Selasa, 13 Januari 2009

Kekhawatiran Warga Garut terhadap DBD Cukup tinggi

Garut/RRI (14 jan 09)

Resistensi kekhawatiran warga terhadap terjangkitnya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD), yang disebabkan oleh nyamuk malaria dikabupaten Garut, dalam peralihan masa pancaroba atau pergantian musism saat ini dinilai masih cukup tinggi. Hal itu dapat dibuktikan dengan tingginya permintaan masyarakat untuk dilakukan pengasapan (voging), sebagai bentuk antisipasi awal dibeberapa wilayah yang diindikasikan daerah endemis malaria. Demikian dikemukakan kepala dinas kesehatan kabupaten Garut Hendi budiman disela lepas sambut komandan kodim 1611 Garut di Jln perintis Garut.
Hendi menegaskan, meski tingginya permintaan warga untuk dilakukan pengasapan,namun pihaknya tetap berhati hati,karena tidak semua wilayah merupakan endemis malaria,pengasapan (voging) hanya dilakukan bagi daerah yang kerap dihinggapi nyamuk dewasa atau malaria.
Hendi mengakui, berdasarkan hasil evaluasi dinas kesehatan Garut, untuk tahun 2008, penyakit DBD di kabupaten Garut cenderung menurun, yaitu hanya terdapat 137 kasus DBD, tanpa ada kematian. Sementara tahun 2007, warga yang terserang penyakit DBD yang bisa mengakibatkan kematian tersebut mencapai 235 orang.
Sedangkan, untuk tahun 2009 ini, pihaknya menurut Hendi, terus melakukan antisipasi dan sosialisasi terhadap warga, khususnya terhadap 15 wilayah kecamatan dikabupaten Garut, yang sangat berpotensi terhadap endemis penyakit malaria.Disamping dilakukan pengasapan (voging) juga dinas terkait melakukan antisipasi lainnya, berupa Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN). Irwan Rudiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar