Selasa,13 Januari 2009 pukul 14.45wib
Warga Bandung khususnya yang berada di daerah Bandung Selatan seperti Majalaya,Ranca Kemit dan Bale endah harus siap siaga menghadapi terjadinya banjir akibat hujan yang kemungkinan akan terus terjadi. Pakar Lingkungan Institut Teknologi Bandung ITB Sobirin Supardiono kepada RRI mengatakan berdasarkan peristiwa banjir yang terjadi akhir tahun 2008 didaerah selatan tersebut,warga harus lebih waspada antisipasi banjir,mengingat penanganan banjir oleh Pemerintah masih belum optimal karena masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk mengatasi banjir. Menurut Sobirin ada empat perkara dalam menangani banjir secara komprehensip antara Pemerintah Propinsi,Kabupaten/Kota,masyarakat yang tinggal di hulu dan hilir sebagai langgaran banjir.
Sebagai pakar Lingkungan yang juga Anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda DPKLTS Sobirin mengingatkan meskipun proyek Balai Besar wilayah sungai citarum sudah terselesaikan,diperkirakan masih rentan terjadi banjir di areal seluas 945 hektar didaerah paling rendah yang tidak dapat diantisipasi,mengingat daerah tersebut sebagai daerah sangat rendah dan tidak dapat teratasi dengan konsep-konsep penanganan saat ini. Daerah sangat rendah tersebut tegas Sobirin hampir sama dengan 2 wilayah Kecamatan. Permasalahan banjir di kawasan cekungan Bandung dikatakan Sobirin sudah ada sejak tahun 1931 seluas 10 ribu hektar,yang berarti pada masa itu kondisi hutan sekitar masih belum rusak, meski banjir tetap terjadi namun tidak ada korban karena penghuninya masih sedikit. Berbeda dengan kondisi sekarang penduduk semakin bertambah disamping hutan juga sudah banyak yang rusak,menjadikan korban banjir semakin banyak dan penanganan banjir masih belum optimal.(Lestari Justian)
Senin, 12 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar