Garut,RRI. (16/Jan/09)
Kurangnya anggaran untuk pembebasan lahan tanah warga, merupakan salah satu indikator terhambatnya pembangunan insfratuktur mega proyek bendungan irigasi Copong.Padahal, realisasi bendungan yang akan dibangun diatas areal lahan tanah seluas 55 Ha tersebut,tinggal selangkah lagi,yaitu menunggu rampungnya pembebasan lahan, yang pembebasannya sudah mencapai 99%, apabila panitia pembebasan lahan dapat menyelsaikan dalam pertengahan bulan pebuari ini, maka proses pembanguan megaproyek bendungan copong tersebut, akan terealisasi dalam waktu dekat. Demikian dikemukakan Kepala dinas Sumber Daya Air dan Petambangan (SDAP) Kabupaten Garut Ir.Widiyana.Ces kepada RRI.
Lebih lanjut, Widiyana mengatakan, pembangunan insfratuktur megaproyek irigasi copong yang dapat mengairi 9 ribu ha lahan, untuk 6 kecamatan diwilayah Garut utara, meliputi kecamatan Garut Kota,Kecamatan Banyuresmi ,Leuwigoong,Cibiuk ,dan kcamatan limbangan tersebut, seluruhnya didanai oleh investor dibawah bendera perusahaan ZEICA Jepang, dengan total alokasi anggaran diatas Rp 200 miyar lebih diantaranya, Rp 79 Milyar untuk alokasi bendungan,dan Rp 89 Milyar untuk pembangunan jaringan.
Sementra,alokasi anggaran untuk pembebasan lahan tanah warga sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah profinsi dan kabupaten yang mengalokasikan dana sebesar Rp. 5 Milyar.
Widiyana menegaskan sebetulnya rencana pembangunan mengaproyek copong sejak 4 tahun yang lalu itu dan sempat diresmikan oleh mantan Presiden RI Megawati Sukarno Putri terebut bukannya tertunda melainkan menunggu giliran pembangunan waduk jati gede yang pembangunannya rampung tahun ini. (Irwan Rudiawan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar