.Irwan rudiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar