Garut, RRI (rabu 1 April 09 )
- Wakil Bupati Garut Diky Candra menyatakan, pihaknya mewaspadai terjadinya ekses politis dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT), terkait masih berlangsung kampanye Pemilu 2009 sehingga diputuskan penyaluran BLT akan ditunda.Sebelumnya Kepala Kantor Pos Garut Afdirizal mengemukakan, realisasi penyaluran BLT selama dua bulan yakni Januari dan Februari 2009, direncanakan pasca Pemilu (Pemilihan Umum) Legislatif bagi sekitar 220.483 kepala keluarga (KK) bernilai total Rp44 miliar.Sedangkan pada April 2009 akan direalisasikan pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH), untuk sekitar 16.800 orang dari 14 kecamatan masing-masing berkisar Rp200 ribu hingga Rp733 ribu per orang dengan total senilai Rp8 miliar.Penentuan penerima PKH tersebut dilakukan sangat selektif jika dibandingkan dengan penerima bantuan langsung tunai (BLT), PKH antara lain diperuntukkan bagi ibu miskin
yang hamil dan menyusui sehingga dikenal dengan sebutan BLT Plus, yang merupakan luncuran Program Departemen Sosial.Pada bagian lain, Afdirizal mengungkapkan, jasa pengiriman uang dari luar negeri melalui transaksi Wetern Union, setiap bulannya bisa mencapai 2.000 transaksi bernilai Rp5 miliar lebih. Bahkan sejak Januari hingga akhir Maret 2009 berlangsung sebanyak 5.805 transaksi pengiriman uang bernilai Rp15,26 miliar, yang sebagian besar berasal dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri untuk keluarganya di wilayah Garut Selatan. Ia merinci, pada Januari 2009 terdapat sebanyak 1.829 transaksi bernilai Rp4,8 miliar, Februari terdapat 1.976 transaksi bernilai Rp5,46 miliar serta menjelang akhir Maret terdapat sekitar 200 transaksi bernilai sekurangnya Rp5 miliar. IRwan Rudiawan
Selasa, 31 Maret 2009
PEjabat dilingkungan pemkab garut Jalani Test Urine
Garut, RRI (raqbu 1 April 09 )
- Setiap pejabat Pemkab/Setda Kabupaten Garut yang sengaja tidak diinformasikan jadwal pelaksanaannya akan menjalani pemeriksaan urine guna membuktikan apakah mereka bersih dari narkoba."Aksi tersebut juga sebagai bagian dari upaya antisipasiDemikian dikatakan Wakil Bupati Garut Diky Candra yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten, Menurut Diki, tidak mungkin jajaran birokrasi bisa memimpin Pemda dengan baik jika dirinya sendiri diracuni dengan dunia mimpi dan khayal akibat pengaruh negatif psikotrofika,Sehingga rencana pemeriksaan tersebut selama ini telah dirancang dan dikemas dengan sebaik mungkin.
Persiapan unsur penunjang lainnya termasuk penyiapan laboratorium medis, namun waktunya tetap akan dirahasiakan, Menjawab pertanyaan tentang adanya indikasi kuat banyak pejabat Garut yang mengkonsumsi dan sebagai pengedar narkoba, ia menegaskan justru untuk membuktikannya sangat perlu dilakukan pemeriksaan urine mereka.IRwan Rudiawan
- Setiap pejabat Pemkab/Setda Kabupaten Garut yang sengaja tidak diinformasikan jadwal pelaksanaannya akan menjalani pemeriksaan urine guna membuktikan apakah mereka bersih dari narkoba."Aksi tersebut juga sebagai bagian dari upaya antisipasiDemikian dikatakan Wakil Bupati Garut Diky Candra yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten, Menurut Diki, tidak mungkin jajaran birokrasi bisa memimpin Pemda dengan baik jika dirinya sendiri diracuni dengan dunia mimpi dan khayal akibat pengaruh negatif psikotrofika,Sehingga rencana pemeriksaan tersebut selama ini telah dirancang dan dikemas dengan sebaik mungkin.
Persiapan unsur penunjang lainnya termasuk penyiapan laboratorium medis, namun waktunya tetap akan dirahasiakan, Menjawab pertanyaan tentang adanya indikasi kuat banyak pejabat Garut yang mengkonsumsi dan sebagai pengedar narkoba, ia menegaskan justru untuk membuktikannya sangat perlu dilakukan pemeriksaan urine mereka.IRwan Rudiawan
Mobil Dinas Hasil Jabelan di Keluhkan SKPD Garut
Garut.RRI (rabu 1 april 09)
Beberapa waktu lalu pihak Pemkab Garut melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
melakukan pengambilan secara paksa mobil dinas (mobdin) yang masih dibawa oleh
para pejabat yang telah pensiun. Oleh Bidang Aset, Inventaris dan Kekayaan, mobdin hasil jabelan tersebut kemudian diberikan kepada SKPD-SKPD yang memerlukannya. Namun ternyata karena kondisinya yang sudah sangat parah, bahkan banyak diantaranya mobdin yang onderdil vitalnya telah raib, SKPD penerima mobdin pun malah mengeluh.Seperti dikemukakan Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanla) Kabupaten Garut, Hermanto, didampingi salah seorang stafnya, Ajat. Beberapa waktu lalu pihaknya menerima mobdin bernomor Z 15 D untuk keperluan operasional SKPD tersebut. Mobdin tersebut merupakan hasil jabelan Satpol PP dari salah seorang pejabat yang saat ini telah pensiun.Diakuinya, awalnya pihak SKPD Disnakanla merasa bahagia dengan adanya penambahan satu unit mobdin tersebut yang memang sangat dibutuhkannya. Namun pas mau dioperasikan, ternyata mobdin tersebut sama sekali tidak jalan sehingga pihaknya membawa mobdin tersebut ke sebuah bengkel yang berada di daerah Jalan Pembangunan Tarogong.Namun Setelah dihitung-hitung oleh pihak bengkel, tambahnya, ternyata untuk bisa berjalan normal lagi, biaya perbaikan dan pembelian beberapa onderdil vital mobdin tersebut mencapai sekitar Rp 7 juta. Hal ini diakuinya tentu saja sangat mencengangkan apalagi anggarannya sendiri tidak pernah ada. Dimintai tanggapannya, Sekda Garut, Wowo Wibowo, menyebutkan, pihaknya masih bisa memaklumi jika kondisi mobdin yang telah diambil dari mantan pejabat ada dalam keadaan rusak. Untuk itu, Wowo berharap sepanjang masih bisa diperbaiki, mobdin yang telah diterima pihak SKPD diharapkan untuk diperbaiki dengan menggunakan anggaran pemeliharaan yang ada.Lebih jauh ditegaskannya, jika memang kondisi mobdin yang diterima SKPD sudah benar-benar berat untuk diperbaiki, maka pihaknya akan mempertimbangkannya.Irwan Rudiawan
Beberapa waktu lalu pihak Pemkab Garut melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
melakukan pengambilan secara paksa mobil dinas (mobdin) yang masih dibawa oleh
para pejabat yang telah pensiun. Oleh Bidang Aset, Inventaris dan Kekayaan, mobdin hasil jabelan tersebut kemudian diberikan kepada SKPD-SKPD yang memerlukannya. Namun ternyata karena kondisinya yang sudah sangat parah, bahkan banyak diantaranya mobdin yang onderdil vitalnya telah raib, SKPD penerima mobdin pun malah mengeluh.Seperti dikemukakan Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanla) Kabupaten Garut, Hermanto, didampingi salah seorang stafnya, Ajat. Beberapa waktu lalu pihaknya menerima mobdin bernomor Z 15 D untuk keperluan operasional SKPD tersebut. Mobdin tersebut merupakan hasil jabelan Satpol PP dari salah seorang pejabat yang saat ini telah pensiun.Diakuinya, awalnya pihak SKPD Disnakanla merasa bahagia dengan adanya penambahan satu unit mobdin tersebut yang memang sangat dibutuhkannya. Namun pas mau dioperasikan, ternyata mobdin tersebut sama sekali tidak jalan sehingga pihaknya membawa mobdin tersebut ke sebuah bengkel yang berada di daerah Jalan Pembangunan Tarogong.Namun Setelah dihitung-hitung oleh pihak bengkel, tambahnya, ternyata untuk bisa berjalan normal lagi, biaya perbaikan dan pembelian beberapa onderdil vital mobdin tersebut mencapai sekitar Rp 7 juta. Hal ini diakuinya tentu saja sangat mencengangkan apalagi anggarannya sendiri tidak pernah ada. Dimintai tanggapannya, Sekda Garut, Wowo Wibowo, menyebutkan, pihaknya masih bisa memaklumi jika kondisi mobdin yang telah diambil dari mantan pejabat ada dalam keadaan rusak. Untuk itu, Wowo berharap sepanjang masih bisa diperbaiki, mobdin yang telah diterima pihak SKPD diharapkan untuk diperbaiki dengan menggunakan anggaran pemeliharaan yang ada.Lebih jauh ditegaskannya, jika memang kondisi mobdin yang diterima SKPD sudah benar-benar berat untuk diperbaiki, maka pihaknya akan mempertimbangkannya.Irwan Rudiawan
Senin, 30 Maret 2009
Pasca Pemilu 2009 PKS Garut Siap Reformasi DPRD
Garut, RRI (selasa 31 maret 09 )
- Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Garut dr H. Helmi Budiman menyatakan, kesiapannya menghadapi pasca Pemilu 2009 dengan melakukan reformasi DPRD setempat, agar bisa mewujudkan lembaga legislatif yang bersih."Termasuk berupaya secara maksimal untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut, dengan jujur dan adil (jurdil) juga dapat berlangsung bebas dan rahasia dalam suasana yang kondusif," Karena itu pihaknya kini semakin mengokohkan struktur personil organisasinya, dan membentuk perwakilan untuk kampanye hingga ke tingkat RW atau 5.115 tempat pemungutan suara (TPS) dengan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi massa.Sehingga target realistisnya bisa meraih 30 persen suara, bahkan target politisnya mencapai 50 persen lebih suara dari 1.598.311 daftar pemilih tetap (DPT).Hasil survei Indonesia Research Institute (IRI) menunjukan, pada Pemilu 9 April 2009 PKS Garut InsyaAllah akan memperoleh sedikitnya 25-30 persen suara.Bahkan bisa lebih jika PKS mampu memanfatkan momentum waktu yang tersedia dengan optimal. IRI Garut juga akan kembali melakukan penelitiannya dengan pooling survei pada awal April mendatang, untuk dapat memetakan suara menjelang 9 April 2009 sebagai bahan rekomendasi. Sementara itu Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS setempat Ahab Syihabuddin menyatakan, selama ini demikian kentalnya citra negatip dialami lembaga legislatif.Karena itu, pihaknya harus menghasilkan DPRD yang sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan meraih sedikitnya 15 kursi (30 persen suara).Mengakibatkan lembaga legislatif tersebut menjadi mandul, sehingga bisa sangat berbahaya karena dominasi kalangan eksekutif semakin luar biasa dengan berbagai cara melakukan intervensinya, tegas Syihabuddin.Irwan Rudiawan
- Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Garut dr H. Helmi Budiman menyatakan, kesiapannya menghadapi pasca Pemilu 2009 dengan melakukan reformasi DPRD setempat, agar bisa mewujudkan lembaga legislatif yang bersih."Termasuk berupaya secara maksimal untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut, dengan jujur dan adil (jurdil) juga dapat berlangsung bebas dan rahasia dalam suasana yang kondusif," Karena itu pihaknya kini semakin mengokohkan struktur personil organisasinya, dan membentuk perwakilan untuk kampanye hingga ke tingkat RW atau 5.115 tempat pemungutan suara (TPS) dengan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi massa.Sehingga target realistisnya bisa meraih 30 persen suara, bahkan target politisnya mencapai 50 persen lebih suara dari 1.598.311 daftar pemilih tetap (DPT).Hasil survei Indonesia Research Institute (IRI) menunjukan, pada Pemilu 9 April 2009 PKS Garut InsyaAllah akan memperoleh sedikitnya 25-30 persen suara.Bahkan bisa lebih jika PKS mampu memanfatkan momentum waktu yang tersedia dengan optimal. IRI Garut juga akan kembali melakukan penelitiannya dengan pooling survei pada awal April mendatang, untuk dapat memetakan suara menjelang 9 April 2009 sebagai bahan rekomendasi. Sementara itu Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS setempat Ahab Syihabuddin menyatakan, selama ini demikian kentalnya citra negatip dialami lembaga legislatif.Karena itu, pihaknya harus menghasilkan DPRD yang sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan meraih sedikitnya 15 kursi (30 persen suara).Mengakibatkan lembaga legislatif tersebut menjadi mandul, sehingga bisa sangat berbahaya karena dominasi kalangan eksekutif semakin luar biasa dengan berbagai cara melakukan intervensinya, tegas Syihabuddin.Irwan Rudiawan
Kualitas Makanan Etnik Garut di Harapkan Tembus Pangsa Pasar Potensial
Garut,RRI (selasa 31 maret 09 ) - Kualitas beragam jenis makanan etnik Kabupaten Garut terus ditingkatkan kualitasnya melalui berbagai sentuhan inovasi serta kreativitas, sehingga bisa menembus pangsa pasar potensial dengan nilai jual ekonomi tinggi.Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi setempat Natsir Alwi mengatakan Senin, pihaknya terus mendorong serta memotivasi para pelaku ekonomi kecil dan menengah, sebagai pengayaan hati dan jiwa wirausaha mereka agar bisa meningkatkan kualitas produktivitasnya.Ternyata kini mulai membuahkan hasil, di antaranya jenis pengananan surabi bisa menembus nilai jual Rp 8.000 per buah bahkan ada yang bernilai Rp 12.000 padahal semula atau biasanya harga jualnya Rp 4.000/buah, katanya.Mata dagangan tersebut diolah dengan kreativitas menjadi surabi telur dan lain sebagainya, demikian pula diharapkan komoditi awug Panawuan bisa dikemas dengan kreativitas dan inovasi tinggi, supaya dapat menembus pangsa pasar di kafe-kafe.Ia mengatakan, pembinaan usaha kecil menengah tidak sebatas memasok permodalan atau bantuan investasi melainkan bisa berupa pemberian pelatihan dan motivasi kepada para pelaku usaha tersebut, katanya.Sehingga diharapkan kepada kalangan pengusaha kecil dan menengah, agar tidak berdiam diri dengan kondisi produknya selama ini, melainkan dapat lebih mengembangkannya dengan berbagai kreativitas dan inovasi yang dinamis, ungkap Natsir Alwi menambahkan.Irwan Rudiawan
Pengangguran di Kabupaten Garut Meningkat
Garut, RRI (selasa 31 maret 09 )
- Dari sekitar 2.309.773 jiwa penduduk Garut Jawa Barat (Jabar) tersebar di 42 kecamatan, 401 desa dan 21 kelurahan, tercatat 100.861 orang diantaranya sebagai penganggur.Bupati Garut Aceng Fikri , mengatakan, secara bertahap dan terencana tengah dilakukannya penanggulangan, dengan terus menggalakan sektor usaha ekonomi produktif masyarakat.Menyusul akan segera direalisasikan bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp 15 miliar, ungkap Bupati dengan telah dicanangkannya program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja 2009, yang bisa menyerap sebanyak 3.000 tenaga kerja.Bahkan kini telah diserahkan bantuan keuangan Pemprov Jabar untuk kegiatan pengembangan mutu hasil gula merah tebu sebesar Rp 468 juta bagi tiga kelompok tani di Kecamatan Mekarmukti dan Caringin masing-masing sebesar Rp156 juta.Sedangkan jumlah angkatan kerja di daerahnya tercatat 987.607 orang, namun hanya sebanyak 886.746 orang diantaranya yang kini bekerja,Ceng Fikri menegaskan Tingginya tingkat pengangguran tersebut, bisa menjadi masalah sangat serius yang mengakibatkan besarnya dampak kerawanan sosial ditengah masyarakat, Depnaker melalui Dinas Pembantuan Program Pengembangan dan Perluasan Tenaga Kerja, menggulirkan kegiatan usaha ekonomi produktif sistem karya usaha produktif diharapkan dapat menanggulangi masalah pengangguran.Karena program tersebut untuk membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat usaha produktif, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi sederhana yang ada, serta peluang pasar.Melalui jenis usaha yang dikembangkan cenderung pada kegiatan bersifat ekonomi produktif berkelanjutan diantaranya pembuatan kolam ikan, pasar tradisional, pemanfaatan lahan tidur guna meningkatkan produksi pertanian, dan perkebunan.Karena itu dipastikan memiliki efek ganda, dan berdampak pada penciptaan lapangan kerja yang lebih permanen juga mampu mengatasi permasalahan pengangguran sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.Diharapkan pula adanya keterlibatan aktif dari berbagai komponen masyarakat dalam kegiatan itu, bahkan dapat dijadikan proyek percontohan, tegas Bupati menyikapi kegiatan pencanangan padat karya produktif di 40 kelompok dengan 40 desa dan 24 kecamatan selama 120 hari bernilai Rp6 miliar.IRwan Rudiawan
- Dari sekitar 2.309.773 jiwa penduduk Garut Jawa Barat (Jabar) tersebar di 42 kecamatan, 401 desa dan 21 kelurahan, tercatat 100.861 orang diantaranya sebagai penganggur.Bupati Garut Aceng Fikri , mengatakan, secara bertahap dan terencana tengah dilakukannya penanggulangan, dengan terus menggalakan sektor usaha ekonomi produktif masyarakat.Menyusul akan segera direalisasikan bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp 15 miliar, ungkap Bupati dengan telah dicanangkannya program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja 2009, yang bisa menyerap sebanyak 3.000 tenaga kerja.Bahkan kini telah diserahkan bantuan keuangan Pemprov Jabar untuk kegiatan pengembangan mutu hasil gula merah tebu sebesar Rp 468 juta bagi tiga kelompok tani di Kecamatan Mekarmukti dan Caringin masing-masing sebesar Rp156 juta.Sedangkan jumlah angkatan kerja di daerahnya tercatat 987.607 orang, namun hanya sebanyak 886.746 orang diantaranya yang kini bekerja,Ceng Fikri menegaskan Tingginya tingkat pengangguran tersebut, bisa menjadi masalah sangat serius yang mengakibatkan besarnya dampak kerawanan sosial ditengah masyarakat, Depnaker melalui Dinas Pembantuan Program Pengembangan dan Perluasan Tenaga Kerja, menggulirkan kegiatan usaha ekonomi produktif sistem karya usaha produktif diharapkan dapat menanggulangi masalah pengangguran.Karena program tersebut untuk membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat usaha produktif, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi sederhana yang ada, serta peluang pasar.Melalui jenis usaha yang dikembangkan cenderung pada kegiatan bersifat ekonomi produktif berkelanjutan diantaranya pembuatan kolam ikan, pasar tradisional, pemanfaatan lahan tidur guna meningkatkan produksi pertanian, dan perkebunan.Karena itu dipastikan memiliki efek ganda, dan berdampak pada penciptaan lapangan kerja yang lebih permanen juga mampu mengatasi permasalahan pengangguran sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.Diharapkan pula adanya keterlibatan aktif dari berbagai komponen masyarakat dalam kegiatan itu, bahkan dapat dijadikan proyek percontohan, tegas Bupati menyikapi kegiatan pencanangan padat karya produktif di 40 kelompok dengan 40 desa dan 24 kecamatan selama 120 hari bernilai Rp6 miliar.IRwan Rudiawan
Minggu, 29 Maret 2009
Dinas Peternakan Garut Lakukan Depopulasi Unggas milik Warga
Terkait dengan terjangkitnya wabah flu burung yang menyerang warga Disnakanla Garut melakukan pemusnahan (depopulasi) terhadap unggas milik warga setempat.
Garut,RRI (senin 30 maret 09 )
- Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakkanla) Kabupaten Garut, Ir Hermanto didampingi Kepala Bidang Keswan Kesmapet Ir Dida k menyatakan, pihaknya terpaksa melakukan depopulasi (pemusanahan) ternak secara terbatas.Menyusul terjadinya dua penderita suspek flu burung (avian influenza/AI) di Kampung Pabrik RT.01/12 Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug, maka pihaknya melakukan depopulasi sebanyak 24 ekor ternak ayam milik warga setempat,Diantaranya milik Ny. Cicih sebanyak 11 ekor, dan satu ekor diantaranya dinyatakan positip AI, kemudian 11 ekor milik Heri tetangga terdekat Cicih serta milik Enok sebanyak 1 ekor, Kepada masyarakat di wilayah tersebut juga telah diperingatkan, agar melakukan penutupan wilayah sementara selama tiga bulan dari keluar masuknya unggas (lalulintas unggas).Hermanto juga menghimbau Masyarakat perlu meningkatkan kualitas pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pengandangan unggas secara permanen, dan segera melaporkan jika terjadi kematian unggas, serta membakar dan mengubur unggas mati (bangkai).warga setempat mengemukakan , keberadaan ternak unggas di perkampungan dan desa tersebut didominasi unggas air (itik dan entog) sebagai sumber penular penyakit AI, yang selama ini diliarkan atau tidak dikandangkan.Meski terdapat kandang, namun menempel dekat rumah dan di kolong rumah bahkan sebagian menyatu dengan kandang sapi perah, dengan kondisi lingkungannya sangat kumuh akibat kurang terawat dengan baik.Sehingga sangat memungkinan kondisi lingkungan tersebut, menjadi tempat berkembang-biaknya berbagai sumber jenis penyakit, padahal wilayah itu berstatus sebagai "desa siaga.Irwan Rudiawan
Garut,RRI (senin 30 maret 09 )
- Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakkanla) Kabupaten Garut, Ir Hermanto didampingi Kepala Bidang Keswan Kesmapet Ir Dida k menyatakan, pihaknya terpaksa melakukan depopulasi (pemusanahan) ternak secara terbatas.Menyusul terjadinya dua penderita suspek flu burung (avian influenza/AI) di Kampung Pabrik RT.01/12 Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug, maka pihaknya melakukan depopulasi sebanyak 24 ekor ternak ayam milik warga setempat,Diantaranya milik Ny. Cicih sebanyak 11 ekor, dan satu ekor diantaranya dinyatakan positip AI, kemudian 11 ekor milik Heri tetangga terdekat Cicih serta milik Enok sebanyak 1 ekor, Kepada masyarakat di wilayah tersebut juga telah diperingatkan, agar melakukan penutupan wilayah sementara selama tiga bulan dari keluar masuknya unggas (lalulintas unggas).Hermanto juga menghimbau Masyarakat perlu meningkatkan kualitas pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pengandangan unggas secara permanen, dan segera melaporkan jika terjadi kematian unggas, serta membakar dan mengubur unggas mati (bangkai).warga setempat mengemukakan , keberadaan ternak unggas di perkampungan dan desa tersebut didominasi unggas air (itik dan entog) sebagai sumber penular penyakit AI, yang selama ini diliarkan atau tidak dikandangkan.Meski terdapat kandang, namun menempel dekat rumah dan di kolong rumah bahkan sebagian menyatu dengan kandang sapi perah, dengan kondisi lingkungannya sangat kumuh akibat kurang terawat dengan baik.Sehingga sangat memungkinan kondisi lingkungan tersebut, menjadi tempat berkembang-biaknya berbagai sumber jenis penyakit, padahal wilayah itu berstatus sebagai "desa siaga.Irwan Rudiawan
Dishub Garut himbau Peserta Kampanye parpol Tidak Ugal Ugalan
kata pengantar
Dinas perhubungan Garut menghimbau kepada seluruh pengguna kendaraan peserta kampanye parpol untuk tetap menjaga keselamatan dan tidak bersikap ugal ugalan.
Garut.RRI (senin 30 maret 09 )
Meski pengamanan pemilu legislatif 2009 dibawah kordinasi kepolisian namun hal itu juga tidak lepas dari peran dinas perhubungan Garut dibawah sistem rekayasa managemen lalu lintas yang turut membackup pengamanan kampanye pesta demokrasi pemilu legislatif 2009. Menurut Kepala dinas perhubungan Garut Hilman Farid pihaknya terus memantau setiap pergerakan dan mengantisipasi dengan menggunakan fasilitas peralatan seadanya sehingga dapat mempermudah dalam mengontrol pengguna kendaraan dalam iring iringan kampanye setiap partai politik (parpol).Meski demikian pihak dinas perhubungan tetap menghimbau kepada pengguna kendaraan kampanye untuk tetap mengutamakan asfek keselamatan supaya
tidak menjadi mudarat terhadap misi pemilu tersebut dalam pengamanan pemilu legislatif tersebut diakui Hilman pihaknya telah menurunkan personil dilapangan sedikitnya 2/3 bagian dari seluruh anggota personil dinas perhubungan. Irwan Rudiawan
Dinas perhubungan Garut menghimbau kepada seluruh pengguna kendaraan peserta kampanye parpol untuk tetap menjaga keselamatan dan tidak bersikap ugal ugalan.
Garut.RRI (senin 30 maret 09 )
Meski pengamanan pemilu legislatif 2009 dibawah kordinasi kepolisian namun hal itu juga tidak lepas dari peran dinas perhubungan Garut dibawah sistem rekayasa managemen lalu lintas yang turut membackup pengamanan kampanye pesta demokrasi pemilu legislatif 2009. Menurut Kepala dinas perhubungan Garut Hilman Farid pihaknya terus memantau setiap pergerakan dan mengantisipasi dengan menggunakan fasilitas peralatan seadanya sehingga dapat mempermudah dalam mengontrol pengguna kendaraan dalam iring iringan kampanye setiap partai politik (parpol).Meski demikian pihak dinas perhubungan tetap menghimbau kepada pengguna kendaraan kampanye untuk tetap mengutamakan asfek keselamatan supaya
tidak menjadi mudarat terhadap misi pemilu tersebut dalam pengamanan pemilu legislatif tersebut diakui Hilman pihaknya telah menurunkan personil dilapangan sedikitnya 2/3 bagian dari seluruh anggota personil dinas perhubungan. Irwan Rudiawan
Wagub jabar Alokasikan Anggaran 2 Miliar Untuk Pengerukan Situ Cangkuang Leles
Garut,RRI (minggu 29 maret 09 )
Objek wisata Situ Cangkuang Leles Garut, diharapkan bukan hanya sebagai tempat tujuan kunjungan wisata, namun bisa lebih memberikan informasi yang bermamfaat yang dapat diserap oleh wisatawan, baik lokal maupun regional. Karena, objek Situ Cangkuang Leles, memiliki potensi nilai nilai sejarah seperti situs dan candi yang merupakan bagian dari cagar budaya wisata (ekoturism), demikian dikemukakan wakil gubernur Jabar Dede yusuf kepada RRI, saat kunjungan kerja ke objek wisata Situ Cangkuang Leles, dan beberapa potensi objek wisata lainnya di kabupaten Garut.Dibagian lain, wagub jabar Dede Yusuf menambahkan, tahun 2009 ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 milyar, yang rencananya akan dialokasikan untuk pendalaman atau pengerukan situ cangkuang, serta akan dilakukannya revitalisasi terhadap situs cagar budaya candi cangkuang, sehingga akan tercipta salah satu tujuan objek wisata yang representatif.Dede menambahkan untuk tahun 2010 pihaknya juga akan memprioritaskan pembangunan objek wisata yang lebih konvrenhensif dikawasan jawa barat. (Irwan rudiawan)
Objek wisata Situ Cangkuang Leles Garut, diharapkan bukan hanya sebagai tempat tujuan kunjungan wisata, namun bisa lebih memberikan informasi yang bermamfaat yang dapat diserap oleh wisatawan, baik lokal maupun regional. Karena, objek Situ Cangkuang Leles, memiliki potensi nilai nilai sejarah seperti situs dan candi yang merupakan bagian dari cagar budaya wisata (ekoturism), demikian dikemukakan wakil gubernur Jabar Dede yusuf kepada RRI, saat kunjungan kerja ke objek wisata Situ Cangkuang Leles, dan beberapa potensi objek wisata lainnya di kabupaten Garut.Dibagian lain, wagub jabar Dede Yusuf menambahkan, tahun 2009 ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 milyar, yang rencananya akan dialokasikan untuk pendalaman atau pengerukan situ cangkuang, serta akan dilakukannya revitalisasi terhadap situs cagar budaya candi cangkuang, sehingga akan tercipta salah satu tujuan objek wisata yang representatif.Dede menambahkan untuk tahun 2010 pihaknya juga akan memprioritaskan pembangunan objek wisata yang lebih konvrenhensif dikawasan jawa barat. (Irwan rudiawan)
Selasa, 24 Maret 2009
2 Pasien Susfek Flu burung di Rawat Intensif di RSUD Garut
GARUT,RRI (rabu 25 maret 09 )-
Sejak kemarin hingga hari ini Dua kakak beradik, Ikah,35, dan Aning, 30, keduanya warga Kampung Pabrik RT 01/12 Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diduga terinfeski (suspect) virus Avian Influenza (AI) atau flu burung dirawat intensif di kamar khusus di Rumah Sakit Umum Daerah Slamet Garut, Berdasarakan informasi yang dihimpun dari pihak keluarga pasien, Ikah dan Aning dilarikan ke RSU dr Slamet pada Senin (23/3) pagi sekitar pukul 10.00. Karena, kondisi keduanya sudah parah, seperti terinfeksi flu burung yaitu beberapa bagian tubuh seperti kaki dan tangan sudah kejang-kejang hingga sulit digerakkan disertai flu berat, sesak nafas, dan
demam tinggi bahkan sudah tak bisa bisa bicara. Kini keduanya terbaring di ruang isolasi khusus RSU dr Slamet Garut untuk menjalani perawatan secara intensif.Menurut Majid, 34, Ikah dan Aning dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 02.00 pagi, karena kondisi keduanya sudah terlihat parah dan lemas. Majid menjelaskan, sebelum kakak dan adiknya terkena Susfect flu burung, kurang lebih sepekan sebelumya, beberapa ekor ayam di kampung milik tetangga yang berjarak
sekitar 50 meter dari rumahnya, ada yang mati mendadak. Selang beberapa hari setelah
kematian ayam, tetangganya tiba-tiba menderita penyakit flu yang mirip di derita Ikah dan
Aning yaitu flu yang disertai demam tinggi serta sesak nafas. Setelah itu, lanjut Majid, beberapa waktu kemudian tiba-tiba kakak ipar Majid, Ikah mengalami gejala yang sama yaitu flu dan demam tinggi yang disertai sesak nafas. Lalu beberapa saat kemudian, Aning, adiknya, ikut pula terjangkit, hingga kedunya terlihat parah dan langsung dilarikan ke RSUD Slamet Garut. Berdasarkan pemeriksaan rumah sakit hasilnya ditemukan unsur-unsur yang mengarah
kepada infeksi AI. Yang akhirnya dokter di RSU dr Slamet Garut memutuskan keduanya
untuk langsung dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Kepala BP RSU dr Slamet Garut, dr Widjajanti Utojo membenarkan saat ini dua pasien suspect AI tengah menjalani perawatan di ruang isolasi flu burung RSU dr Slamet..Irwan Rudiawan
Sejak kemarin hingga hari ini Dua kakak beradik, Ikah,35, dan Aning, 30, keduanya warga Kampung Pabrik RT 01/12 Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diduga terinfeski (suspect) virus Avian Influenza (AI) atau flu burung dirawat intensif di kamar khusus di Rumah Sakit Umum Daerah Slamet Garut, Berdasarakan informasi yang dihimpun dari pihak keluarga pasien, Ikah dan Aning dilarikan ke RSU dr Slamet pada Senin (23/3) pagi sekitar pukul 10.00. Karena, kondisi keduanya sudah parah, seperti terinfeksi flu burung yaitu beberapa bagian tubuh seperti kaki dan tangan sudah kejang-kejang hingga sulit digerakkan disertai flu berat, sesak nafas, dan
demam tinggi bahkan sudah tak bisa bisa bicara. Kini keduanya terbaring di ruang isolasi khusus RSU dr Slamet Garut untuk menjalani perawatan secara intensif.Menurut Majid, 34, Ikah dan Aning dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 02.00 pagi, karena kondisi keduanya sudah terlihat parah dan lemas. Majid menjelaskan, sebelum kakak dan adiknya terkena Susfect flu burung, kurang lebih sepekan sebelumya, beberapa ekor ayam di kampung milik tetangga yang berjarak
sekitar 50 meter dari rumahnya, ada yang mati mendadak. Selang beberapa hari setelah
kematian ayam, tetangganya tiba-tiba menderita penyakit flu yang mirip di derita Ikah dan
Aning yaitu flu yang disertai demam tinggi serta sesak nafas. Setelah itu, lanjut Majid, beberapa waktu kemudian tiba-tiba kakak ipar Majid, Ikah mengalami gejala yang sama yaitu flu dan demam tinggi yang disertai sesak nafas. Lalu beberapa saat kemudian, Aning, adiknya, ikut pula terjangkit, hingga kedunya terlihat parah dan langsung dilarikan ke RSUD Slamet Garut. Berdasarkan pemeriksaan rumah sakit hasilnya ditemukan unsur-unsur yang mengarah
kepada infeksi AI. Yang akhirnya dokter di RSU dr Slamet Garut memutuskan keduanya
untuk langsung dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Kepala BP RSU dr Slamet Garut, dr Widjajanti Utojo membenarkan saat ini dua pasien suspect AI tengah menjalani perawatan di ruang isolasi flu burung RSU dr Slamet..Irwan Rudiawan
Jeruk Garut Yang Hampir Punah kembali di Berdayakan
Garut.RRI (rabu 25 maret 09 )
Masa kejayaan Jeruk Garut yang sempat terancam punah akan segera bersemi kembali .
Sebuah upaya pembudidayaan kembali Jeruk Garut kini tengah dilakukan Pemerintah
Kabupaten Garut. Populasi Jeruk Keprok Garut (JKG) hingga akhir 2004 lalu berjumlah 249.461 pohon di lahan seluas 699,92 hektare. Namun dari jumlah tersebut, jenis JKG hanya mencapai 113.678 pohon (33%), sementara sisanya berupa jeruk keprok siem dan jenis lainnya
mencapai 235.783 pohon (67%).Dari 140.808 tanaman jeruk yang telah menghasilkan, produksinya mencapai 6.760 ton/tahun dengan produktivitas 48,05 kg/pohon/tahun. Jeruk Garut yang sempat sangat terkenal secara nasional adalah jenis Jeruk Keprok Garut (citrus nobilis var. chrysocarpa).Berbeda dengan jeruk keprok lainnya (keprok siem, keprok konde, keprok licin, keprok Malang ), Jeruk Keprok Garut lebih disukai konsumen karena bersosok bongsor, rasanya manis menyegarkan, kulitnya pun regas, sehingga mudah dikupas. Pantas bila penghasilan pekebun di sentra-sentra produksi seperti Kecamatan Wanaraja dan Karangpawitan ikut terdongkrak. Dari hasil 2 kali panen, pekebun bisa menunaikan ibadah haji saat itu. Maka
kemudian banyak gelar-gelar bagi para juragan jeruk saat itu dengan titel ‘Haji Jeruk’.
Selain itu, JKG dapat digunakan sebagai obat panas dan obat batuk.Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Garut, Ir.Tatang Hidayat, pada tahun 1987, Dinas Pertanian saat itu mencatat sebanyak 1,3 juta pohon (areal seluas 2.600 hektare) dengan jumlah produksi yang dihasilkan kurang lebih 26.000 ton per tahun senilai kurang lebih Rp 13 miliar. Tetapi kemudian serangan CVPD tak dapat dicegah hingga beberapa tahun menyebabkan populasi Jeruk Garut terus merosot. Selama rentang lima tahun saja, pada 1992 populasinya menjadi 52.000 pohon dengan produksi hanya 520 ton/tahun......Sayang, pada 1964, manisnya perniagaan jeruk mulai surut karena mewabahnya serangan penyakit. Gejalanya, daun tumbuh tegak dan menguning, ukuran buah mengecil karena minim kadar air. Pada 1968, Universitas Padjadjaran mengungkap penyakit itu, citrus vein phloem degeneration (CVPD). Penyebabnya, mikroorganisme mirip bakteri. Perawatan tidak intensif menjadi salah satu pemicu. Akibatnya, populasi jeruk di Kabupaten Garut menurun. Pada 1970, areal tanam jeruk hanya tersisa ratusan hektar dengan hasil ratusan ton. Pada 1974, jeruk keprok masih ditanam tapi hanya di pekarangan. Di daerah sentra seperti Karangpawitan dan Tajur Wanaraja, serangan penyakit terus mendera hingga 1980. Sentra produksi beralih ke Garut bagian selatan seperti Cikelet dan Pameungpeuk.Keberadaan Jeruk Garut kian terancam setelah meletusnya Gunung Galunggung pada 1982. Ketika itu banyak pekebun gulung tikar disebabkan kesulitan modal untuk kembali mengebunkan jeruk. Mereka pun beralih membudidayakan sayuran yang jangka waktu pengembalian modalnya lebih singkat. Populasi jeruk di Kabupaten Garut terus anjlok. Pada 1992, yang tersisa hanya 52.000 pohon. Hasilnya, 520 ton jeruk/tahun, atau 100
kali lebih rendah dibanding produksi pada 1950. Irwan Rudiawan
Masa kejayaan Jeruk Garut yang sempat terancam punah akan segera bersemi kembali .
Sebuah upaya pembudidayaan kembali Jeruk Garut kini tengah dilakukan Pemerintah
Kabupaten Garut. Populasi Jeruk Keprok Garut (JKG) hingga akhir 2004 lalu berjumlah 249.461 pohon di lahan seluas 699,92 hektare. Namun dari jumlah tersebut, jenis JKG hanya mencapai 113.678 pohon (33%), sementara sisanya berupa jeruk keprok siem dan jenis lainnya
mencapai 235.783 pohon (67%).Dari 140.808 tanaman jeruk yang telah menghasilkan, produksinya mencapai 6.760 ton/tahun dengan produktivitas 48,05 kg/pohon/tahun. Jeruk Garut yang sempat sangat terkenal secara nasional adalah jenis Jeruk Keprok Garut (citrus nobilis var. chrysocarpa).Berbeda dengan jeruk keprok lainnya (keprok siem, keprok konde, keprok licin, keprok Malang ), Jeruk Keprok Garut lebih disukai konsumen karena bersosok bongsor, rasanya manis menyegarkan, kulitnya pun regas, sehingga mudah dikupas. Pantas bila penghasilan pekebun di sentra-sentra produksi seperti Kecamatan Wanaraja dan Karangpawitan ikut terdongkrak. Dari hasil 2 kali panen, pekebun bisa menunaikan ibadah haji saat itu. Maka
kemudian banyak gelar-gelar bagi para juragan jeruk saat itu dengan titel ‘Haji Jeruk’.
Selain itu, JKG dapat digunakan sebagai obat panas dan obat batuk.Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Garut, Ir.Tatang Hidayat, pada tahun 1987, Dinas Pertanian saat itu mencatat sebanyak 1,3 juta pohon (areal seluas 2.600 hektare) dengan jumlah produksi yang dihasilkan kurang lebih 26.000 ton per tahun senilai kurang lebih Rp 13 miliar. Tetapi kemudian serangan CVPD tak dapat dicegah hingga beberapa tahun menyebabkan populasi Jeruk Garut terus merosot. Selama rentang lima tahun saja, pada 1992 populasinya menjadi 52.000 pohon dengan produksi hanya 520 ton/tahun......Sayang, pada 1964, manisnya perniagaan jeruk mulai surut karena mewabahnya serangan penyakit. Gejalanya, daun tumbuh tegak dan menguning, ukuran buah mengecil karena minim kadar air. Pada 1968, Universitas Padjadjaran mengungkap penyakit itu, citrus vein phloem degeneration (CVPD). Penyebabnya, mikroorganisme mirip bakteri. Perawatan tidak intensif menjadi salah satu pemicu. Akibatnya, populasi jeruk di Kabupaten Garut menurun. Pada 1970, areal tanam jeruk hanya tersisa ratusan hektar dengan hasil ratusan ton. Pada 1974, jeruk keprok masih ditanam tapi hanya di pekarangan. Di daerah sentra seperti Karangpawitan dan Tajur Wanaraja, serangan penyakit terus mendera hingga 1980. Sentra produksi beralih ke Garut bagian selatan seperti Cikelet dan Pameungpeuk.Keberadaan Jeruk Garut kian terancam setelah meletusnya Gunung Galunggung pada 1982. Ketika itu banyak pekebun gulung tikar disebabkan kesulitan modal untuk kembali mengebunkan jeruk. Mereka pun beralih membudidayakan sayuran yang jangka waktu pengembalian modalnya lebih singkat. Populasi jeruk di Kabupaten Garut terus anjlok. Pada 1992, yang tersisa hanya 52.000 pohon. Hasilnya, 520 ton jeruk/tahun, atau 100
kali lebih rendah dibanding produksi pada 1950. Irwan Rudiawan
jangan Biarkan Politisi Tak taat Aturan Jadi Pemimpin dan Pemegang Kebijakan
Garut,RRI (rabu 25 maret 09 )
Pemilu dapat dikatakan merupakan gerbang awal para pemimpin bangsa yang akan membawa kesejahteraan rakyat. Namun selain itu, pemilu juga dapat menjadi peluang besar bagi para politisi busuk, koruptor dan sampah birokrasi untuk menduduki kursi pemerintahan. Demikian isi orasi yang disampaikan anak-anak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut pada aksi yang dilaksanakan di Bundaran Simpang Lima, Tarogong Garut.Dalam orasinya, HMI juga menyatakan bahwa kesengsaraan rakyat dan kebobrokan bangsa akan terjadi ketika hari ini rakyat merelakan suaranya dalam genggaman para calon penindas kesejahteraan rakyat. "Suara rakyat akan menjadi sampah manakala para pembeli suara menukarnya dengan rupiah. Mereka (caleg-) telah menggunakan agama, lembaga sosial bahkan lembaga pendidikan sebagai alat politik. Yang lebih parah, semua itu hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya kebusukan yang dilakukan mereka hari ini,demikian dikemukakan Koordinator Aksi, Gea Eka Sakti.Disebutkan, semuanya menjadi indikator jelas bahwa mereka yang mengaku dirinya calon pemimpin bangsa, calon pemegang kebijakan pro-rakyat, tidak semuanya membawa misi kesejahteraan rakyat.Menurut pandangan anak-anak HMI ini, mustahil para caleg tersebut bisa jadi pemegang kebijkan ketika aspirasi rakyat dianggapnya sebagai barang pasar yang bisa dibelidengan rupiah. Keberadaan mereka, sangat diragukan dapat membawa nasib bangsa jika mereka sendiri terbebani kepentingan-kepentingan pihak tertentu.Atas dasar hal tersebut, dituturkan Gea, berangkat dari keinginan terwujudnya masa depan bangsa yang makmur sejahtera, terbebas dari praktik manipulasi, korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini menjadi penyebab kuat ketertindasan rakyat, HMI Cabang Garut telah menyatakan sikap. Pertama, Stop politisasi agama, lembaga pendidikan dan sosial serta praktik money politik yang sangat melecehkan hak suara rakyat. Kedua, mengutuk keras politisi yang terkait kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab terhadap kesejahteraan rakyat banyak. Ketiga, mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas, lebih kritis, selektif, dan jangan membiarkan politisi yang tidak taat aturan, yang mencabuli hak-hak rakyat, yang tidak tahu permasalahan bangsa untuk menjadi pemimpin dan pemegang kebijakan pemerintah.Aksi yang digelar puluhan anak-anak HMI tersebut digelar mulai pukul 09.00 dengan berkumpul di Bunderan Simpang Lima Tarogong. Setelah berorasi dan membagi-bagikan statement di tempat tersebut, mereka kemudian melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki sambil terus berorasi dan membagikan statement dengan menyusuri jalan Proklamasi dan Jalan Terusan Pembangunan.Irwan rudiawan
Pemilu dapat dikatakan merupakan gerbang awal para pemimpin bangsa yang akan membawa kesejahteraan rakyat. Namun selain itu, pemilu juga dapat menjadi peluang besar bagi para politisi busuk, koruptor dan sampah birokrasi untuk menduduki kursi pemerintahan. Demikian isi orasi yang disampaikan anak-anak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut pada aksi yang dilaksanakan di Bundaran Simpang Lima, Tarogong Garut.Dalam orasinya, HMI juga menyatakan bahwa kesengsaraan rakyat dan kebobrokan bangsa akan terjadi ketika hari ini rakyat merelakan suaranya dalam genggaman para calon penindas kesejahteraan rakyat. "Suara rakyat akan menjadi sampah manakala para pembeli suara menukarnya dengan rupiah. Mereka (caleg-) telah menggunakan agama, lembaga sosial bahkan lembaga pendidikan sebagai alat politik. Yang lebih parah, semua itu hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya kebusukan yang dilakukan mereka hari ini,demikian dikemukakan Koordinator Aksi, Gea Eka Sakti.Disebutkan, semuanya menjadi indikator jelas bahwa mereka yang mengaku dirinya calon pemimpin bangsa, calon pemegang kebijakan pro-rakyat, tidak semuanya membawa misi kesejahteraan rakyat.Menurut pandangan anak-anak HMI ini, mustahil para caleg tersebut bisa jadi pemegang kebijkan ketika aspirasi rakyat dianggapnya sebagai barang pasar yang bisa dibelidengan rupiah. Keberadaan mereka, sangat diragukan dapat membawa nasib bangsa jika mereka sendiri terbebani kepentingan-kepentingan pihak tertentu.Atas dasar hal tersebut, dituturkan Gea, berangkat dari keinginan terwujudnya masa depan bangsa yang makmur sejahtera, terbebas dari praktik manipulasi, korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini menjadi penyebab kuat ketertindasan rakyat, HMI Cabang Garut telah menyatakan sikap. Pertama, Stop politisasi agama, lembaga pendidikan dan sosial serta praktik money politik yang sangat melecehkan hak suara rakyat. Kedua, mengutuk keras politisi yang terkait kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab terhadap kesejahteraan rakyat banyak. Ketiga, mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas, lebih kritis, selektif, dan jangan membiarkan politisi yang tidak taat aturan, yang mencabuli hak-hak rakyat, yang tidak tahu permasalahan bangsa untuk menjadi pemimpin dan pemegang kebijakan pemerintah.Aksi yang digelar puluhan anak-anak HMI tersebut digelar mulai pukul 09.00 dengan berkumpul di Bunderan Simpang Lima Tarogong. Setelah berorasi dan membagi-bagikan statement di tempat tersebut, mereka kemudian melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki sambil terus berorasi dan membagikan statement dengan menyusuri jalan Proklamasi dan Jalan Terusan Pembangunan.Irwan rudiawan
Koni Garut di Pacu Pertahankan Prestasi Atlit di porprof Jabar
Garut,RRI (rabu 25 maret 09 )
.Kepala sekolah olah raga sepakbola Priangan yang juga mantan atlit senam kabupaten Garut,Soni MS menegaskan, dengan kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), yang baru yang saat ini dipimpin Oleh H.Ato, yang terpilih secara aklamasi baru baru ini berharap,dapat menyusun dan menata manegemen kepengurusan dengan baik. Sehingga, setidaknya kepengurusan Koni yang baru dapat mempertahankan prestasi atlit kabupaten Garut, khususnya dapat mempertahankan prestasi atlit Kab Garut, setidaknya bisa tetap bertengger di 10 besar diporprof tingkat jawabarat mendatang. Menurut Soni jika dilihat dari sisi prestasi atlit kabupaten Garut merupakan yang paling menonjol di jawa barat itu terbukti dibeberapa cabang olah raga seperti, sepakbola cukup banyak bertebaran atlit asal kabupaten garut yang bergabung diklab klab nasional juga prestasi
dicabang olahraga lainnya seprti senam,tenis meja serta pencak silat. InsertAtlit berprestasi kabupaten garut saat ini lebih memilih berkarir diluar daerah garut hal itu menurut Soni disebabkan oleh faktor minimnya sarana dan prasarana olah raga sebagai pendukung prestasi atlit yang dimiliki kabupaten Garut saat ini, Disamping sarana dan prasarana, Soni berharap mudah mudahan kepengurusan koni yang baru dapat membina mental mental para atlit berprestasi agar mempunyai rasa kedaerahan yang tinggi dan tidak melupakan lemah
cai atau daerah tempat dimana mereka berasal dan dibesarkan sehingga menjadi atlit yang handal dan berprestasi untuk kabupaten Garut.Irwan rudiawan
.Kepala sekolah olah raga sepakbola Priangan yang juga mantan atlit senam kabupaten Garut,Soni MS menegaskan, dengan kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), yang baru yang saat ini dipimpin Oleh H.Ato, yang terpilih secara aklamasi baru baru ini berharap,dapat menyusun dan menata manegemen kepengurusan dengan baik. Sehingga, setidaknya kepengurusan Koni yang baru dapat mempertahankan prestasi atlit kabupaten Garut, khususnya dapat mempertahankan prestasi atlit Kab Garut, setidaknya bisa tetap bertengger di 10 besar diporprof tingkat jawabarat mendatang. Menurut Soni jika dilihat dari sisi prestasi atlit kabupaten Garut merupakan yang paling menonjol di jawa barat itu terbukti dibeberapa cabang olah raga seperti, sepakbola cukup banyak bertebaran atlit asal kabupaten garut yang bergabung diklab klab nasional juga prestasi
dicabang olahraga lainnya seprti senam,tenis meja serta pencak silat. InsertAtlit berprestasi kabupaten garut saat ini lebih memilih berkarir diluar daerah garut hal itu menurut Soni disebabkan oleh faktor minimnya sarana dan prasarana olah raga sebagai pendukung prestasi atlit yang dimiliki kabupaten Garut saat ini, Disamping sarana dan prasarana, Soni berharap mudah mudahan kepengurusan koni yang baru dapat membina mental mental para atlit berprestasi agar mempunyai rasa kedaerahan yang tinggi dan tidak melupakan lemah
cai atau daerah tempat dimana mereka berasal dan dibesarkan sehingga menjadi atlit yang handal dan berprestasi untuk kabupaten Garut.Irwan rudiawan
DPRD Jabar Pertanyakan Penebangan Hutan Liar di Garut
Garut.RRI (selasa 25 maret 09 )
Anggota Komisi B DPRD Jawa Barat, mempertanyakan masalah pembabatan lahan hutan seluas 500 ha yang terjadi di Kabupaten Garut, tepatnya di kawasan Cipicung, Kecamatan Pakenjeng akhir-akhir ini. Aksi pembabatan hutan yang hingga kini belum jelas siapa penanggung-jawabnya tersebut, menurut anggota Komisi B DPRD Jabar, sangat disayangkan dan tidak seharusnya terjadi. Hal tersebut terungkap dalam kesempatan reses anggota DPRD Jabar di Pendopo Kabupaten Garut.Anggota Komisi B DPRD Jabar, Toto Iskandar, mengemukakan , pihaknya sangat menyesalkan terjadinya aksi pembabatan lahan hutan dalam jumlah yang cukup luas di Kabupaten Garut tersebut. Oleh karena itu, diakuinya dirinya ingin mengetahui alasan terjadinya pembabatan
tersebut dengan menanyakan langsung kepada pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, terutama SKPD terkait namun sayangnya sebagian anggota DPRD prof jabar tersebut menyayangkan atas ketidakhadiran bupati Garut dan dinas instansi terkait. Toto iskandar
yang saat itu didampingi anggota Komisi E DPRD Jabar, Enjang Tedi, menegaskan seharusnya acara reses itu langsung dihadiri Bupati Garut, Aceng HM Fikri serta para kepala SKPD sehingga pihaknya mendapatkan imformasi yang lengkap terkait rwannya pembabatan hutan dikabupaten Garut Dalam kesempatan itu, ujar tOto, dirinya sebenarnya sangat ingin mendengar program-program yang saat ini sedang dan akan dijalankan bupati. Selain itu, diakuinya dirinya
juga sangat ingin mendengar sejauh mana program yang dijalankan bupati sudah efektif berjalan, terutama menyangkut pembenahan birokrasi dan pembangunan Kabupaten Garut.Oleh karena itu, Toto mengaku kurang begitu puas dengan perkembangan pembangunan
Kabupaten Garut karena hanya mendengar penjelasan melalui Sekda dan dinas yang hadir saat itu. Sementara itu anggota Komisi E, Enjang Tedi mengatakan, dalam kesempatan tersebut, pihaknya memaparkan temuan-temuan Komisi E, khususnya mengenai masalah pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Garut. Beberapa temuan yang dipaparkan itu antara lain mengenai beberapa bangunan sekolah dasar (SD) yang rusak dan membutuhkan penangan segera dari Pemkab Garut, termasuk SD Regol yang berada persis di samping rumah dinas Bupati. IRwan
Rudiawan
Anggota Komisi B DPRD Jawa Barat, mempertanyakan masalah pembabatan lahan hutan seluas 500 ha yang terjadi di Kabupaten Garut, tepatnya di kawasan Cipicung, Kecamatan Pakenjeng akhir-akhir ini. Aksi pembabatan hutan yang hingga kini belum jelas siapa penanggung-jawabnya tersebut, menurut anggota Komisi B DPRD Jabar, sangat disayangkan dan tidak seharusnya terjadi. Hal tersebut terungkap dalam kesempatan reses anggota DPRD Jabar di Pendopo Kabupaten Garut.Anggota Komisi B DPRD Jabar, Toto Iskandar, mengemukakan , pihaknya sangat menyesalkan terjadinya aksi pembabatan lahan hutan dalam jumlah yang cukup luas di Kabupaten Garut tersebut. Oleh karena itu, diakuinya dirinya ingin mengetahui alasan terjadinya pembabatan
tersebut dengan menanyakan langsung kepada pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, terutama SKPD terkait namun sayangnya sebagian anggota DPRD prof jabar tersebut menyayangkan atas ketidakhadiran bupati Garut dan dinas instansi terkait. Toto iskandar
yang saat itu didampingi anggota Komisi E DPRD Jabar, Enjang Tedi, menegaskan seharusnya acara reses itu langsung dihadiri Bupati Garut, Aceng HM Fikri serta para kepala SKPD sehingga pihaknya mendapatkan imformasi yang lengkap terkait rwannya pembabatan hutan dikabupaten Garut Dalam kesempatan itu, ujar tOto, dirinya sebenarnya sangat ingin mendengar program-program yang saat ini sedang dan akan dijalankan bupati. Selain itu, diakuinya dirinya
juga sangat ingin mendengar sejauh mana program yang dijalankan bupati sudah efektif berjalan, terutama menyangkut pembenahan birokrasi dan pembangunan Kabupaten Garut.Oleh karena itu, Toto mengaku kurang begitu puas dengan perkembangan pembangunan
Kabupaten Garut karena hanya mendengar penjelasan melalui Sekda dan dinas yang hadir saat itu. Sementara itu anggota Komisi E, Enjang Tedi mengatakan, dalam kesempatan tersebut, pihaknya memaparkan temuan-temuan Komisi E, khususnya mengenai masalah pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Garut. Beberapa temuan yang dipaparkan itu antara lain mengenai beberapa bangunan sekolah dasar (SD) yang rusak dan membutuhkan penangan segera dari Pemkab Garut, termasuk SD Regol yang berada persis di samping rumah dinas Bupati. IRwan
Rudiawan
Minggu, 22 Maret 2009
Sentra Produksi Kentang Terkendala Masalah Mutu benih
Garut,RRI (senin 23 Maret 09 )
Pemkab Garut dihadapkan pada masalah pengembangan sentra produksi kentang Varietas Granola, terutama dalam penyediaan benih kentang yang bermutu. Hingga kini, benih tersebut sebagian besar dipasok dari luar Kabupaten Garut, yakini dari Pangalengan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Garut, Ir. H. Tatang Hidayat, M.P, dihadapan Bupati Garut, dalam acara Panen Perdana Penangkaran Benih Kentang dan Pencanangan Jeruk Keprok Garut, di Perkebunan Olan Desa Barusuda Kecamatan Cigedug,.Sejak tahun 2006 pihaknya telah mencanangkan Program Mandiri Benih Kentang Varietas Granola sebesar 15 hingga 25 persen pada Tahun 2011. Pada Tahun 2008 luas produksi tanaman kentang di Kabupaten Garut adalah 5.833 Ha, sehingga diperlukan benih 8.750 ton benih per tahun. Salah satu pemecahan yang tengah dilakukannya adalah memberdayakan 50 orang petani sebagai penangkar benih kentang yang tergabung dalam Apkendo (Asosiasi Penangkar Kentang Indonesia) Cabang Garut, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan benih kentang.Apkendo, sebut Tatang, telah melaksanakan penagkaran benih ketang G-2 seluas 2 Ha dengan sumber benih dari UPTD Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) Pangalengan yang akan menghasilkan benih kentang G-3 dilaksanakan di Kebun Olan Desa Barusuda Kecamatan Cigedug. Sedangkan dari hasil penangkaran benih kentang G-3 akan menghasilkan benih kentang G-4 (benih sebar) yang dilaksanakan di Kebun Pasirwangi, Kebun Cikajang dan Kebun Sukaresmi masing-masing seluas 1 Ha, serta Kebun Cisurupan 4 Ha, dan Kebun Olan Cigedug seluas 3 Ha.Dibagian lain Bupati Garut Garut, Aceng H.M. Fikri, mengakui masalah utama dalam pengembangan sentra produksi kentang konsumsi Varietas Granola adalam penyediaan benihnya, yang mengandalkan dari daerah lain, bahkan untuk benih kentang Varietas Atlantik masih impor dari luar, padahal hingga saat ini Kabupaten Garut dikenal sebagai sentra produksi kentang terbesar di Jawa Barat.Berdasarkan data dari Dinas TPH Kabupaten Garut, Tahun 2008 produksi kentang di Kabupaten Garut tercatat sebanyak 135.911 ton tersebar di 20 kecamatan, dengan luas areal 5.833 Ha, terdiri dari Varietas Granola sebagai kentang konsumsi dan Varietas Atlantik sebagai kentang industri.Irwan Rudiawan
Pemkab Garut dihadapkan pada masalah pengembangan sentra produksi kentang Varietas Granola, terutama dalam penyediaan benih kentang yang bermutu. Hingga kini, benih tersebut sebagian besar dipasok dari luar Kabupaten Garut, yakini dari Pangalengan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Garut, Ir. H. Tatang Hidayat, M.P, dihadapan Bupati Garut, dalam acara Panen Perdana Penangkaran Benih Kentang dan Pencanangan Jeruk Keprok Garut, di Perkebunan Olan Desa Barusuda Kecamatan Cigedug,.Sejak tahun 2006 pihaknya telah mencanangkan Program Mandiri Benih Kentang Varietas Granola sebesar 15 hingga 25 persen pada Tahun 2011. Pada Tahun 2008 luas produksi tanaman kentang di Kabupaten Garut adalah 5.833 Ha, sehingga diperlukan benih 8.750 ton benih per tahun. Salah satu pemecahan yang tengah dilakukannya adalah memberdayakan 50 orang petani sebagai penangkar benih kentang yang tergabung dalam Apkendo (Asosiasi Penangkar Kentang Indonesia) Cabang Garut, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan benih kentang.Apkendo, sebut Tatang, telah melaksanakan penagkaran benih ketang G-2 seluas 2 Ha dengan sumber benih dari UPTD Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) Pangalengan yang akan menghasilkan benih kentang G-3 dilaksanakan di Kebun Olan Desa Barusuda Kecamatan Cigedug. Sedangkan dari hasil penangkaran benih kentang G-3 akan menghasilkan benih kentang G-4 (benih sebar) yang dilaksanakan di Kebun Pasirwangi, Kebun Cikajang dan Kebun Sukaresmi masing-masing seluas 1 Ha, serta Kebun Cisurupan 4 Ha, dan Kebun Olan Cigedug seluas 3 Ha.Dibagian lain Bupati Garut Garut, Aceng H.M. Fikri, mengakui masalah utama dalam pengembangan sentra produksi kentang konsumsi Varietas Granola adalam penyediaan benihnya, yang mengandalkan dari daerah lain, bahkan untuk benih kentang Varietas Atlantik masih impor dari luar, padahal hingga saat ini Kabupaten Garut dikenal sebagai sentra produksi kentang terbesar di Jawa Barat.Berdasarkan data dari Dinas TPH Kabupaten Garut, Tahun 2008 produksi kentang di Kabupaten Garut tercatat sebanyak 135.911 ton tersebar di 20 kecamatan, dengan luas areal 5.833 Ha, terdiri dari Varietas Granola sebagai kentang konsumsi dan Varietas Atlantik sebagai kentang industri.Irwan Rudiawan
Kapolwil Himbau Angkot Tak Gunakan Kaca Film
Garut.RRI (senin 2 maret 09 )
Untuk menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkutan kota (angkot), Kapolwil Priangan, Kombes Pol Anton Charliyan, MPKN., menghimbau agar semua angkot yang berada di wilayah hukum Polwil Priangan tidak menggunakan kaca film.Untuk enindaklanjutihal tersebut, pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh kapolres yang ada di wilayah Polwil Priangan agar dalam minggu ini melakukan himbauan kepada pengusaha dan sopir angkot terkait pelarangan penggunaan kaca film tersebut.Kalaupun keberadaan kaca film di angkot tersebut benar-benar dibutuhkan untuk menghindari kesilauan, lanjutnya, maka Kapolwil meminta agar persentase penggunaannya dikurangi sehingga kegelapan kaca angkot tersebut paling tidak hanya mencapai 10 persen saja.Harapan untuk mengurangi kegelapan kaca angkot demi menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkot, diakui Anton, bukan hanya merupakan ide pihaknya saja. Namun hal itu juga merupakan harapan warga yang disampaikan kepadanya melalui SMS Online. Dituturkan Anton, menyikapi hal ini, pihaknya sengaja lebih memilih langkah yang bersifat prepentif terlebih dahulu. Dengan cara demikian, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi pengusaha dan sopir angkot.Menurutnya, keberadaan kaca film yang menyebabkan gelapnya situasi di dalam angkot memang bukan merupakan satu-satunya penyebab terjadinya aksi kriminalitas. Namun setidaknya, hal itu bisa mendorong munculnya suatu kesempatan untuk melakukan aksi kriminalitas. Lebih jauh Kapolwil berharap, agar larangan penggunaan kaca film di angkot ini, mendapat respon dari pihak pemerintah tiap kabupaten dan kota yang ada di wilayah hukum Polwil Priangan. Irwan Rudiawan
Untuk menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkutan kota (angkot), Kapolwil Priangan, Kombes Pol Anton Charliyan, MPKN., menghimbau agar semua angkot yang berada di wilayah hukum Polwil Priangan tidak menggunakan kaca film.Untuk enindaklanjutihal tersebut, pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh kapolres yang ada di wilayah Polwil Priangan agar dalam minggu ini melakukan himbauan kepada pengusaha dan sopir angkot terkait pelarangan penggunaan kaca film tersebut.Kalaupun keberadaan kaca film di angkot tersebut benar-benar dibutuhkan untuk menghindari kesilauan, lanjutnya, maka Kapolwil meminta agar persentase penggunaannya dikurangi sehingga kegelapan kaca angkot tersebut paling tidak hanya mencapai 10 persen saja.Harapan untuk mengurangi kegelapan kaca angkot demi menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkot, diakui Anton, bukan hanya merupakan ide pihaknya saja. Namun hal itu juga merupakan harapan warga yang disampaikan kepadanya melalui SMS Online. Dituturkan Anton, menyikapi hal ini, pihaknya sengaja lebih memilih langkah yang bersifat prepentif terlebih dahulu. Dengan cara demikian, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi pengusaha dan sopir angkot.Menurutnya, keberadaan kaca film yang menyebabkan gelapnya situasi di dalam angkot memang bukan merupakan satu-satunya penyebab terjadinya aksi kriminalitas. Namun setidaknya, hal itu bisa mendorong munculnya suatu kesempatan untuk melakukan aksi kriminalitas. Lebih jauh Kapolwil berharap, agar larangan penggunaan kaca film di angkot ini, mendapat respon dari pihak pemerintah tiap kabupaten dan kota yang ada di wilayah hukum Polwil Priangan. Irwan Rudiawan
Jumat, 20 Maret 2009
Kapolwil himbau Angkot Tak Gunakan Kaca Film
Garut,RRI (sabtu 21 maret 09 )
Untuk menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkutan kota (angkot), Kapolwil
Priangan, Kombes Pol Anton Charliyan, MPKN., menghimbau agar semua angkot yang berada di wilayah hukum Polwil Priangan tidak menggunakan kaca film.Untuk menindaklanjutihal tersebut, dikatakannya, dirinya telah memerintahkan kepada seluruh kapolres yang ada di wilayah Polwil Priangan agar dalam minggu ini melakukan himbauan kepada pengusaha dan sopir angkot terkait pelarangan penggunaan kaca film tersebut.Kalaupun keberadaan kaca film di angkot tersebut benar-benar dibutuhkan untuk menghindari kesilauan, lanjutnya, maka Kapolwil meminta agar persentase penggunaannya dikurangi sehingga kegelapan kaca angkot tersebut paling tidak hanya mencapai 10 persen saja.Harapan untuk mengurangi kegelapan kaca angkot demi menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkot, diakui Anton, bukan hanya merupakan ide dirinya saja. Namun hal itu juga merupakan harapan warga yang disampaikan kepadanya melalui SMS Online. Dituturkan Anton, menyikapi hal ini, pihaknya sengaja lebih memilih langkah yang bersifat prepentif terlebih dahulu. Dengan cara demikian, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi pengusaha dan sopir angkot.Menurutnya, keberadaan kaca film yang menyebabkan gelapnya situasi di dalam angkot memang bukan merupakan satu-satunya penyebab terjadinya aksi kriminalitas. Namun setidaknya, hal itu bisa mendorong munculnya suatu kesempatan untuk melakukan aksi kriminalitas. "Penyebab utama terjadinya kriminalitas memang datang dari mentalitas, niat serta kesempatan. Namun walaupun tak punya niat, jika da kesempatan, hal itu bisa juga terjadi.Lebih jauh Kapolwil berharap, agar larangan penggunaan kaca film di angkot ini, mendapat respon dari pihak pemerintah tiap kabupaten dan kota yang ada di wilayah hukum Polwil Priangan. Irwan Rudiawan
Untuk menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkutan kota (angkot), Kapolwil
Priangan, Kombes Pol Anton Charliyan, MPKN., menghimbau agar semua angkot yang berada di wilayah hukum Polwil Priangan tidak menggunakan kaca film.Untuk menindaklanjutihal tersebut, dikatakannya, dirinya telah memerintahkan kepada seluruh kapolres yang ada di wilayah Polwil Priangan agar dalam minggu ini melakukan himbauan kepada pengusaha dan sopir angkot terkait pelarangan penggunaan kaca film tersebut.Kalaupun keberadaan kaca film di angkot tersebut benar-benar dibutuhkan untuk menghindari kesilauan, lanjutnya, maka Kapolwil meminta agar persentase penggunaannya dikurangi sehingga kegelapan kaca angkot tersebut paling tidak hanya mencapai 10 persen saja.Harapan untuk mengurangi kegelapan kaca angkot demi menghindari terjadinya tindak kejahatan di dalam angkot, diakui Anton, bukan hanya merupakan ide dirinya saja. Namun hal itu juga merupakan harapan warga yang disampaikan kepadanya melalui SMS Online. Dituturkan Anton, menyikapi hal ini, pihaknya sengaja lebih memilih langkah yang bersifat prepentif terlebih dahulu. Dengan cara demikian, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi pengusaha dan sopir angkot.Menurutnya, keberadaan kaca film yang menyebabkan gelapnya situasi di dalam angkot memang bukan merupakan satu-satunya penyebab terjadinya aksi kriminalitas. Namun setidaknya, hal itu bisa mendorong munculnya suatu kesempatan untuk melakukan aksi kriminalitas. "Penyebab utama terjadinya kriminalitas memang datang dari mentalitas, niat serta kesempatan. Namun walaupun tak punya niat, jika da kesempatan, hal itu bisa juga terjadi.Lebih jauh Kapolwil berharap, agar larangan penggunaan kaca film di angkot ini, mendapat respon dari pihak pemerintah tiap kabupaten dan kota yang ada di wilayah hukum Polwil Priangan. Irwan Rudiawan
33 warga Paminggir Garut Terserang Cikungunya
garut.RRI (sabtu 21 maret 09 )
Keresahan saat ini melanda warga Kelurahan Paminggir, Kec. Garut Kota menyusul adanya puluhan orang warga setempat yang terserang wabah chikungunya dalam kurun waktu seminggu belakangan. Puluhan warga yang terserang chikungunya tersebut tersebar di 3 RW yang ada di daerah tersebut, yaitu RW 07, 08 dan 09. Ketua RW 09, Usep Purqon, didampingi Sekretaris RW 08, Soleh, Jumat (20/3), menyebutkan, sejak sekitar seminggu yang lalu, beberapa warga mereka menderita penyakit aneh yang baru pertama kali menyerang daerah tersebut. Selain menderita panas dingin, si penderita juga mengalami sakit dan ngilu disekujur tulang tubuh mereka, terutama pada bagian tulang kaki dan tangan, serta ada juga yang mengalami pembengkakan.Diakuinya, pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke pihak kelurahan setempat yang yang ditindak lanjuti degan kedatangan dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun sayang, menurut Purqon, kedatangan para petugas Dinkes tersebut hanya sebatas melakukan peninjauan tanpa ada tindak lanjut upaya pengobatan atau pencegahan. Dua hari yang lalu, tambahnya, dari pihak Dinkes ada sebuah surat pemberitahuan akan ilaksanakan pengasapan atau fogging di daerah tersebut. Namun ternyata, setiap RW-nya diharuskan membayar sampai Rp 1,177 juta untuk fogging tersebut. Hal ini tentu saja saja sangat memberatkan sehingga di RW 09 memutuskan untuk tidak melaksanakan fogging tersebut dan saat ini warga memilih pasrah karena tidak mampu untuk mengumpukan uang untuk foging.
Dua Bulan, 77 Warga Garut Terjangkit Chikungunya Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Garut, Dede Romansyah, membenarkan jika saat ini puluhan warga Kelurahjan Paminggir terjangkit chikungunya. Dari data yang ada padanya, Maret 2009 ini, di Kelurahan Paminggir, tepatnya di Kampung Kaum Lebak RW 08 dan 09 serta Kampung Sayuran RW 07, ada 33 warga penderita chikungunya."Sejak Pebruari hingga pertengahan Maret ini, di Garut tercatat sudah ada 77 orang warga yang terserang penyakit chikungunya. Mereka tersebar di tiga kecamatan, yaitu di Kampung Ciamanah Desa Sindangratu Kecamatan Wanaraja sebanyak 36 penderita, di Kampung Samangen Desa Wanasari Kecamatan Wanaraja sebanyak 8 penderita, dan terakhir yang terjadi saat ini di Kampung Kaum Lebak dan Kampung Sayuran, Kelurahan Paminggir Kecamatan Garut Kota sebanyak 33 penderita," Menurut Dede, demam Chikungunya merupakan penyakit infeksi yang disebabkan sejenis virus (Alpha virus dari keluarga Togaviridae) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus (bisa juga Aedes Aegypti). Gejala penyakit ini antara lain, panas tinggi disertai nyeri sendi dan otot, hingga sering menimbulkan kelumpuhan untuk smentara waktu."Kemudian disusul dengan munculnya bintik-bintik kemerahan pada seluruh badan. Kadang-kadang penderita merasa mual sampai muntah," tambahnya.Lebih jauh diungkapkannya, sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat yang secara khusus digunakan untuk mengatasi penyakit ini. Pengobatan hanya bersifat simtomatis
dan suportif yaitu obat yang diberikan ditujukan untuk mengatasi demam dan rasa sakit,
serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita.Irwan rudiawan
Keresahan saat ini melanda warga Kelurahan Paminggir, Kec. Garut Kota menyusul adanya puluhan orang warga setempat yang terserang wabah chikungunya dalam kurun waktu seminggu belakangan. Puluhan warga yang terserang chikungunya tersebut tersebar di 3 RW yang ada di daerah tersebut, yaitu RW 07, 08 dan 09. Ketua RW 09, Usep Purqon, didampingi Sekretaris RW 08, Soleh, Jumat (20/3), menyebutkan, sejak sekitar seminggu yang lalu, beberapa warga mereka menderita penyakit aneh yang baru pertama kali menyerang daerah tersebut. Selain menderita panas dingin, si penderita juga mengalami sakit dan ngilu disekujur tulang tubuh mereka, terutama pada bagian tulang kaki dan tangan, serta ada juga yang mengalami pembengkakan.Diakuinya, pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke pihak kelurahan setempat yang yang ditindak lanjuti degan kedatangan dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun sayang, menurut Purqon, kedatangan para petugas Dinkes tersebut hanya sebatas melakukan peninjauan tanpa ada tindak lanjut upaya pengobatan atau pencegahan. Dua hari yang lalu, tambahnya, dari pihak Dinkes ada sebuah surat pemberitahuan akan ilaksanakan pengasapan atau fogging di daerah tersebut. Namun ternyata, setiap RW-nya diharuskan membayar sampai Rp 1,177 juta untuk fogging tersebut. Hal ini tentu saja saja sangat memberatkan sehingga di RW 09 memutuskan untuk tidak melaksanakan fogging tersebut dan saat ini warga memilih pasrah karena tidak mampu untuk mengumpukan uang untuk foging.
Dua Bulan, 77 Warga Garut Terjangkit Chikungunya Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Garut, Dede Romansyah, membenarkan jika saat ini puluhan warga Kelurahjan Paminggir terjangkit chikungunya. Dari data yang ada padanya, Maret 2009 ini, di Kelurahan Paminggir, tepatnya di Kampung Kaum Lebak RW 08 dan 09 serta Kampung Sayuran RW 07, ada 33 warga penderita chikungunya."Sejak Pebruari hingga pertengahan Maret ini, di Garut tercatat sudah ada 77 orang warga yang terserang penyakit chikungunya. Mereka tersebar di tiga kecamatan, yaitu di Kampung Ciamanah Desa Sindangratu Kecamatan Wanaraja sebanyak 36 penderita, di Kampung Samangen Desa Wanasari Kecamatan Wanaraja sebanyak 8 penderita, dan terakhir yang terjadi saat ini di Kampung Kaum Lebak dan Kampung Sayuran, Kelurahan Paminggir Kecamatan Garut Kota sebanyak 33 penderita," Menurut Dede, demam Chikungunya merupakan penyakit infeksi yang disebabkan sejenis virus (Alpha virus dari keluarga Togaviridae) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus (bisa juga Aedes Aegypti). Gejala penyakit ini antara lain, panas tinggi disertai nyeri sendi dan otot, hingga sering menimbulkan kelumpuhan untuk smentara waktu."Kemudian disusul dengan munculnya bintik-bintik kemerahan pada seluruh badan. Kadang-kadang penderita merasa mual sampai muntah," tambahnya.Lebih jauh diungkapkannya, sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat yang secara khusus digunakan untuk mengatasi penyakit ini. Pengobatan hanya bersifat simtomatis
dan suportif yaitu obat yang diberikan ditujukan untuk mengatasi demam dan rasa sakit,
serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita.Irwan rudiawan
Warga garut Pertanyakan kinerja Panwas
Garut,RRI (sabtu 21 maret 09 )
Minimnya temuan pelanggaran terkait dalam ranah kampanye pemilu legislatif april 2009
yang sudah memasuki hari ke 6 sejak digelarnya kampanye terbuka bersama dikabupaten Garut, hal ini membuktikan lemahnya dan tidak berdayanya institusi panitia pengawasan
(panwas), mulai dari tingkat kkecamatan hingga panwas tingkat kabupaten.Kinerja pawas
selama ini yang selalu mengedepankan dan mengacu pada ranah aturan, namun sampai
sejauh ini tingkat aplikasi penegakannya, gaungnya nyaris tidak terlihat dan tidak terdengar. Hal itu dapat dibuktikan dengan tingginya tingkat pelanggran kampanye yang dilakukan oleh partai politik selalu luput dari kepekaan kepengawasan panwas, padahal selama ini pemerintah telah memberikan fasilitas termasuk seluruh organ strutural yang dibekali dengan legalitas berupa SK, namun sampai sejauh ini masyarakat masih mempertanyakan kinerja panwas,ironisnya lagi, untuik tingkat panwas kabupaten lebih mengedepankan persaingan dan saling hujat sesama anggota yang berujung terjadinya komplik internal ditubuh panwas, demikian di ungkapkan tokoh pemuda kabupaten Garut H.Gogon Margonda .Gogon mengemukakan, keterbatasan kemampuan panwas kabupaten, tidak pernah ada kebijakan yang lebih mengarah kepada upaya proteksi, bagaimana proses kampanye dapat berjalan sesuai dengan keinginan yang mengacu pada penegakan aturan. lebih jauh Gogon mengemukakan, sebagai warga yang melihat fenomena buah dari pekerjaan institusi kopetensi dari mulai KPU,Panwas hingga peserta pemilu yang harus dipersoalkan dan dipertanyakan saat ini adalah sampai sejauhmana eksistensi kinerja lembaga koptensi tersebut dalam menegakan aturan.Ada bebrapa hal yang perlu dievaluasi dan dikaji kembali secara skala prioritas nasional, salah satunya adalah pembentukan rekrumen keanggotaan panwas ini tidak boleh dilepaskan dari kekuatan institusi hukum, seperti melibatkan unsur pengadialan,kejaksaan,kepolisian dan institusi hukum lainnya namun yang terjadi saat ini i eksistensi keanggotaan panwas hanya terbatas pada praktisi hukum semata sehingga tidak mempunyai kekuatan dalam memerankan penegakan aturan hukum. Irwan Rudiawan
Minimnya temuan pelanggaran terkait dalam ranah kampanye pemilu legislatif april 2009
yang sudah memasuki hari ke 6 sejak digelarnya kampanye terbuka bersama dikabupaten Garut, hal ini membuktikan lemahnya dan tidak berdayanya institusi panitia pengawasan
(panwas), mulai dari tingkat kkecamatan hingga panwas tingkat kabupaten.Kinerja pawas
selama ini yang selalu mengedepankan dan mengacu pada ranah aturan, namun sampai
sejauh ini tingkat aplikasi penegakannya, gaungnya nyaris tidak terlihat dan tidak terdengar. Hal itu dapat dibuktikan dengan tingginya tingkat pelanggran kampanye yang dilakukan oleh partai politik selalu luput dari kepekaan kepengawasan panwas, padahal selama ini pemerintah telah memberikan fasilitas termasuk seluruh organ strutural yang dibekali dengan legalitas berupa SK, namun sampai sejauh ini masyarakat masih mempertanyakan kinerja panwas,ironisnya lagi, untuik tingkat panwas kabupaten lebih mengedepankan persaingan dan saling hujat sesama anggota yang berujung terjadinya komplik internal ditubuh panwas, demikian di ungkapkan tokoh pemuda kabupaten Garut H.Gogon Margonda .Gogon mengemukakan, keterbatasan kemampuan panwas kabupaten, tidak pernah ada kebijakan yang lebih mengarah kepada upaya proteksi, bagaimana proses kampanye dapat berjalan sesuai dengan keinginan yang mengacu pada penegakan aturan. lebih jauh Gogon mengemukakan, sebagai warga yang melihat fenomena buah dari pekerjaan institusi kopetensi dari mulai KPU,Panwas hingga peserta pemilu yang harus dipersoalkan dan dipertanyakan saat ini adalah sampai sejauhmana eksistensi kinerja lembaga koptensi tersebut dalam menegakan aturan.Ada bebrapa hal yang perlu dievaluasi dan dikaji kembali secara skala prioritas nasional, salah satunya adalah pembentukan rekrumen keanggotaan panwas ini tidak boleh dilepaskan dari kekuatan institusi hukum, seperti melibatkan unsur pengadialan,kejaksaan,kepolisian dan institusi hukum lainnya namun yang terjadi saat ini i eksistensi keanggotaan panwas hanya terbatas pada praktisi hukum semata sehingga tidak mempunyai kekuatan dalam memerankan penegakan aturan hukum. Irwan Rudiawan
Rabu, 18 Maret 2009
50 Prosen Warga Garut belum pahami Tata Cara Pemilu
Garut,RRI (kamis 19 maret 09 )
Pelaksanaan pemilu 2009 hanya tinggal sekitar 3 minggu lagi, namun hingga kini ternyata masih banyak warga yang sama sekali belum memahami tatacara pelaksanaannya. Bahkan, diprediksikan, 50 persen lebih warga, masih belum memahami cara pencontrengan dalam pemilu 2009 mendatang. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan jumlah suara tidak sah melonjak.Salah seorang caleg dari salah satu partai peserta pemilu 2009 di Kabupaten Garut, Harold S Simatupang,mengemukakan , dirinya sangat menyesalkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut sehingga menyebabkan pemahaman masyarakat tentang pemilu dan tatacara pencontrengan sangat kurang.ditegaskan harold, baru-baru ini dirinya telah melakukan silaturahmi sekaligus sosialisasi pelaksanaan pemilu terhadap beberapa daerah, diantanya di Kp. Cihanja Desa Ngamplang, Kp. Cipageur Desa Karyamekar (Kec. Cilawu),Kp. Ciamanah Desa Sindangratau (Kec. Wanaraja), Desa Situsaeur (Kec. Karangpawitan), serta beberapa daerah lainnya. Hasilnya, ternyata 50 persen lebih warga daerah yang telah dikunjunginya, belum memahami tentang pelaksanaan serta tatacara pemilu 2009 mendatang.Hal tersebut menurut Harold tentu saja sangat disesalkan, mengingat waktu pelaksanaan pemilu yang hanya tinggal sekitar 3 minggu lagi. Apalagi anggaran sosialisasi yang telah disediakan untuk KPU sendiri cukup besar. masih banyaknya masyarakat yang tidak memahami tatacara pencontrengan pada pemilu 2009 tersebut, disebutkannya akan sangat merugikan partai dan caleg peserta pemilu. Karena akibat ketidaktahuan warga pemilih tersebut, berpotensi mengakibatkan membludaknya jumlah suara yang tidak sah. Masih menurut Harold, bukti lain belum sampainya sosialisasi pemilu terhadap warga, ditunjukan dengan rasa kaget yang ditunjukan warga saat mereka mengetahui ukuran kartu suara yang ditunjukan.Diakuinya, adanya perubahan sistem pencoblosan mejadi pencontrengan pada pelaksanaan pemilu tersebut, juga telah banyak menimbulkan kebingungan warga yang telah terbiasa melakukannya dengan sitem pencoblosan. Hal ini diperparah lagi dengan masih banyaknya warga di daerah yang buta hurup. Sedangkan hasil pantauannya di lapangan, tambahnya, PPK melakukan sosialisasi ke PPS hanya dalam jangka waktu dua jam saja. Maka pantas saja kalau hasil sosialisasi tersebut dianggapnya sangat tidak epektif.Irwan Rudiawan
Pelaksanaan pemilu 2009 hanya tinggal sekitar 3 minggu lagi, namun hingga kini ternyata masih banyak warga yang sama sekali belum memahami tatacara pelaksanaannya. Bahkan, diprediksikan, 50 persen lebih warga, masih belum memahami cara pencontrengan dalam pemilu 2009 mendatang. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan jumlah suara tidak sah melonjak.Salah seorang caleg dari salah satu partai peserta pemilu 2009 di Kabupaten Garut, Harold S Simatupang,mengemukakan , dirinya sangat menyesalkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut sehingga menyebabkan pemahaman masyarakat tentang pemilu dan tatacara pencontrengan sangat kurang.ditegaskan harold, baru-baru ini dirinya telah melakukan silaturahmi sekaligus sosialisasi pelaksanaan pemilu terhadap beberapa daerah, diantanya di Kp. Cihanja Desa Ngamplang, Kp. Cipageur Desa Karyamekar (Kec. Cilawu),Kp. Ciamanah Desa Sindangratau (Kec. Wanaraja), Desa Situsaeur (Kec. Karangpawitan), serta beberapa daerah lainnya. Hasilnya, ternyata 50 persen lebih warga daerah yang telah dikunjunginya, belum memahami tentang pelaksanaan serta tatacara pemilu 2009 mendatang.Hal tersebut menurut Harold tentu saja sangat disesalkan, mengingat waktu pelaksanaan pemilu yang hanya tinggal sekitar 3 minggu lagi. Apalagi anggaran sosialisasi yang telah disediakan untuk KPU sendiri cukup besar. masih banyaknya masyarakat yang tidak memahami tatacara pencontrengan pada pemilu 2009 tersebut, disebutkannya akan sangat merugikan partai dan caleg peserta pemilu. Karena akibat ketidaktahuan warga pemilih tersebut, berpotensi mengakibatkan membludaknya jumlah suara yang tidak sah. Masih menurut Harold, bukti lain belum sampainya sosialisasi pemilu terhadap warga, ditunjukan dengan rasa kaget yang ditunjukan warga saat mereka mengetahui ukuran kartu suara yang ditunjukan.Diakuinya, adanya perubahan sistem pencoblosan mejadi pencontrengan pada pelaksanaan pemilu tersebut, juga telah banyak menimbulkan kebingungan warga yang telah terbiasa melakukannya dengan sitem pencoblosan. Hal ini diperparah lagi dengan masih banyaknya warga di daerah yang buta hurup. Sedangkan hasil pantauannya di lapangan, tambahnya, PPK melakukan sosialisasi ke PPS hanya dalam jangka waktu dua jam saja. Maka pantas saja kalau hasil sosialisasi tersebut dianggapnya sangat tidak epektif.Irwan Rudiawan
Polres Garut Sita 1000 botol miras
Garut,RRI (kamis 19 maret 09 )
Menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009, jajaran Polres Garut terus mengintensifkan operasi pekat (penyakit masyarakat), termasuk diantaranya operasi minuman keras (miras). Meski dibandingkan dengan sebelumnya hasil operasi miras bulan ini mengalami penurunan, namun tak urung jajaran Polres Garut telah berhasil mengamankan sedikitnya seribu botl miras selama Bulan Maret ini.Kasatreskrim Polres Garut, AKP Oon Suhendar, didampingi Kasatsamapta, AKP Agus AW, menyebutkan, selama kurun waktu bulan Maret ini, pihaknya telah berhasil menyita sedikitnya seribu botol miras dari beberapa titik. Diakuinya, untuk saat ini, penggunaan miras di wilayah hukum Polres Garut memang relatif menurun dibandingkan sebelumnya. Hal ini menurutnya karena adanya kesadaran masyarakat yang terus meningkat dalam upaya pencegahan pekat.Sementara itu, AKP Agus AW menambahkan, hasil operasi yang dilakukannya akhir minggu lalu, pihaknya berhasil mengamankan sedikitnya 450 botol miras dari tiga titik rawan, diantaranya Terminal Guntur dan Simpanglima Tarogong. Dengan telah ditetapkannya Perda Pekat di Kabupaten Garut ini, diakui Agus, lebih mendukung upaya pihaknya dalam hal upaya pemberantasan pekat, termasuk penggunaan miras. Agus mengemukakan sudah adanya payuing hukum yang jelas, mendorong semakin tingginya kesadaran warga akan penegakan Perda Tipiring pasal 2 tahun 2008. Mau satu botol atau dua botol miras, tetap denda yang dibebankan mencapai antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Hal ini tentu saja akan menimbulkan efek jera terhadap para penjual miras.Irwan rudiawan
Menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009, jajaran Polres Garut terus mengintensifkan operasi pekat (penyakit masyarakat), termasuk diantaranya operasi minuman keras (miras). Meski dibandingkan dengan sebelumnya hasil operasi miras bulan ini mengalami penurunan, namun tak urung jajaran Polres Garut telah berhasil mengamankan sedikitnya seribu botl miras selama Bulan Maret ini.Kasatreskrim Polres Garut, AKP Oon Suhendar, didampingi Kasatsamapta, AKP Agus AW, menyebutkan, selama kurun waktu bulan Maret ini, pihaknya telah berhasil menyita sedikitnya seribu botol miras dari beberapa titik. Diakuinya, untuk saat ini, penggunaan miras di wilayah hukum Polres Garut memang relatif menurun dibandingkan sebelumnya. Hal ini menurutnya karena adanya kesadaran masyarakat yang terus meningkat dalam upaya pencegahan pekat.Sementara itu, AKP Agus AW menambahkan, hasil operasi yang dilakukannya akhir minggu lalu, pihaknya berhasil mengamankan sedikitnya 450 botol miras dari tiga titik rawan, diantaranya Terminal Guntur dan Simpanglima Tarogong. Dengan telah ditetapkannya Perda Pekat di Kabupaten Garut ini, diakui Agus, lebih mendukung upaya pihaknya dalam hal upaya pemberantasan pekat, termasuk penggunaan miras. Agus mengemukakan sudah adanya payuing hukum yang jelas, mendorong semakin tingginya kesadaran warga akan penegakan Perda Tipiring pasal 2 tahun 2008. Mau satu botol atau dua botol miras, tetap denda yang dibebankan mencapai antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Hal ini tentu saja akan menimbulkan efek jera terhadap para penjual miras.Irwan rudiawan
Selasa, 17 Maret 2009
Bupati Garut lakukan Pit and profes Test Terbuka
Garut.RRI (rabu 18 maret 09 )
kata pengantar
Dalam upaya melaksanakan retrukturisasi birokrasi pemkab garut bupati akan melakukan fit and profer test secara terbuka sehingga dapat diketahui oleh semua pihak
Untuk menciptakan birokrasi di tubuh Pemkab Garut yang tertuju pada satu arah untuk
bersama-sama membangun Garut, saat ini Bupati Garut tengah berupaya melakukan revitalisasi dan reorientasi birokrasi di tubuh Pemkab Garut. Bukan hanya itu, strukturisasi birokrasi pun bahkan kini sudah siap dilakukan Bupati Garut.Seperti dituturkan Buapati Garut, Aceng HM Fikri restrukturisasi birokrasi tersebut merupakan salah satu agenda pertama yang dilakukannya dalam seratus hari pertama pemerintahannya setelah dirinya dilantik sebagai Bupati Garut bersama Dicky Chandra sebagai Wakil Bupati Garut sekitar dua bulan lalu.
Namun demikian, lanjut Fikri, dalam upaya melaksanakan restrukturisasi birokrasi tersebut,
pihaknya terlebih dahulu akan melakukan "fit and profertest" terhadap calon pengisi jabatan
struktural secara obyektif, sesuai aturan yang berlaku. Dan untuk memastikan tidak ada muatan atau kepentingan kelompok tertentu, "Fit and profertest" tersebut akan dilakukan terbuka hingga prosesnya dapat disaksikan semua pihak.Bupati berharap dengan cara seperti itu dapat menghindari tuduhan bahwa pengisian jabatan dilakukan lebih karena dipengaruhi kepentingan pihak tertentu atau terjadi jual beli jabatan.Hal senada juga dikemukakan sekda kab Garut untuk mewujudkan kebrhasilan penyelenggaraan pemrintahan dalam mewujudkan visi misi kabupaten garut terutama yang menyangkut kesejahtraan masyrakat maka tidak cukup hanya melakukan pentataan menagemen namun perlu ada kesungguhan kerja keras dan kemauan dari seluruh pemangku kepentingan (steak holder) guna menciptakan pemerintahan yang bersih terbebas dari korpusi yang merupakan bagian dari reformasi birokrasi.,,,,,, Insert
Selain itu, tutur bupati yang didampingi sekda garut Wowo wibowo kepada RRI menegaskan ,
dalam seratus hari pertama pemerintahannya, pihaknya juga akan menyusun rencana
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Ditambahkannya, pihaknya saat ini tengah sibuk berupaya menyelesaikan sejumlah persoalan cukup krusial, seperti soal tunjangan tenaga kerja kontrak, tunjangan guru, dan pengembalian uang nasabah PD BPR yang dilikuidasi Bank Indonesia. Bupati berharap persoalan tersebut bisa diselesaikan pada Maret ini. Irwan rudiawan
kata pengantar
Dalam upaya melaksanakan retrukturisasi birokrasi pemkab garut bupati akan melakukan fit and profer test secara terbuka sehingga dapat diketahui oleh semua pihak
Untuk menciptakan birokrasi di tubuh Pemkab Garut yang tertuju pada satu arah untuk
bersama-sama membangun Garut, saat ini Bupati Garut tengah berupaya melakukan revitalisasi dan reorientasi birokrasi di tubuh Pemkab Garut. Bukan hanya itu, strukturisasi birokrasi pun bahkan kini sudah siap dilakukan Bupati Garut.Seperti dituturkan Buapati Garut, Aceng HM Fikri restrukturisasi birokrasi tersebut merupakan salah satu agenda pertama yang dilakukannya dalam seratus hari pertama pemerintahannya setelah dirinya dilantik sebagai Bupati Garut bersama Dicky Chandra sebagai Wakil Bupati Garut sekitar dua bulan lalu.
Namun demikian, lanjut Fikri, dalam upaya melaksanakan restrukturisasi birokrasi tersebut,
pihaknya terlebih dahulu akan melakukan "fit and profertest" terhadap calon pengisi jabatan
struktural secara obyektif, sesuai aturan yang berlaku. Dan untuk memastikan tidak ada muatan atau kepentingan kelompok tertentu, "Fit and profertest" tersebut akan dilakukan terbuka hingga prosesnya dapat disaksikan semua pihak.Bupati berharap dengan cara seperti itu dapat menghindari tuduhan bahwa pengisian jabatan dilakukan lebih karena dipengaruhi kepentingan pihak tertentu atau terjadi jual beli jabatan.Hal senada juga dikemukakan sekda kab Garut untuk mewujudkan kebrhasilan penyelenggaraan pemrintahan dalam mewujudkan visi misi kabupaten garut terutama yang menyangkut kesejahtraan masyrakat maka tidak cukup hanya melakukan pentataan menagemen namun perlu ada kesungguhan kerja keras dan kemauan dari seluruh pemangku kepentingan (steak holder) guna menciptakan pemerintahan yang bersih terbebas dari korpusi yang merupakan bagian dari reformasi birokrasi.,,,,,, Insert
Selain itu, tutur bupati yang didampingi sekda garut Wowo wibowo kepada RRI menegaskan ,
dalam seratus hari pertama pemerintahannya, pihaknya juga akan menyusun rencana
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Ditambahkannya, pihaknya saat ini tengah sibuk berupaya menyelesaikan sejumlah persoalan cukup krusial, seperti soal tunjangan tenaga kerja kontrak, tunjangan guru, dan pengembalian uang nasabah PD BPR yang dilikuidasi Bank Indonesia. Bupati berharap persoalan tersebut bisa diselesaikan pada Maret ini. Irwan rudiawan
Minggu, 15 Maret 2009
Garut Kekurangan Bilik Suara 13.260 Unit
Garut,RRI (Senin 16 maret 09 )
Pelaksanaan hari H Pemilu 2009 hanya tinggal sekitar tiga minggu lagi. Namun hingga saat ini kebutuhan logistik dalam bentuk bilik suara di Kabupaten Garut, masih jauh dari mencukupi. Hal ini tentu saja menimbulkan kebingungan para penyelenggara pemlu di Garut, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut.Anggota Divisi Logistik KPU Garut, Dadang Sudarajat, S.Pd., mengatakan, dari 20.460 unit bilik suara yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilu 2009 di Garut, hingga saat ini baru hanya 7.180 unit saja yang tersedia. Sedangkan selebihnya, sebanyak 13.260 unit bilik suara, belum tersedia.kekurangan sebanyak 13.260 unit bilik suara di Garut tersebut, menurut Dadang dipastikan tidak akan bisa dipenuhi pihak KPU Provinsi akibat terjadinya kegagalan pelaksanaan tender bilik suara di tingkat KPU Jabar. Bahkan selain Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, dipastikan permasalahan serupa juga dialami kabupaten lainnya yang ada di Jawa Barat. Dijelaskannya, proses pendistribusian logistik pemilu hingga ke PPK dan PPS paling lambat pada H-3 atau 6 April 2009. Karena semua logistik sudah harus berada di tempat pemungutan suara (TPS) paling lambat 3 hari sebelum pemungutan suara yang digelar 9 April 2009 mendatang.Untuk mengantisipasi kekurangan bilik suara tersebut, imbuh Dadang, KPUD Garut telah mengajukan permohonan ke KPU Provinsi yang selanjutnya di laporkan ke KPU Pusat, agar anggaran untuk bilik suara, langsung diserahkan ke KPPS. Namun, tambahnya, jika ternyata pengajuan tersebut tidak dikabulkan KPU Pusat, maka KPU Garut akan meminta bantuan kepada tim kordinasi pemilu Kabupaten yang di ketuai oleh Setda Garut untuk meminta dana stimulan pemerintah setempat untuk pengadaan bilik suara tersebut.Dalam kesempatan tersebut, Dadang juga menerangkan, ada sejumlah surat suara yang mengalami kerusakan, diantaranya surat suara untuk DPR-RI mencapai 2.000 surat suara dan DPRD Provinsi 200 surat suara. Sedangkan untuk surat suara DPRD Kabupaten, khusus DP 3, terjadi kekurangan sebanyak 900 surat suara.Irwan Rudiawan
Pelaksanaan hari H Pemilu 2009 hanya tinggal sekitar tiga minggu lagi. Namun hingga saat ini kebutuhan logistik dalam bentuk bilik suara di Kabupaten Garut, masih jauh dari mencukupi. Hal ini tentu saja menimbulkan kebingungan para penyelenggara pemlu di Garut, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut.Anggota Divisi Logistik KPU Garut, Dadang Sudarajat, S.Pd., mengatakan, dari 20.460 unit bilik suara yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilu 2009 di Garut, hingga saat ini baru hanya 7.180 unit saja yang tersedia. Sedangkan selebihnya, sebanyak 13.260 unit bilik suara, belum tersedia.kekurangan sebanyak 13.260 unit bilik suara di Garut tersebut, menurut Dadang dipastikan tidak akan bisa dipenuhi pihak KPU Provinsi akibat terjadinya kegagalan pelaksanaan tender bilik suara di tingkat KPU Jabar. Bahkan selain Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, dipastikan permasalahan serupa juga dialami kabupaten lainnya yang ada di Jawa Barat. Dijelaskannya, proses pendistribusian logistik pemilu hingga ke PPK dan PPS paling lambat pada H-3 atau 6 April 2009. Karena semua logistik sudah harus berada di tempat pemungutan suara (TPS) paling lambat 3 hari sebelum pemungutan suara yang digelar 9 April 2009 mendatang.Untuk mengantisipasi kekurangan bilik suara tersebut, imbuh Dadang, KPUD Garut telah mengajukan permohonan ke KPU Provinsi yang selanjutnya di laporkan ke KPU Pusat, agar anggaran untuk bilik suara, langsung diserahkan ke KPPS. Namun, tambahnya, jika ternyata pengajuan tersebut tidak dikabulkan KPU Pusat, maka KPU Garut akan meminta bantuan kepada tim kordinasi pemilu Kabupaten yang di ketuai oleh Setda Garut untuk meminta dana stimulan pemerintah setempat untuk pengadaan bilik suara tersebut.Dalam kesempatan tersebut, Dadang juga menerangkan, ada sejumlah surat suara yang mengalami kerusakan, diantaranya surat suara untuk DPR-RI mencapai 2.000 surat suara dan DPRD Provinsi 200 surat suara. Sedangkan untuk surat suara DPRD Kabupaten, khusus DP 3, terjadi kekurangan sebanyak 900 surat suara.Irwan Rudiawan
Kepergok Pungli Enam Oknum Dishub Diamankan
Garut.RRI (senin 16 maret 09 )
Hingga saat ini, aksi pungutan liar (pungli) jalanan terhadap para sopir angkutan yang dilakukan baik oleh oknum petugas maupun preman di wilayah Hukum Kepolisian Wilayah (Polwil) Priangan, masih begitu marak. Akibatnya, banyak pengusaha angkutan yang mengeluh dirugikan sehingga akhirnya mereka mengadukan hal tersebut ke Polwil Priangan.Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, saat ini jajaran Polwil Priangan, giat melakukan operasi untuk menertibkan para pelaku pungli jalanan tersebut. Tak hanya preman saja yang jadi sasaran operasi ini, bahkan juga para oknum aparat tak luput dari sasaran mereka.Seperti halnya dalam sebuah operasi mendadak yang dilaksanakan Sabtu (14/3) malam kemarin. Petugas Unit Paminal (Pengamanan Internal) Polwil Priangan, berhasil mengamankan enam orang oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung yang ketangkap basah sedang melakukan pungli di sekitar Kampung Citaman, Desa/Kec. Nagreg, Kab. Bandung, tepatnya di depan Pos Retribusi Citaman. Dalam operasinya yang dilakukan di sepanjang jalur Garut-Bandung dengan menurunkan 10 orang personil Unit Paminal dan dipimpin langsung Kanit Paminal, AKP Suparman, sepanjang jalan, petugas yang semuanya menggunakan mobil dan pakaian preman, terus mengamati beberapa petugas baik kepolisian maupun Dishub yang tengah bertugas di jalanan. Dari sekian titik rawan yang diincar, para petugas berhasil menangkap basah enam orang oknum Dishub yang terbukti melakukan pungli terhadap sejumlah kendaraan barang. Maka, tanpa sempat mengelak lagi, keenamnya langsung digiring ke Mapolwil Priangan di Jalan Sudirman Garut. Tak ketinggalan, petugas juga mengamankan sejumlah uang hasil pungli yang disimpan dalam dua buah kas. Kapolwil Priangan, Kombes Anton Charliyan, didampingi Kanit Paminal, AKP Suparman, menyebutkan, ke-enam oknum berseragam Dishub tersebut, terpaksa diamankan karena ketangkap basah petugas saat melakukan pungli terhadap sejumlah kendaraan pengangkut barang yang melintas di sekitar daerah Citaman Nagreg. Ke-enam oknum petugas Dishub tersebut, adalah Dani Suhendar, Ajat Sudrajat, Agus Gunawan, Asep Mulyana, Iwan Abdulrochim dan Zenal Muzaki. Begitu diperiksa petugas melakukan pemeriksaan, ternyata mereka tak memiliki surat tugas resmi dari instansi terkait untuk memungut retribusi. Apalagi dalam pelaksanaannya, mereka juga tak memberikan karcis terhadap sopir atau kenek kendaraan yang dipungut retribusi.Dari pengakuan ke-enam oknum tersebut, diperoleh keterangan jika dalam seharinya mereka ditargetkan harus menyetor uang sejumlah Rp 1,2 juta melalui Danpos, Anwar Sutarwan untuk selanjutnya disetorkan ke Dishub Kab. Bandung.Lebih jauh dijelaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini sehinga bisa diketahui dalang atau backing yang berada di belakang aksi pungli ini. Diterangkan, operasi seperti ini akan dilakukan secara insidentil, berdasarkan laporan atau pengaduan yang diterima. Sebenarnya, yang jadi sasaran operasi itu sendiri, adalah anggota kepolisian karena selama ini, diakuinya banyak pengaduan yang menyebutkan ada oknum anggota yang juga melakukan pungli.Sementara itu, salah seorang oknum yang berhasil diamankan mengaku, uang hasil pungli tersebut, sebagian disetorkan ke Kantor Dishub melalui Danpos mereka dan sebagaian lagi mereka bagi-bagi. Diakuinya pula, pemungutan retribusi yang mereka lakukan tersebut juga diketahui oleh Kabid Lalin Dishub Kab. Bandung, Yudi Fadilah....Irwan Rudiawan
Hingga saat ini, aksi pungutan liar (pungli) jalanan terhadap para sopir angkutan yang dilakukan baik oleh oknum petugas maupun preman di wilayah Hukum Kepolisian Wilayah (Polwil) Priangan, masih begitu marak. Akibatnya, banyak pengusaha angkutan yang mengeluh dirugikan sehingga akhirnya mereka mengadukan hal tersebut ke Polwil Priangan.Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, saat ini jajaran Polwil Priangan, giat melakukan operasi untuk menertibkan para pelaku pungli jalanan tersebut. Tak hanya preman saja yang jadi sasaran operasi ini, bahkan juga para oknum aparat tak luput dari sasaran mereka.Seperti halnya dalam sebuah operasi mendadak yang dilaksanakan Sabtu (14/3) malam kemarin. Petugas Unit Paminal (Pengamanan Internal) Polwil Priangan, berhasil mengamankan enam orang oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung yang ketangkap basah sedang melakukan pungli di sekitar Kampung Citaman, Desa/Kec. Nagreg, Kab. Bandung, tepatnya di depan Pos Retribusi Citaman. Dalam operasinya yang dilakukan di sepanjang jalur Garut-Bandung dengan menurunkan 10 orang personil Unit Paminal dan dipimpin langsung Kanit Paminal, AKP Suparman, sepanjang jalan, petugas yang semuanya menggunakan mobil dan pakaian preman, terus mengamati beberapa petugas baik kepolisian maupun Dishub yang tengah bertugas di jalanan. Dari sekian titik rawan yang diincar, para petugas berhasil menangkap basah enam orang oknum Dishub yang terbukti melakukan pungli terhadap sejumlah kendaraan barang. Maka, tanpa sempat mengelak lagi, keenamnya langsung digiring ke Mapolwil Priangan di Jalan Sudirman Garut. Tak ketinggalan, petugas juga mengamankan sejumlah uang hasil pungli yang disimpan dalam dua buah kas. Kapolwil Priangan, Kombes Anton Charliyan, didampingi Kanit Paminal, AKP Suparman, menyebutkan, ke-enam oknum berseragam Dishub tersebut, terpaksa diamankan karena ketangkap basah petugas saat melakukan pungli terhadap sejumlah kendaraan pengangkut barang yang melintas di sekitar daerah Citaman Nagreg. Ke-enam oknum petugas Dishub tersebut, adalah Dani Suhendar, Ajat Sudrajat, Agus Gunawan, Asep Mulyana, Iwan Abdulrochim dan Zenal Muzaki. Begitu diperiksa petugas melakukan pemeriksaan, ternyata mereka tak memiliki surat tugas resmi dari instansi terkait untuk memungut retribusi. Apalagi dalam pelaksanaannya, mereka juga tak memberikan karcis terhadap sopir atau kenek kendaraan yang dipungut retribusi.Dari pengakuan ke-enam oknum tersebut, diperoleh keterangan jika dalam seharinya mereka ditargetkan harus menyetor uang sejumlah Rp 1,2 juta melalui Danpos, Anwar Sutarwan untuk selanjutnya disetorkan ke Dishub Kab. Bandung.Lebih jauh dijelaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini sehinga bisa diketahui dalang atau backing yang berada di belakang aksi pungli ini. Diterangkan, operasi seperti ini akan dilakukan secara insidentil, berdasarkan laporan atau pengaduan yang diterima. Sebenarnya, yang jadi sasaran operasi itu sendiri, adalah anggota kepolisian karena selama ini, diakuinya banyak pengaduan yang menyebutkan ada oknum anggota yang juga melakukan pungli.Sementara itu, salah seorang oknum yang berhasil diamankan mengaku, uang hasil pungli tersebut, sebagian disetorkan ke Kantor Dishub melalui Danpos mereka dan sebagaian lagi mereka bagi-bagi. Diakuinya pula, pemungutan retribusi yang mereka lakukan tersebut juga diketahui oleh Kabid Lalin Dishub Kab. Bandung, Yudi Fadilah....Irwan Rudiawan
Akibat Tak ada Subsidi Pemerintah beban Biaya Masyrakat Pengguna Darah tinggi
Garut,RRI (senin 16 maret 09 )
Adanya kenaikan biaya pengganti pengolahan darah (BPPD), membuat masyarakat pengguna darah harus terbebani biaya cukup tinggi untuk mendapatkan darah. Hal ini, diperparah lagi dengan tidak adanya subsidi dari pemerintah untuk BPPD ini. Demikian diungkapkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Mar’ie Muhammad di sela acara Peresmian dan Penyerahterimaan Gedung Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Garut dari pihak Chevron Geothermal Indonesia (CGI), Ltd. di Jln Rumah Sakit, Kec. Tarogongkidul, Sabtu (14/3).Dikatakan Mar'ie, darah adalah kebutuhan vital yang sampai saat ini belum bisa tergantikan dengan zat apapun juga untuk kesehatan dan keselamatan manusia. Guna menjaga kualitas dan keamanan darah, PMI meningkatkan fasilitas pengelolaan transfusi darah secara berkesinambungan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kepada masyarakat.Selain itu lanjutnya, peningkatan donor sukarela perlu diupayakan semua UTD PMI. Sebab, PMI harus tetap menjaga agar keberadaan darah tidak sampai menghalami defisit terutama untuk mengantisifasi kebutuhan darah di daerah terisolir yang jauh dari rumah sakit dengan kasus perdarahan ibu melahirkan.Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Keuangan RI pada jaman Orde Baru ini, dengan tegas meminta agara pemerintah, mulai dari tingkat pusat, provisnsi, hingga kabupaten, mempunyai kepedulian terhadap upaya PMI dalam hal penyediaan darah yang sehat. Utuk itu, sudah sepantasnyalah saat ini pemerintah menyisihkan anggaran untuk membantu subsidi BPPD. Mar'ie yang saat itu didampingi Ketua PMI Jabar, Sukarna dan juga Kadinkes Prov Jabar, Alma Luchyati, mengharapkan agar renovasi yang telah dilakukan terhadap UTDC PMI Garut ini, dapat memicu peran serta aktif masyarakat untuk menjadi Keluarga Donor Darah dan pentingnya untuk menjadi pendonor darah pemula yang medonorkan darahnya secara rutin dan sukarela. Upaya merehabilitasi UTDC PMI Garut diharapkan Mar'ie, dapat memposisikan unit ini menjadi Unit Transfusi Darah rujukan untuk wilayah Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar serta menjadikannya lebih mandiri.Prakarsa pengelola UTDC PMI Garut yang di pimpin oleh dr. Heru Chairul Aziz ini dinilai PMI cukup inovatif karena turut mengembangkan konsep kemitraan yang berkesinambungan dengan melibatkan berbagai kelompok dan anggota masyarakat setempat. PMI berharap prakarsa yang di rintis UTDC PMI Garut ini dapat terus dikembangkan dan memicu instansi Unit Transfusi Darah lainnya untuk mengidentifikasi dan melakukan inisiatif yang serupa di wilayahnya masing-masing.Dalam acara ini, PMI Pusat juga menyerahkan penghargaan kepada CGI atas peranserta mendukung peningkatan kapasitas PMI dalam pelayanan dan pengolahan darah untuk masyarakat. Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain, Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Iyang D. Sukandar, Kepala Dinas Kesehtan Prov. Jabar, Alma Luchyati, Bupati Garut, Aceng HM Fikri, jajaran pengurus dari PMI Pusat, Pengurus PMI Prov Jabar, jajaran Pengurus PMI Cabang Garut, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut.Irwan rudiawan
Adanya kenaikan biaya pengganti pengolahan darah (BPPD), membuat masyarakat pengguna darah harus terbebani biaya cukup tinggi untuk mendapatkan darah. Hal ini, diperparah lagi dengan tidak adanya subsidi dari pemerintah untuk BPPD ini. Demikian diungkapkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Mar’ie Muhammad di sela acara Peresmian dan Penyerahterimaan Gedung Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Garut dari pihak Chevron Geothermal Indonesia (CGI), Ltd. di Jln Rumah Sakit, Kec. Tarogongkidul, Sabtu (14/3).Dikatakan Mar'ie, darah adalah kebutuhan vital yang sampai saat ini belum bisa tergantikan dengan zat apapun juga untuk kesehatan dan keselamatan manusia. Guna menjaga kualitas dan keamanan darah, PMI meningkatkan fasilitas pengelolaan transfusi darah secara berkesinambungan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kepada masyarakat.Selain itu lanjutnya, peningkatan donor sukarela perlu diupayakan semua UTD PMI. Sebab, PMI harus tetap menjaga agar keberadaan darah tidak sampai menghalami defisit terutama untuk mengantisifasi kebutuhan darah di daerah terisolir yang jauh dari rumah sakit dengan kasus perdarahan ibu melahirkan.Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Keuangan RI pada jaman Orde Baru ini, dengan tegas meminta agara pemerintah, mulai dari tingkat pusat, provisnsi, hingga kabupaten, mempunyai kepedulian terhadap upaya PMI dalam hal penyediaan darah yang sehat. Utuk itu, sudah sepantasnyalah saat ini pemerintah menyisihkan anggaran untuk membantu subsidi BPPD. Mar'ie yang saat itu didampingi Ketua PMI Jabar, Sukarna dan juga Kadinkes Prov Jabar, Alma Luchyati, mengharapkan agar renovasi yang telah dilakukan terhadap UTDC PMI Garut ini, dapat memicu peran serta aktif masyarakat untuk menjadi Keluarga Donor Darah dan pentingnya untuk menjadi pendonor darah pemula yang medonorkan darahnya secara rutin dan sukarela. Upaya merehabilitasi UTDC PMI Garut diharapkan Mar'ie, dapat memposisikan unit ini menjadi Unit Transfusi Darah rujukan untuk wilayah Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar serta menjadikannya lebih mandiri.Prakarsa pengelola UTDC PMI Garut yang di pimpin oleh dr. Heru Chairul Aziz ini dinilai PMI cukup inovatif karena turut mengembangkan konsep kemitraan yang berkesinambungan dengan melibatkan berbagai kelompok dan anggota masyarakat setempat. PMI berharap prakarsa yang di rintis UTDC PMI Garut ini dapat terus dikembangkan dan memicu instansi Unit Transfusi Darah lainnya untuk mengidentifikasi dan melakukan inisiatif yang serupa di wilayahnya masing-masing.Dalam acara ini, PMI Pusat juga menyerahkan penghargaan kepada CGI atas peranserta mendukung peningkatan kapasitas PMI dalam pelayanan dan pengolahan darah untuk masyarakat. Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain, Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Iyang D. Sukandar, Kepala Dinas Kesehtan Prov. Jabar, Alma Luchyati, Bupati Garut, Aceng HM Fikri, jajaran pengurus dari PMI Pusat, Pengurus PMI Prov Jabar, jajaran Pengurus PMI Cabang Garut, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut.Irwan rudiawan
Jumat, 13 Maret 2009
KAMMI GARUT DESAK WARGA JANGAN PILIH PARPOL BUSUK DAN CALEG KORUP
Garut.RRI (sabtu 14 maret 09 )
Pemilu 2009 adalah penentu sekaligus ancaman bagi partai politik karena pemilu 2004 partai politik telah gagal dalam mesejahtrakan rakyat jika pemilu 2009 masih gagal maka ini adalah nafas terakhir paratai politik dan nafas independenlah yang berpeluang jika partai politik masihb ingin menghirup nafas panjang partai politik harus melakukan pendidikan politik masyrakat tidak hanya digiring ke TPS untuk mencoblos atau mencontreng masyrakat tidak hanya diberi informasi visi dan misi dan dijejali janji janji masyarakt tidak hanya didik dengan pendekatan materi tapi masyarakat harus diajak cerdas dan mampu untuk merealisasikan janji janji dan mampu memberikan solusi aktif terhadap permasalahan bangsa ini demikian ditegaskan kordinator lapangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut Yayan Mulyana yang diikuti puluhan aktifis mahasiswa lainnya di otista Garut. Garut yang dikatagorikan sebagai daerah tertinggal dengan berbagai kompleksitas persoalan yang krusial seperti kasus korpupsi kasus pelacuran pendidikan kasus penerimaan CPNS sehingga wajar masyrakat garut tidak sejahtra karena karena para pemimpinnya banyak menuai masalah dan disibukan dengan kepentingan pribadinya masing masing dan didalamnya melibatkan pejabat eksekutif dan legislatif yang notaben hari ini dari 45 anggota dewan kab garut kembali manggung menjadi calon legislatif dari mulai tingkat pusat hingga daerah maka diharapkan warga Garut dapat menggunkan hak pilihnya dengan cerdas.
Untuk itu KAMMI Garut dalam pesta demokrasi 2009 bersih berkualitas dan prorakyat memberikan sikap jangan pilih parpol busuk dan celeg korup, mendesak kepada parpol untuk melakukan pendidikan politik dengan cerdas dan kontinuitas mendesak kepada penyelenggara agar bersikap netral dan profesional serta mendorong PNS untuk bersikap netral dan tidak menjadi komoditi politik.Irwan Rudiawan
Pemilu 2009 adalah penentu sekaligus ancaman bagi partai politik karena pemilu 2004 partai politik telah gagal dalam mesejahtrakan rakyat jika pemilu 2009 masih gagal maka ini adalah nafas terakhir paratai politik dan nafas independenlah yang berpeluang jika partai politik masihb ingin menghirup nafas panjang partai politik harus melakukan pendidikan politik masyrakat tidak hanya digiring ke TPS untuk mencoblos atau mencontreng masyrakat tidak hanya diberi informasi visi dan misi dan dijejali janji janji masyarakt tidak hanya didik dengan pendekatan materi tapi masyarakat harus diajak cerdas dan mampu untuk merealisasikan janji janji dan mampu memberikan solusi aktif terhadap permasalahan bangsa ini demikian ditegaskan kordinator lapangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut Yayan Mulyana yang diikuti puluhan aktifis mahasiswa lainnya di otista Garut. Garut yang dikatagorikan sebagai daerah tertinggal dengan berbagai kompleksitas persoalan yang krusial seperti kasus korpupsi kasus pelacuran pendidikan kasus penerimaan CPNS sehingga wajar masyrakat garut tidak sejahtra karena karena para pemimpinnya banyak menuai masalah dan disibukan dengan kepentingan pribadinya masing masing dan didalamnya melibatkan pejabat eksekutif dan legislatif yang notaben hari ini dari 45 anggota dewan kab garut kembali manggung menjadi calon legislatif dari mulai tingkat pusat hingga daerah maka diharapkan warga Garut dapat menggunkan hak pilihnya dengan cerdas.
Untuk itu KAMMI Garut dalam pesta demokrasi 2009 bersih berkualitas dan prorakyat memberikan sikap jangan pilih parpol busuk dan celeg korup, mendesak kepada parpol untuk melakukan pendidikan politik dengan cerdas dan kontinuitas mendesak kepada penyelenggara agar bersikap netral dan profesional serta mendorong PNS untuk bersikap netral dan tidak menjadi komoditi politik.Irwan Rudiawan
Kamis, 12 Maret 2009
Kondisi Enam bangunan SD Regol Rusak Parah
Garut.RRI (jumat 13 maret 09 )
Akibat tidak adanya perhatian dari pihak Pemkab Garut, saat ini kondisi bangunan enam buah sekolah yang ada di Kelurahan Regol, Kec. Garutkota, memprihatinkan. Ironisnya, ke enam banguan sekolah Regol tersebut, yaitu SDN Regol 7, 8, 9, 10,11 dan 12, letaknya hanya sekitar 50 meter dari Gedung Pendopo dan Rumah Dinas Bupati Garut. Hal ini tentu saja sangat dikeluhkan enam kepala sekolah tersebut. Ke-enam orang kepala sekolah SDN Regol ini, mengaku merasa khawatir kalau sewaktu-waktu atap sekolah ambruk dan menimpa murid, terutama bila terjadi angin kencang atau hujan lebat. Selain sarana prasarana banyak yang rusak, atap bangunan di hampir setiap kelas juga banyak yang bolong-bolong karena kondisi
materialnya sudah lapuk dimakan usia. Lantainya pun masih berupa semen yang kini sebagian sudah mulai mengelupas.kondisi bokbroknya infratuktur bangunan sekolah tersebut menurut Kepala Sekolah SDN Regol 9 Jajang Suryapraja yang didampingi tiga kepala sekolah lainnya tentunya telah mengganggu konsentrasi kegiatan belajar mengajar karena ada kekhawatiran akan ambruknya bangunan sekolah itu disaat sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siswa. Dikatakan Jajang, saat ini di enam SD tersebut terdapat sebanyak 846 murid. SD Regol 8 dibangun pada 1951dengan jumlah murid sebanyak 116 orang, SD Regol 9 (93 murid) dibangun pada tahun 1953, SD Regol 11 (195 murid) dibangun pada 1951, dan SD Regol 12 (157) murid dan dibangun tahun 1953. Masing-masing SD memiliki 3 ruang kelas dan dipergunakan kegiatan belajar mengajar dalam dua shift, pagi dan siang. Parahnya lagi, SD Regol 8,9,11, dan SD Regol 12 tidak memiliki ruang kepsek maupun ruang guru. Keempat SD yang masih dalam satu lingkungan itu hanya memiliki satu ruang kepsek berukuran 7 x 5 meter. Ruangan tersebut digunakan bagi empat kepsek, yakni Kepsek SD Regol 8, Kepsek Regol 9, Kepsek Regol 11 dan
Kepsek Regol 12. Sedangkan ruang kepsek SD Regol 7, Andi Sutandi, dan SD Regol 10, Ayat Rohayati, berada terpisah.Menurut Jajang, kondisi bangunan SD yang memprihatinkan tersebut juga mengakibatkan berkurangnya animo masyarakat mendaftarkan anaknya ke enam SD
Regol tersebut. Apalagi dua tahun lalu sempat terlontar pernyataan Kepala Dinas Pendidikan bahwa keenam sekolah tersebut akan dimerger. Sementara itu anggota Komisi E DPRD Prov. Jabar, Enjang Tedi, yang sempat mengunjungi keenam SD tersebut mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya perhatian Pemkab terhadap kondisi keenam SD tersebut. Menurut Enjang, bila persoalan tersebut tak segera diantisipasi maka dikhawatirkan bisa menjadi bencana. Enjang juga berjanji akan membawa hasil temuan semasa resesnya tersebut dan dilaporkan ke Disdik Provinsi. Dia berharap kendati bantuan sarana prasarana dari Provinsi pada 2009 tak ada namun bisa diperoleh solusinya.Irwan Rudiawan
Akibat tidak adanya perhatian dari pihak Pemkab Garut, saat ini kondisi bangunan enam buah sekolah yang ada di Kelurahan Regol, Kec. Garutkota, memprihatinkan. Ironisnya, ke enam banguan sekolah Regol tersebut, yaitu SDN Regol 7, 8, 9, 10,11 dan 12, letaknya hanya sekitar 50 meter dari Gedung Pendopo dan Rumah Dinas Bupati Garut. Hal ini tentu saja sangat dikeluhkan enam kepala sekolah tersebut. Ke-enam orang kepala sekolah SDN Regol ini, mengaku merasa khawatir kalau sewaktu-waktu atap sekolah ambruk dan menimpa murid, terutama bila terjadi angin kencang atau hujan lebat. Selain sarana prasarana banyak yang rusak, atap bangunan di hampir setiap kelas juga banyak yang bolong-bolong karena kondisi
materialnya sudah lapuk dimakan usia. Lantainya pun masih berupa semen yang kini sebagian sudah mulai mengelupas.kondisi bokbroknya infratuktur bangunan sekolah tersebut menurut Kepala Sekolah SDN Regol 9 Jajang Suryapraja yang didampingi tiga kepala sekolah lainnya tentunya telah mengganggu konsentrasi kegiatan belajar mengajar karena ada kekhawatiran akan ambruknya bangunan sekolah itu disaat sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siswa. Dikatakan Jajang, saat ini di enam SD tersebut terdapat sebanyak 846 murid. SD Regol 8 dibangun pada 1951dengan jumlah murid sebanyak 116 orang, SD Regol 9 (93 murid) dibangun pada tahun 1953, SD Regol 11 (195 murid) dibangun pada 1951, dan SD Regol 12 (157) murid dan dibangun tahun 1953. Masing-masing SD memiliki 3 ruang kelas dan dipergunakan kegiatan belajar mengajar dalam dua shift, pagi dan siang. Parahnya lagi, SD Regol 8,9,11, dan SD Regol 12 tidak memiliki ruang kepsek maupun ruang guru. Keempat SD yang masih dalam satu lingkungan itu hanya memiliki satu ruang kepsek berukuran 7 x 5 meter. Ruangan tersebut digunakan bagi empat kepsek, yakni Kepsek SD Regol 8, Kepsek Regol 9, Kepsek Regol 11 dan
Kepsek Regol 12. Sedangkan ruang kepsek SD Regol 7, Andi Sutandi, dan SD Regol 10, Ayat Rohayati, berada terpisah.Menurut Jajang, kondisi bangunan SD yang memprihatinkan tersebut juga mengakibatkan berkurangnya animo masyarakat mendaftarkan anaknya ke enam SD
Regol tersebut. Apalagi dua tahun lalu sempat terlontar pernyataan Kepala Dinas Pendidikan bahwa keenam sekolah tersebut akan dimerger. Sementara itu anggota Komisi E DPRD Prov. Jabar, Enjang Tedi, yang sempat mengunjungi keenam SD tersebut mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya perhatian Pemkab terhadap kondisi keenam SD tersebut. Menurut Enjang, bila persoalan tersebut tak segera diantisipasi maka dikhawatirkan bisa menjadi bencana. Enjang juga berjanji akan membawa hasil temuan semasa resesnya tersebut dan dilaporkan ke Disdik Provinsi. Dia berharap kendati bantuan sarana prasarana dari Provinsi pada 2009 tak ada namun bisa diperoleh solusinya.Irwan Rudiawan
Puuhan Warga Kp Lawangbiru Terserang DBD
Garut,RRI (jumat 13 maret 09 )
Keresahan saat ini melanda warga Kampung Lawangbiru, Desa Situjaya, Kec. Karangpawitan menyusul mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Bahkan salah seorang warga setempat beberapa waktu lalu meninggal dunia karena DBD. Namun meski hingga saat ini sudah terdapat puluhan warga yang terserang, pihak Pemkab Garut terkesan tidak menunjukan kepeduliannya. Hal ini tentu saja sangat disesalkan warga.Informasi yang berhasil dihimpun RRI, puluhan warga Desa Situjaya yang terserang wabah DBD, tersebar di beberapa RW, namun paling banyak terdapat di RW 1 dan RW 8.Ketua RW 08, Cecep, menyebutkan, serangan wabah DBD yang terjadi di daerahnya telah berlangsung sejak sekitar tiga minggu lalu, tepatnya sejak Aris (12), salah seorang warga RW 01 meninggal akibat DBD. Hal ini menurutnya, telah dilaporkan kepada pihak pemerintahan termasuk kepada Puskesmas setempat. Namun sayang, hingga saat ini, jangankan langkah yang bersifat penanganan, kunjunganpun belum pernah ada dari pihak pemerintah.Dikatakannya, saat ini di RW 8 saja, ada sepuluh orang yang telah terserang DBD, yaitu Dipa (13), Suarsih (35), Tina (27), Maria (11), Marsela (8), Indra (15), Reihan (4), Dedi (19), Ade Dita (9) serta Ny Tata (55).warga RW lainnya di Desa Situjaya. Jika ditotalkan, jumlahnya bisa mencapai puluhan orang.Mendengar informasi tersebut, warga yang sudah khawatir terhadap penyebaran DBD di daerah tersebutpun berinisiatif untuk mengumpulkan uang yang rata-rata tiap rumahnya menyanggupi mengumpulkan antara Rp 12 ribu - Rp 15 ribu. Namun sayang hingga saat ini keinginan warga tersebut belum terlaksana.Dihubungi secara terpisah, Kades Situjaya, Deden, membenarkan jika di daerahnya saat ini banyak warga yang terserang DBD. Deden mengakui pihaknya telah
mengajukan pelaksanaan fogging ke Pemkab Garut, namun sayang, hingga saat ini belum juga dituruti.Irwan Rudiwan
Keresahan saat ini melanda warga Kampung Lawangbiru, Desa Situjaya, Kec. Karangpawitan menyusul mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Bahkan salah seorang warga setempat beberapa waktu lalu meninggal dunia karena DBD. Namun meski hingga saat ini sudah terdapat puluhan warga yang terserang, pihak Pemkab Garut terkesan tidak menunjukan kepeduliannya. Hal ini tentu saja sangat disesalkan warga.Informasi yang berhasil dihimpun RRI, puluhan warga Desa Situjaya yang terserang wabah DBD, tersebar di beberapa RW, namun paling banyak terdapat di RW 1 dan RW 8.Ketua RW 08, Cecep, menyebutkan, serangan wabah DBD yang terjadi di daerahnya telah berlangsung sejak sekitar tiga minggu lalu, tepatnya sejak Aris (12), salah seorang warga RW 01 meninggal akibat DBD. Hal ini menurutnya, telah dilaporkan kepada pihak pemerintahan termasuk kepada Puskesmas setempat. Namun sayang, hingga saat ini, jangankan langkah yang bersifat penanganan, kunjunganpun belum pernah ada dari pihak pemerintah.Dikatakannya, saat ini di RW 8 saja, ada sepuluh orang yang telah terserang DBD, yaitu Dipa (13), Suarsih (35), Tina (27), Maria (11), Marsela (8), Indra (15), Reihan (4), Dedi (19), Ade Dita (9) serta Ny Tata (55).warga RW lainnya di Desa Situjaya. Jika ditotalkan, jumlahnya bisa mencapai puluhan orang.Mendengar informasi tersebut, warga yang sudah khawatir terhadap penyebaran DBD di daerah tersebutpun berinisiatif untuk mengumpulkan uang yang rata-rata tiap rumahnya menyanggupi mengumpulkan antara Rp 12 ribu - Rp 15 ribu. Namun sayang hingga saat ini keinginan warga tersebut belum terlaksana.Dihubungi secara terpisah, Kades Situjaya, Deden, membenarkan jika di daerahnya saat ini banyak warga yang terserang DBD. Deden mengakui pihaknya telah
mengajukan pelaksanaan fogging ke Pemkab Garut, namun sayang, hingga saat ini belum juga dituruti.Irwan Rudiwan
Percaloan Marak BPN Luncurkan LARASATI
Garut.RRI (jumat 13 maret 09 )
Saat ini praktek percaloan di bidang pengurusan surat atau sertifikat tanah di Kabupaten Garut, masih terbilang tinggi. Jika dihitung-hitung, warga yang mengurus sertifikat tanahnya yang langsung melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan yang melalui calo, jumlahnya sebanding atau bisa dikatakan fivetee-fivetee.Hal tersebut diakui Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN Garut, H. Dadang Suhendi, SH., MH., ditemui di ruang kantornya Jalan Pramuka, Kec. Garutkota.Dengan demikian, menurutnya, wajar saja jika kemudian warga pemilik tanah harus mengeluarkan uang lebih besar dibanding biaya yang telah ditentukan saat mengurus pembuatan surat atau sertifikat tanah. Untuk mengantisifasi hal tersebut, dituturkan Dadang, pihaknya saat ini telah meluncurkan program Layanan Rakyat Sertifikasi Tanah (LARASATI) . Dengan program ini, pihak BPN langsung menggunakan sitem jemput bola untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mengurusi sertivikasi tanah mereka.Irwan Rudiawan
Saat ini praktek percaloan di bidang pengurusan surat atau sertifikat tanah di Kabupaten Garut, masih terbilang tinggi. Jika dihitung-hitung, warga yang mengurus sertifikat tanahnya yang langsung melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan yang melalui calo, jumlahnya sebanding atau bisa dikatakan fivetee-fivetee.Hal tersebut diakui Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN Garut, H. Dadang Suhendi, SH., MH., ditemui di ruang kantornya Jalan Pramuka, Kec. Garutkota.Dengan demikian, menurutnya, wajar saja jika kemudian warga pemilik tanah harus mengeluarkan uang lebih besar dibanding biaya yang telah ditentukan saat mengurus pembuatan surat atau sertifikat tanah. Untuk mengantisifasi hal tersebut, dituturkan Dadang, pihaknya saat ini telah meluncurkan program Layanan Rakyat Sertifikasi Tanah (LARASATI) . Dengan program ini, pihak BPN langsung menggunakan sitem jemput bola untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mengurusi sertivikasi tanah mereka.Irwan Rudiawan
Pelanggaran Kampanye akan di tidak Tegas
GARUT,RRI (jumat 13 maret 09 )
– Kapolwil Priangan Kombes Anton Charliyan menegaskan, pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh partai politik peserta pemilu 2009 akan mendapat tindakan tegas. Saat ini kepolisian telah berkoordinasi dengan KPU dan Panwaslu untuk mengawasi pelanggaran administratif, maupun pelanggaran pidana.Hal tersebut ditegaskan Anton Charliyan saat memimpin gelar pasukan persiapan pemilu 2009 di lapangan Otista Garut, Senin (11/3). Menurut Anton, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak para pelanggar, baik perorangan maupun partai, yang mengarah kepada tindak hukum pidana. Anton menjelaskan, kampanye terbuka peserta pemilu, dan caleg dikhawatirkan rawan akan adanya pelanggaran, dengan banyaknya parpol yang akan merebut simpati masyarakat. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak kepolisian akan menerjunkan anggota sebanyak 5400 polisi, dibantu anggota linmas 15.000 orang serta dibantu oleh anggota TNI dalam hal penegakan hukum dalam pelanggaran kampanye pemilu dan belasan ribu anggota kepolisian tesebut akan ditempatkan dititik titik keramaian yang dianggap rawan terhadap pelanggaran kampanye parpol yang dijadwalkan pada 16 maret mendatang.Kapolwil juga mengatakan, sebelum masa kampanye dimulai, kepolisian wilayah (polwil) telah menerima dua laporan kasus tindak pidana dari dua wilayah yang berbeda. yaitu, pengrusakan baligho caleg di Kota Cimahi, dan kasus money politik
di Kabupaten Bandung dan Kedua pelanggaran pidana tersebut tengah ditangani jajarannya dan bagi pelaku yang terbukti melanggar akan ditindak tegas.Kapolwil juga menghimbau kepada peserta pemilu 2009 agar dalam masa kampanye jangan di nodai oleh sikap anarkis yang bisa mengarah terhadap tindak pidana. Dan diharakan kesadaran masyarakat untuk berkampanye dengan damai dalam Pemilu Indonesia 2009.”Irwan Rudiawan
– Kapolwil Priangan Kombes Anton Charliyan menegaskan, pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh partai politik peserta pemilu 2009 akan mendapat tindakan tegas. Saat ini kepolisian telah berkoordinasi dengan KPU dan Panwaslu untuk mengawasi pelanggaran administratif, maupun pelanggaran pidana.Hal tersebut ditegaskan Anton Charliyan saat memimpin gelar pasukan persiapan pemilu 2009 di lapangan Otista Garut, Senin (11/3). Menurut Anton, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak para pelanggar, baik perorangan maupun partai, yang mengarah kepada tindak hukum pidana. Anton menjelaskan, kampanye terbuka peserta pemilu, dan caleg dikhawatirkan rawan akan adanya pelanggaran, dengan banyaknya parpol yang akan merebut simpati masyarakat. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak kepolisian akan menerjunkan anggota sebanyak 5400 polisi, dibantu anggota linmas 15.000 orang serta dibantu oleh anggota TNI dalam hal penegakan hukum dalam pelanggaran kampanye pemilu dan belasan ribu anggota kepolisian tesebut akan ditempatkan dititik titik keramaian yang dianggap rawan terhadap pelanggaran kampanye parpol yang dijadwalkan pada 16 maret mendatang.Kapolwil juga mengatakan, sebelum masa kampanye dimulai, kepolisian wilayah (polwil) telah menerima dua laporan kasus tindak pidana dari dua wilayah yang berbeda. yaitu, pengrusakan baligho caleg di Kota Cimahi, dan kasus money politik
di Kabupaten Bandung dan Kedua pelanggaran pidana tersebut tengah ditangani jajarannya dan bagi pelaku yang terbukti melanggar akan ditindak tegas.Kapolwil juga menghimbau kepada peserta pemilu 2009 agar dalam masa kampanye jangan di nodai oleh sikap anarkis yang bisa mengarah terhadap tindak pidana. Dan diharakan kesadaran masyarakat untuk berkampanye dengan damai dalam Pemilu Indonesia 2009.”Irwan Rudiawan
Selasa, 10 Maret 2009
kasus pembunuhan Acep dilimpakah ke polres Garut
Garut.RRI (rabu 11 maret 09 )
Rendy Heryanto (25) warga kp,Nagrak ,RT 01/04,desa maripari kec Cibatu Garut , tersangka pelaku pembunuhan terhadap Acep Zulfan (37),warga KP Lawang biru Rt 01/02 Desa situsari Kec,karangpawitan akhirnya ditangkap jajaran Polres Bandung dari rumah salah seorang saudaranya di kawasan Kawalu Kabupaten Ciamis, Minggu (8/3) malam. Namun karena TKP (tempat kejadian perkara) awal dimana terjadi pembunuhan berada di wilayah hukum Polres Garut, maka kasus tersangkapun dilimpahkan ke Polres Garut.Demikian diungkapkan kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono didampingi kasatreskrim Oon Suhendarmenurut kapolres TKP penemuan mayat memang berada di kawasan hukum Polres Bandung, namun TKP awal dimana terjadinya pembunuhan berada di kawasan hukum Polres Garut, tepatnya di Kampung Cigangsa, Desa Sukamaju, Kec. Cilawu, maka kasus tersebut akhirnya dilimpahkan ke Polres Garut,Dari hasil pemeriksaan sementara , tersangka RH mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut. Diakuinya, dia melakukannya sendiri tanpa bantuan oranglain. Adapun motifnya, karena masalah hutang piutang. "lebih jauh kapolres mengungkapkan Berdasarkan pengakuan tersangka, korban mempunyai hutang pada tersangka senilai Rp 60 juta. Ketika tersangka mengantar korban ke Tasik, tersangka sempat menanyakannya, namun saat itu korban malah marah-marah dan bahkan mengancam tersangka hingga akhirnya terjadi perkelahian antara korban dan tersangka yang berujung dengan tewasnya korban. , selain tersangka ditambahkan Rusdi , polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemui dari dalam mobil dimana mayat korban ditemukan, diantaranya sebilah pisau, tutup toples, mistar stainles, serta botol vodka. Sementara itu kepada RRI, tersangka RH mengakui dirinyalah yang telah membunuh korban dalam sebuah perjalanan menuju Tasikmalaya, tepatnya di sekitar Kampung Cigangsa, Cilawu, Minggu (8/3) sekitar pukul 04.00 pagi. Diakuinya, tersangka terpaksa melakukan hal tersebut karena saat itu dia berada dalam ancaman korban yang saat itu tengah mabuk berat akibat terus-terusan menenggak minuman keras jenis vodka.insert Di sela perkelahian tersebut, tersangka sempat melihat sebuah toples kaca yang langsung diambilnya dan dipukulkan ke bagian kepala korban hingga korban tersungkur. Namun karena saat itu korban masih bisa bangun, tersangka pun kemudian mengambil pisau yang sebelumnya dipegang korban. Oleh tersangka, pisau tersebut kemudian ditusukan ke bagian leher korban sebanyak dua kali hingga dari leher korban langsur mengucurkan darah segar. Kepanikanpun dialami tersangka sehingga mengundang perhatian banyak orang, bahkan juga beberapa petugas kepolisian. Maka secara diam-diam, tersangka turun dari dalam mobil dan langsung mencegat sebuah elf jurusan Kawalu Ciamis. Ketika ditanya perasaaannya ketika korban sudah tewas, dengan lantang tersangka menmgaku tak pernah menyesal karena telah membunuh korban. Namun demikian, tersangka meminta maaf pada pihak keluarga korban. Irwan Rudiawan
Rendy Heryanto (25) warga kp,Nagrak ,RT 01/04,desa maripari kec Cibatu Garut , tersangka pelaku pembunuhan terhadap Acep Zulfan (37),warga KP Lawang biru Rt 01/02 Desa situsari Kec,karangpawitan akhirnya ditangkap jajaran Polres Bandung dari rumah salah seorang saudaranya di kawasan Kawalu Kabupaten Ciamis, Minggu (8/3) malam. Namun karena TKP (tempat kejadian perkara) awal dimana terjadi pembunuhan berada di wilayah hukum Polres Garut, maka kasus tersangkapun dilimpahkan ke Polres Garut.Demikian diungkapkan kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono didampingi kasatreskrim Oon Suhendarmenurut kapolres TKP penemuan mayat memang berada di kawasan hukum Polres Bandung, namun TKP awal dimana terjadinya pembunuhan berada di kawasan hukum Polres Garut, tepatnya di Kampung Cigangsa, Desa Sukamaju, Kec. Cilawu, maka kasus tersebut akhirnya dilimpahkan ke Polres Garut,Dari hasil pemeriksaan sementara , tersangka RH mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut. Diakuinya, dia melakukannya sendiri tanpa bantuan oranglain. Adapun motifnya, karena masalah hutang piutang. "lebih jauh kapolres mengungkapkan Berdasarkan pengakuan tersangka, korban mempunyai hutang pada tersangka senilai Rp 60 juta. Ketika tersangka mengantar korban ke Tasik, tersangka sempat menanyakannya, namun saat itu korban malah marah-marah dan bahkan mengancam tersangka hingga akhirnya terjadi perkelahian antara korban dan tersangka yang berujung dengan tewasnya korban. , selain tersangka ditambahkan Rusdi , polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemui dari dalam mobil dimana mayat korban ditemukan, diantaranya sebilah pisau, tutup toples, mistar stainles, serta botol vodka. Sementara itu kepada RRI, tersangka RH mengakui dirinyalah yang telah membunuh korban dalam sebuah perjalanan menuju Tasikmalaya, tepatnya di sekitar Kampung Cigangsa, Cilawu, Minggu (8/3) sekitar pukul 04.00 pagi. Diakuinya, tersangka terpaksa melakukan hal tersebut karena saat itu dia berada dalam ancaman korban yang saat itu tengah mabuk berat akibat terus-terusan menenggak minuman keras jenis vodka.insert Di sela perkelahian tersebut, tersangka sempat melihat sebuah toples kaca yang langsung diambilnya dan dipukulkan ke bagian kepala korban hingga korban tersungkur. Namun karena saat itu korban masih bisa bangun, tersangka pun kemudian mengambil pisau yang sebelumnya dipegang korban. Oleh tersangka, pisau tersebut kemudian ditusukan ke bagian leher korban sebanyak dua kali hingga dari leher korban langsur mengucurkan darah segar. Kepanikanpun dialami tersangka sehingga mengundang perhatian banyak orang, bahkan juga beberapa petugas kepolisian. Maka secara diam-diam, tersangka turun dari dalam mobil dan langsung mencegat sebuah elf jurusan Kawalu Ciamis. Ketika ditanya perasaaannya ketika korban sudah tewas, dengan lantang tersangka menmgaku tak pernah menyesal karena telah membunuh korban. Namun demikian, tersangka meminta maaf pada pihak keluarga korban. Irwan Rudiawan
Mobil Avanza Rinsek di Timpa Pohon Tumbang
GARUT.RRI (rabu 11 maret 09 )
Hujan deras disertai tiupan angin kencang yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Garut, Selasa (10/3), telah menyebabkan sebuah pohon sengon (albasiah) tumbang dan menimpa sebuah mobil Avanza hingga mengalami kerusakan parah.Hal tersebut terjadi di halaman Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kabupaten Garut yang berlokasi di Jalan Patriot, Tarogongkidul. Saat itu, Kersbangpol dan Linmas sedang menggelar acara rapat persiapan gelar pasukan menjelang pelaksanaan Pemilu 2009 di Garut. Salah seorang peserta rapat, Iwan Albantani datang dengan membawa mobil Avanza warna hitam bernopol H 8987 BE dan mobil tersebut diparkir di halaman Kantor Kesbangpol dan Linmas beberapa meter saja dari pohon sengon.Akibat guyuran hujan deras yang disertai tiupan angin kencang, sekitar pukul 14.30 WIB, pohon sengon yang ada di halaman Kantor Kesbangpol dan Linmas tersebut tumbang dan menimpa bagian tengah hingga bagian belakang mobil Avanza milik Iwan Albantani. Akibatnya bagian tengah hingga bagian belakang mobil ringsek dan mengalami kerusakan cukup parah.Menurut pemilik mobil, Iwan Albantani, akibat kerusakan tersebut, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta.Irwan Rudiawan
Hujan deras disertai tiupan angin kencang yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Garut, Selasa (10/3), telah menyebabkan sebuah pohon sengon (albasiah) tumbang dan menimpa sebuah mobil Avanza hingga mengalami kerusakan parah.Hal tersebut terjadi di halaman Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kabupaten Garut yang berlokasi di Jalan Patriot, Tarogongkidul. Saat itu, Kersbangpol dan Linmas sedang menggelar acara rapat persiapan gelar pasukan menjelang pelaksanaan Pemilu 2009 di Garut. Salah seorang peserta rapat, Iwan Albantani datang dengan membawa mobil Avanza warna hitam bernopol H 8987 BE dan mobil tersebut diparkir di halaman Kantor Kesbangpol dan Linmas beberapa meter saja dari pohon sengon.Akibat guyuran hujan deras yang disertai tiupan angin kencang, sekitar pukul 14.30 WIB, pohon sengon yang ada di halaman Kantor Kesbangpol dan Linmas tersebut tumbang dan menimpa bagian tengah hingga bagian belakang mobil Avanza milik Iwan Albantani. Akibatnya bagian tengah hingga bagian belakang mobil ringsek dan mengalami kerusakan cukup parah.Menurut pemilik mobil, Iwan Albantani, akibat kerusakan tersebut, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta.Irwan Rudiawan
Senin, 09 Maret 2009
Gebyar OLAH Raga Masyarakat Libatkan 11 ribu Siswa dan Mahasiswa
Garut.RRI (selasa 10 maret 09 )
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault, direncanakan, Rabu (11/3) akan menggelar dialog pemuda dan olahraga di Kelurahan Sukajaya Tarogong Kidul Garut, seusai meresmikan pemakaian Gelanggang Olahraga (GOR) Bela Diri Putra Siliwangi.Kepala Dinas Pendidikan Garut, Komar Maryuana, M.Pd., mengatakan, kegiatan tersebut akan diikuti unsur KNPI serta ormas pemuda, juga dihadiri para pengelola dan pengurus dari masing-masing cabang olahraga (cabor).Komar menuturkan , kegiatan tersebut mengusung thema "Kita Sukseskan Gebyar Sehat dan Bugar Masyarakat, Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga", dan "Dengan semangat hari jadi ke 197 Garut Kita Sukseskan Pemilu Tahun 2009 Menuju Garut yang Mandiri Dalam Ekonomi, Adil Dalam Budaya dan Demokratis Dalam Politik. Kegiatan itu sendiri, akan menggelar empat jenis olahraga yakni, olahraga tradisional, kontemporer, rekreasi serta jenis olahraga ketahanan mental seperti seminar dan lokakarya keolahragaan.Menurut Komar, perhelatan tersebut diikuti oleh sekitar 11.000 orang peserta mulai dari TK, SD/MI, MTs, MA hingga perguruan tinggi serta masyarakat umum se- Kabupaten Garut. Gebyar olahraga masyarakat itu untuk membudayakan kembali beragam jenis olahraga "buhun" (peninggalan nenek moyang), diantaranya gobak sodor, egrang, lompat tali, gatrik dan sorodot gaplok.Lebih jauh, jelasnya, yang melatarbekalangi kegiatan itu dilaksankan di Garut, karena Menegpora berpendapat indek prestasi masyarakat Garut di bidang kesehatan sangat rendah, sehingga perlu dibudidayakan kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat. "Kemungkinan pertimbangannya, menyusul pencapaian indeks kesehatan di Provinsi Jabar 70,03 point, dan Kabupaten Garut saat ini masih bertengger pada 67,01 kendati dibanding pada 2004 lalu telah meningkat 3,18 point atau 4,98 prosen.IRWAn Rudiawan
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault, direncanakan, Rabu (11/3) akan menggelar dialog pemuda dan olahraga di Kelurahan Sukajaya Tarogong Kidul Garut, seusai meresmikan pemakaian Gelanggang Olahraga (GOR) Bela Diri Putra Siliwangi.Kepala Dinas Pendidikan Garut, Komar Maryuana, M.Pd., mengatakan, kegiatan tersebut akan diikuti unsur KNPI serta ormas pemuda, juga dihadiri para pengelola dan pengurus dari masing-masing cabang olahraga (cabor).Komar menuturkan , kegiatan tersebut mengusung thema "Kita Sukseskan Gebyar Sehat dan Bugar Masyarakat, Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga", dan "Dengan semangat hari jadi ke 197 Garut Kita Sukseskan Pemilu Tahun 2009 Menuju Garut yang Mandiri Dalam Ekonomi, Adil Dalam Budaya dan Demokratis Dalam Politik. Kegiatan itu sendiri, akan menggelar empat jenis olahraga yakni, olahraga tradisional, kontemporer, rekreasi serta jenis olahraga ketahanan mental seperti seminar dan lokakarya keolahragaan.Menurut Komar, perhelatan tersebut diikuti oleh sekitar 11.000 orang peserta mulai dari TK, SD/MI, MTs, MA hingga perguruan tinggi serta masyarakat umum se- Kabupaten Garut. Gebyar olahraga masyarakat itu untuk membudayakan kembali beragam jenis olahraga "buhun" (peninggalan nenek moyang), diantaranya gobak sodor, egrang, lompat tali, gatrik dan sorodot gaplok.Lebih jauh, jelasnya, yang melatarbekalangi kegiatan itu dilaksankan di Garut, karena Menegpora berpendapat indek prestasi masyarakat Garut di bidang kesehatan sangat rendah, sehingga perlu dibudidayakan kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat. "Kemungkinan pertimbangannya, menyusul pencapaian indeks kesehatan di Provinsi Jabar 70,03 point, dan Kabupaten Garut saat ini masih bertengger pada 67,01 kendati dibanding pada 2004 lalu telah meningkat 3,18 point atau 4,98 prosen.IRWAn Rudiawan
Terkait Eksekusi APBD Gate 2 Kejari Garut PIlih Bungkam
Garut,RRI (selasa 10 maret 09 )
Beberapa waktu lalu, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut mengaku belum bisa melaksanakan eksekusi terhadap 12 orang terpidana kasus APBD Gate 2 dengan alasan menunggu petunjuk pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati). Namun ternyata, meski saat ini pihak Kejati sudah memberikan perintah dilakukannya eksekusi, pihak Kejari Garut tetap belum melakukan eksekusi terhdap 12 oarang terpidana kasus APBD gate 2 tersebut. Bahkan saat ini, pihak Kejari memilih untuk bungkam setiap kali ada pertanyaan menyangkut hal tersebut.Saat RRI mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut, Jumat (6/3), tidak satu pun petugas Kejari yang bisa ditemui untuk dimintai konfirmasinya. Seorang petugas piket yang ada di kantor Kejari saat itu mengatakan jika Kajari Garut, Agus Tri Handoko sedang ke luar disertai Kasipidum, Ismail Otto. Jawaban serupa pun dilontarkannya ketika wartawan menanyakan keberadaan Kasipidsus yang juga menangani kasus APBD-Gate 2, Masril N SH MH. sementara itu , Sekretaris Garut Governance Watch (GGW) Agus Sughandi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sikap Kejari yang menurutnya terkesan menghindar dan menutup-nutupi perkembangan kasus ini. Padahal, menurutnya, saat ini sudah tak ada alasan lagi bagi pihak Kejari untuk tidak melaksanakan eksekusi karena kasus tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap sejak turunnya Keputusan Kasasi MA. Menurut Gandi, tindaklanjut dari kasus ini harus segera ada kejelasan, masalahnya ini menyangkut penegakan hukum yang sudah diatur oleh Undang Undang yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak Kejari, lanjutnya, dituntut bisa bertindak tegas dalam hal penegakan hukum.Irwan Rudiawan
Beberapa waktu lalu, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut mengaku belum bisa melaksanakan eksekusi terhadap 12 orang terpidana kasus APBD Gate 2 dengan alasan menunggu petunjuk pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati). Namun ternyata, meski saat ini pihak Kejati sudah memberikan perintah dilakukannya eksekusi, pihak Kejari Garut tetap belum melakukan eksekusi terhdap 12 oarang terpidana kasus APBD gate 2 tersebut. Bahkan saat ini, pihak Kejari memilih untuk bungkam setiap kali ada pertanyaan menyangkut hal tersebut.Saat RRI mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut, Jumat (6/3), tidak satu pun petugas Kejari yang bisa ditemui untuk dimintai konfirmasinya. Seorang petugas piket yang ada di kantor Kejari saat itu mengatakan jika Kajari Garut, Agus Tri Handoko sedang ke luar disertai Kasipidum, Ismail Otto. Jawaban serupa pun dilontarkannya ketika wartawan menanyakan keberadaan Kasipidsus yang juga menangani kasus APBD-Gate 2, Masril N SH MH. sementara itu , Sekretaris Garut Governance Watch (GGW) Agus Sughandi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sikap Kejari yang menurutnya terkesan menghindar dan menutup-nutupi perkembangan kasus ini. Padahal, menurutnya, saat ini sudah tak ada alasan lagi bagi pihak Kejari untuk tidak melaksanakan eksekusi karena kasus tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap sejak turunnya Keputusan Kasasi MA. Menurut Gandi, tindaklanjut dari kasus ini harus segera ada kejelasan, masalahnya ini menyangkut penegakan hukum yang sudah diatur oleh Undang Undang yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak Kejari, lanjutnya, dituntut bisa bertindak tegas dalam hal penegakan hukum.Irwan Rudiawan
Minggu, 08 Maret 2009
Longsor Ancam Puluhan Rumah di Garut
Garut,RRI (senin 9 maret 09 )
- Sejumlah rumah penduduk di Kabupaten Garut, kini semakin terancam tergerus bencana tanah longsor dan banjir lumpur, menyusul tingginya intensitas curah hujan yang kerap mengguyur mulai siang hingga malam setiap harinya.Camat Leuwigoong Bambang Saca mengemukakan, di Garut, Ahad, tiga rumah warganya di Kampung Cilutung RT.03/03 Desa Karang Anyar, saat ini berkondisi rawan ambruk tergerus longsoran tanah yang sudah banyak mengalami keretakan beberapa meter dari pondasi depan rumah mereka.Masing-masing milik Aceng Mulya Nur (43), Aep (37) serta rumah milik Indi (50), sehingga setiap malam sekitar 15 anggota keluarganya terpaksa melakukan pengungsian, apalagi ketika berlangsung hujan deras disertai tiupan angin kencang, kata Bambang.Lokasi pemukiman mereka sangat memerlukan pembangunan keermer setinggi 5 meter sepanjang 25 meter, agar terhindar dari terjadinya tanah ambruk, ungkap Camat Leuwigoong.Sedangkan lokasi rumah penduduk tergerus rawan longsor lainnya terdapat pada 33 titik lokasi lebih, yang tersebar di kawasan Garut Selatan, Utara dan wilayah Kecamatan Garut Kota, ungkap petugas Satlak PBP setempat, Imat Ruhimat.Bahkan kini banyak penduduk yang kerap melakukan pengungsian ke tempat aman pada malam hari, setiap wilayah mereka diguyur hujan lebat yang terus-menerus seperti yang hingga sekarang dilakukan warga di kaki bukit gunung Gadung Kecamatan cibalong.irwan Rudiawan
- Sejumlah rumah penduduk di Kabupaten Garut, kini semakin terancam tergerus bencana tanah longsor dan banjir lumpur, menyusul tingginya intensitas curah hujan yang kerap mengguyur mulai siang hingga malam setiap harinya.Camat Leuwigoong Bambang Saca mengemukakan, di Garut, Ahad, tiga rumah warganya di Kampung Cilutung RT.03/03 Desa Karang Anyar, saat ini berkondisi rawan ambruk tergerus longsoran tanah yang sudah banyak mengalami keretakan beberapa meter dari pondasi depan rumah mereka.Masing-masing milik Aceng Mulya Nur (43), Aep (37) serta rumah milik Indi (50), sehingga setiap malam sekitar 15 anggota keluarganya terpaksa melakukan pengungsian, apalagi ketika berlangsung hujan deras disertai tiupan angin kencang, kata Bambang.Lokasi pemukiman mereka sangat memerlukan pembangunan keermer setinggi 5 meter sepanjang 25 meter, agar terhindar dari terjadinya tanah ambruk, ungkap Camat Leuwigoong.Sedangkan lokasi rumah penduduk tergerus rawan longsor lainnya terdapat pada 33 titik lokasi lebih, yang tersebar di kawasan Garut Selatan, Utara dan wilayah Kecamatan Garut Kota, ungkap petugas Satlak PBP setempat, Imat Ruhimat.Bahkan kini banyak penduduk yang kerap melakukan pengungsian ke tempat aman pada malam hari, setiap wilayah mereka diguyur hujan lebat yang terus-menerus seperti yang hingga sekarang dilakukan warga di kaki bukit gunung Gadung Kecamatan cibalong.irwan Rudiawan
Jumat, 06 Maret 2009
Wakil Bupati Garut Lantik Pengurus Paski
Garut,RRI (sabtu 7 maret 09 )
Wakil Bupati Garut, R. Diky Candra, menyebutkan, diantara sekian banyak jenis kesenian, seni komedi sepatutnya ditempatkan sejajar dengan kesenian-kesenian lainnya. Hal ini karena dari unsur sifatnya sama-sama kreatif dan menghibur serta ada unsur popularitasnya.Hal itu dikemukakannya pada saat memberika sambutan pada Pelantikan Pengurus Cabang Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI) Kabupaten Garut, di Gedung Nasional (KNPI) Garut, Jum’at sore (6/3).Seni komedi, seperti hal tari ataupun seni tarik suara, tambah Diky, merupakan seni yang telah tumbuh dan dikenal sejak lama dalam kehidupan manusia. “Ini dapat dilihat dalam seni dan budaya tradisional atau bahkan kuno sekalipun, tidak sedikit menampilkan unsur komedi yang cukup dominan”, katanya.Menurut Diky, kenyataan ini sudah seharusnya mampu menggugah kesadaran kita, khususnya para seniman komedi, bahwa eksistensi seni komedi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika kehidupan masyarakat dari zaman ke zaman, serta bagian yang turut andil dalam membentuk setiap perilaku masyarakat.Wabup juga mengingatkan agar seluruh insan komedi tidak menempatkan kedudukan seni komedi sebagai bagian yang terpisah dari masalah-masalah perilaku dan budaya, namun menempatkan seni komedi sebagai alat yang mampu menggugah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik serta turut aktif menjaga eksistensi dan kelestarian budaya bangsa dan daerah.Pelantikan Pengurus Cabang PASKIKabupaten Garut dilakukan Ketua PASKI Jabar, Drs. Rudi Jamil, antara lain Ketuanya adalah Asep Dodon; Wakil Ketua, Asep Unyil; Sekretaris, Agus Obar; dibantu lima bidang, meliputi Bidang Litbang, Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bidang Program, Bidang Humas, dan Bidang Sosial. IRwan rudiawan
Wakil Bupati Garut, R. Diky Candra, menyebutkan, diantara sekian banyak jenis kesenian, seni komedi sepatutnya ditempatkan sejajar dengan kesenian-kesenian lainnya. Hal ini karena dari unsur sifatnya sama-sama kreatif dan menghibur serta ada unsur popularitasnya.Hal itu dikemukakannya pada saat memberika sambutan pada Pelantikan Pengurus Cabang Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI) Kabupaten Garut, di Gedung Nasional (KNPI) Garut, Jum’at sore (6/3).Seni komedi, seperti hal tari ataupun seni tarik suara, tambah Diky, merupakan seni yang telah tumbuh dan dikenal sejak lama dalam kehidupan manusia. “Ini dapat dilihat dalam seni dan budaya tradisional atau bahkan kuno sekalipun, tidak sedikit menampilkan unsur komedi yang cukup dominan”, katanya.Menurut Diky, kenyataan ini sudah seharusnya mampu menggugah kesadaran kita, khususnya para seniman komedi, bahwa eksistensi seni komedi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika kehidupan masyarakat dari zaman ke zaman, serta bagian yang turut andil dalam membentuk setiap perilaku masyarakat.Wabup juga mengingatkan agar seluruh insan komedi tidak menempatkan kedudukan seni komedi sebagai bagian yang terpisah dari masalah-masalah perilaku dan budaya, namun menempatkan seni komedi sebagai alat yang mampu menggugah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik serta turut aktif menjaga eksistensi dan kelestarian budaya bangsa dan daerah.Pelantikan Pengurus Cabang PASKIKabupaten Garut dilakukan Ketua PASKI Jabar, Drs. Rudi Jamil, antara lain Ketuanya adalah Asep Dodon; Wakil Ketua, Asep Unyil; Sekretaris, Agus Obar; dibantu lima bidang, meliputi Bidang Litbang, Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bidang Program, Bidang Humas, dan Bidang Sosial. IRwan rudiawan
Rumah dan Puluhan Atribut Parpol Milik PPP di Rusak Warga
Garut.RRI (sabtu 7 maret 09 )
Warga Kampung Panagan Hilir RT 01/11, Kel. Sukanegla, Kec. Garut Kota jumat malam, dikejutkan dengan peristiwa pengrusakan rumah salah seorang warga setempat, Ade Sutisna (42) yang juga Ketua Ranting Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setempat. Pengrusakan rumah tersebut dialkukan oleh tersangka Asep Rahmat (34) yang juga masih warga setempat. Selain merusak rumah Ade, pelaku juga mencabuti dan melempar bendera partai serta baligo bergambar caleg.Menurut Ade, Jumat dinihari sekitar pukul 03.00, dirinya baru pulang dari meronda, langsung tidur. Namun baru saja sekitar 15 menit tertidur, tiba-tiba dia mendengar suara seseorang menggedor-gedor pintu serta jendela rumahnya. Asep terbangun dan mencoba mengintip ke luar rumah yang ternyata yang melakukan penggedoran tersebut adalah salah seorang tetangganya, Asep Rahmat.Karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diharapkan karena saat itu nampaknya Asep sedang emosi, Adepun memilih untuk tetap berada di dalam rumahnya. Sementara diluar rumah, Asep terus melakukan penggedoran hingga pintunya mengalami kerusakan.Bukan hanya itu, Asep juga sempat memukul jendela pintu rumah korban ade dengan sepotong bambu hingga jendelanya jebol. . Pagi harinya, lanjut Ade, dirinya mendengar ternyata Asep juga telah menggedor rumah tiga orang warga lainnya yang semuanya merupakan kader PPP, yaitu rumah Ceng Abda, Ceng Iim , dan rumah Endang. Namun beda dengan Ade, rumah ketiga orang kader PPP tersebut tidak sampai dirusak rumahnya oleh tersangka. Diterangkannya, selain mencabuti dan melemparkan bendera dan baligo PPP, tersangka juga mencabuti dan melemprkan bendera dan baligo partai lainnya, diantaranya partai Golkar, Hanura, PMB, Demokrat, dan partai Pakar Pangan. Adapun baligo dan bendera partai yang telah dicabuti dan dilemparkan Asep, jika ihitung-hitung jumlahnya mencapai lebih dari 20 buah. Ade dan juga warga lainnya, mengaku kaget dan sama sekali tak menyangka jika Asep bisa berbuat senekad itu. Padahal dimata mereka, selama ini Asep dikenal sebagai seorang yang selalu berprilaku baik, sopan dan hormat. ".Peristiwa pengrusakan rumah Ketua Ranting PPP tersebut, langsung mendapat perhatian Panwascam Garutkota dengan menurunkan tim ke TKP. Ketua Panwascam Garut Kota, Jajang Sukmana, menyebutkan, pihaknya kan segera melaporkan hal ini ke Panwas Kabupaten sebagai dasar laporan ke pihak kepolisian. Jajang sukmana menegaskan kasus dan peristiwan tersebut jelas-jelas masuk sebagai tindak pidana karena melanggar Undang-undang nomor 10 tahun 2008 pasal 270 jo pasal 84 ayat 1 huruf g tentang merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye. Adapun ancaman hukumannya minimal 6 bulan penjara dan denda Rp 6 juta,.Sementara itu Kapolsek Garutkota, AKP Suhendar, didampingi Kanitreskrim, Yudho L Bahar, menyebutkan, untuk menindaklanjuti masalah tersebut, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak Panwas.irwan rudiawan
Warga Kampung Panagan Hilir RT 01/11, Kel. Sukanegla, Kec. Garut Kota jumat malam, dikejutkan dengan peristiwa pengrusakan rumah salah seorang warga setempat, Ade Sutisna (42) yang juga Ketua Ranting Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setempat. Pengrusakan rumah tersebut dialkukan oleh tersangka Asep Rahmat (34) yang juga masih warga setempat. Selain merusak rumah Ade, pelaku juga mencabuti dan melempar bendera partai serta baligo bergambar caleg.Menurut Ade, Jumat dinihari sekitar pukul 03.00, dirinya baru pulang dari meronda, langsung tidur. Namun baru saja sekitar 15 menit tertidur, tiba-tiba dia mendengar suara seseorang menggedor-gedor pintu serta jendela rumahnya. Asep terbangun dan mencoba mengintip ke luar rumah yang ternyata yang melakukan penggedoran tersebut adalah salah seorang tetangganya, Asep Rahmat.Karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diharapkan karena saat itu nampaknya Asep sedang emosi, Adepun memilih untuk tetap berada di dalam rumahnya. Sementara diluar rumah, Asep terus melakukan penggedoran hingga pintunya mengalami kerusakan.Bukan hanya itu, Asep juga sempat memukul jendela pintu rumah korban ade dengan sepotong bambu hingga jendelanya jebol. . Pagi harinya, lanjut Ade, dirinya mendengar ternyata Asep juga telah menggedor rumah tiga orang warga lainnya yang semuanya merupakan kader PPP, yaitu rumah Ceng Abda, Ceng Iim , dan rumah Endang. Namun beda dengan Ade, rumah ketiga orang kader PPP tersebut tidak sampai dirusak rumahnya oleh tersangka. Diterangkannya, selain mencabuti dan melemparkan bendera dan baligo PPP, tersangka juga mencabuti dan melemprkan bendera dan baligo partai lainnya, diantaranya partai Golkar, Hanura, PMB, Demokrat, dan partai Pakar Pangan. Adapun baligo dan bendera partai yang telah dicabuti dan dilemparkan Asep, jika ihitung-hitung jumlahnya mencapai lebih dari 20 buah. Ade dan juga warga lainnya, mengaku kaget dan sama sekali tak menyangka jika Asep bisa berbuat senekad itu. Padahal dimata mereka, selama ini Asep dikenal sebagai seorang yang selalu berprilaku baik, sopan dan hormat. ".Peristiwa pengrusakan rumah Ketua Ranting PPP tersebut, langsung mendapat perhatian Panwascam Garutkota dengan menurunkan tim ke TKP. Ketua Panwascam Garut Kota, Jajang Sukmana, menyebutkan, pihaknya kan segera melaporkan hal ini ke Panwas Kabupaten sebagai dasar laporan ke pihak kepolisian. Jajang sukmana menegaskan kasus dan peristiwan tersebut jelas-jelas masuk sebagai tindak pidana karena melanggar Undang-undang nomor 10 tahun 2008 pasal 270 jo pasal 84 ayat 1 huruf g tentang merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye. Adapun ancaman hukumannya minimal 6 bulan penjara dan denda Rp 6 juta,.Sementara itu Kapolsek Garutkota, AKP Suhendar, didampingi Kanitreskrim, Yudho L Bahar, menyebutkan, untuk menindaklanjuti masalah tersebut, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak Panwas.irwan rudiawan
Kamis, 05 Maret 2009
Partai Politik Garut Siap Damai di Pemilu 2009
Garut,RRI (jumat 6 maret 09 )
Bertempat di Gedung Pendopo, , Bupati Garut, Aceng H.M Fikri S.Ag, membuka Deklarasi Pemilu Damai 2009. Dihadiri unsur Muspida; Ketua KPU, Aja Rowikarim; Ketua Panwas, para ketua partai politik, ormas, camat, PPK, dan para calon legislatif. Acara ditandai dengan pembacaan Kesepakatan Pemilu Damai 2009 oleh kapolres Garut, AKBP Drs. Rusdi Hartono, dan penandatanganan deklarasi oleh para ketua partai, unsur muspida, LSM, dan tokoh masyarakat Ketua KPU garut Aja Rowikarim,mengemukakan kesepakatan Deklarasi pemilu damai 2009 bertujuan untuk meminimalisir konflik dalam pelaksanaan Pemilu 2009 di Kabupaten Garut. Konflik bukan bersumber dari masyarakat yang berpendidikan politiknya rendah, melainkan di tengah patronase yang kuat, kemungkinan suruhan elit. Kesepakatan yang telah di tandatangani bersama ini, menurut Aja, diorentasikan untuk mewujudkan silaturahmi membangun ukhuwah kebersamaan dalam demokrasi, sehingga terhindar dari prilaku kekerasan. Kesepakatan ini pun bisa menjadi pegangan partai politik untuk saling mengingatkan, sehingga jika ada salah satu parpol berbuat anarkis, maka oleh partai yang lain bisa diingatkan, atau dijadikan tolok ukur untuk menilai partai, jika ada pelanggaran dari kesepakatan, maka nilai partai menjadi turun,
Ketua KPU berharap dengan deklarasi ini menjadi kesepakatanm yang berlanjut antara partai politik, baik sebelum maupun sesudah berlangsungnya pemilu. Deklarasi ini menjadi garansi bagi masyarakat dengan adanya partai politik sebagai sarana untuk memperjuangkan aspirasi rakyat di legislatif, sehingga masyarakat sadar dan penuh keikhlasan mau datang ke TPS untuk memilih yang sesuai dengan hati nuraninya.Sedangkan Ketua Panwas, Dra. Ipah Hafsiah, menyebutkan Pemilu adalah urusan publik, maka sudah selayaknya penyelenggaraannya dikontrol dan diawasi. Menurutnya, Dalam pelaksanaan pemilu tak jarang terjadi konflik, maka yang terlibat mengurusnya antara lain, penyelenggara Pemilu, Partai Politik, peserta Pemilu perseorangan untuk pemilihan anggota DPD, anggota dan pengurus partai politik. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Garut Drs. H. Dedi Suryadi, menjelaskan, pelaksanaan Pemilu Yang LUBER dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu yang mempunyai integritas, profesional, dan akuntabel. Dedi mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pemilu DPR, DPD dan DPRD serta pemilu presien dan wakil presiden tahun 2009. Sedangkan Bupati Garut Aceng HM Fikri, S.Ag, mengungkapkan Deklarasi Pemilu Damai 2009 merupakan suatu awalan berkampanye damai yang baik untuk memulai pesta demokrasi di negeri ini. Untuk mewujudkannya diperlukan peran aktif dari para pengurus parpol untuk menyosialisasikannya kepada para partisipan partainya, karena mereka yang akan aktif di lapangan untuk berkampanye dan menyosialisasikan cara pemilihan yang baik dan benar, karena penyelenggaraan pemilu saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya.Irwan Rudiawan
Bertempat di Gedung Pendopo, , Bupati Garut, Aceng H.M Fikri S.Ag, membuka Deklarasi Pemilu Damai 2009. Dihadiri unsur Muspida; Ketua KPU, Aja Rowikarim; Ketua Panwas, para ketua partai politik, ormas, camat, PPK, dan para calon legislatif. Acara ditandai dengan pembacaan Kesepakatan Pemilu Damai 2009 oleh kapolres Garut, AKBP Drs. Rusdi Hartono, dan penandatanganan deklarasi oleh para ketua partai, unsur muspida, LSM, dan tokoh masyarakat Ketua KPU garut Aja Rowikarim,mengemukakan kesepakatan Deklarasi pemilu damai 2009 bertujuan untuk meminimalisir konflik dalam pelaksanaan Pemilu 2009 di Kabupaten Garut. Konflik bukan bersumber dari masyarakat yang berpendidikan politiknya rendah, melainkan di tengah patronase yang kuat, kemungkinan suruhan elit. Kesepakatan yang telah di tandatangani bersama ini, menurut Aja, diorentasikan untuk mewujudkan silaturahmi membangun ukhuwah kebersamaan dalam demokrasi, sehingga terhindar dari prilaku kekerasan. Kesepakatan ini pun bisa menjadi pegangan partai politik untuk saling mengingatkan, sehingga jika ada salah satu parpol berbuat anarkis, maka oleh partai yang lain bisa diingatkan, atau dijadikan tolok ukur untuk menilai partai, jika ada pelanggaran dari kesepakatan, maka nilai partai menjadi turun,
Ketua KPU berharap dengan deklarasi ini menjadi kesepakatanm yang berlanjut antara partai politik, baik sebelum maupun sesudah berlangsungnya pemilu. Deklarasi ini menjadi garansi bagi masyarakat dengan adanya partai politik sebagai sarana untuk memperjuangkan aspirasi rakyat di legislatif, sehingga masyarakat sadar dan penuh keikhlasan mau datang ke TPS untuk memilih yang sesuai dengan hati nuraninya.Sedangkan Ketua Panwas, Dra. Ipah Hafsiah, menyebutkan Pemilu adalah urusan publik, maka sudah selayaknya penyelenggaraannya dikontrol dan diawasi. Menurutnya, Dalam pelaksanaan pemilu tak jarang terjadi konflik, maka yang terlibat mengurusnya antara lain, penyelenggara Pemilu, Partai Politik, peserta Pemilu perseorangan untuk pemilihan anggota DPD, anggota dan pengurus partai politik. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Garut Drs. H. Dedi Suryadi, menjelaskan, pelaksanaan Pemilu Yang LUBER dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu yang mempunyai integritas, profesional, dan akuntabel. Dedi mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pemilu DPR, DPD dan DPRD serta pemilu presien dan wakil presiden tahun 2009. Sedangkan Bupati Garut Aceng HM Fikri, S.Ag, mengungkapkan Deklarasi Pemilu Damai 2009 merupakan suatu awalan berkampanye damai yang baik untuk memulai pesta demokrasi di negeri ini. Untuk mewujudkannya diperlukan peran aktif dari para pengurus parpol untuk menyosialisasikannya kepada para partisipan partainya, karena mereka yang akan aktif di lapangan untuk berkampanye dan menyosialisasikan cara pemilihan yang baik dan benar, karena penyelenggaraan pemilu saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya.Irwan Rudiawan
GGW Sesalkan Sikap Kejari
Garut. RRI(jumat 6 maret 09 )
Sekjen Garut Governance Watch (GGW), Agus Sugandi, SH., mengaku sangat menyesalkan sikap pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut yang menurutnya sama sekali tidak mempunyai keberanian dalam hal penegakan hukum. Hal ini terbukti dengan tidak adanya keberanian pihak Kejari Garut untuk melaksanakan eksekusi terhadap 12 orang terpidana kasus APBD Gate-2, meski kasusnya sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Menurut Gandi, dengan turunnya Putusan Kasasi MA terkait kasus korupsi APBD Gate-2 tersebut, berarti kasus tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dengan demikian, menurutnya, eksekusi terhadap ke-12 orang terpidana APBD Menurut Gandi, jika pihak Kejari tak segera mengeksekusi para terpidana, maka
hal ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum di Kabupaten Garut. Dengan demikian, lanjutnya, kita bisa melihat bagaimana "amburadulnya" proses penegakan hukum di Garut ini. Lebih jauh Agus Gandhi mengatakan, ketidaktegasan pihak Kejari tersebut juga telah menimbulkan efek yang sangat negatif, dimana tidak ada efek jera yang
dirasakan para pelanggar hukum di Garut.Ajukan PKDihubungi secara terpisah, Kuasa Hukum terdakwa APBD Gate-2, Edy Prayitno, SH., mengakui jika pihaknya sudah menerima pemberitahuan Kasasi MA yang memberatkan kliennya.Edi juga membenarkan pihaknya sudah menyiapkan langkah Peninjauan Kembali (PK) kepada MA melalui Pengadilan Negeri (PN) Garut. Bahkan menurutnya, pihaknya sudah menyerahkan PK itu ke PN Garut, Kamis (5/3). Lebih jauh Agus mengungkapkan , PK tersebut berisi bukti baru atau novum mengenai
unsur pimpinan anggota dewan Garut saat itu, yang dinyatakan terlepas dari segala tuntutan hukum.Menurut Edy, awalnya, pihaknya akan memberikan PK ke PN pada hari Rabu kemarin. Namun berhubung sesuatu hal, maka pemberian PK tersebut baru bisa dilaksnakan hari ini.Irwan Rudiawan
Sekjen Garut Governance Watch (GGW), Agus Sugandi, SH., mengaku sangat menyesalkan sikap pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut yang menurutnya sama sekali tidak mempunyai keberanian dalam hal penegakan hukum. Hal ini terbukti dengan tidak adanya keberanian pihak Kejari Garut untuk melaksanakan eksekusi terhadap 12 orang terpidana kasus APBD Gate-2, meski kasusnya sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Menurut Gandi, dengan turunnya Putusan Kasasi MA terkait kasus korupsi APBD Gate-2 tersebut, berarti kasus tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dengan demikian, menurutnya, eksekusi terhadap ke-12 orang terpidana APBD Menurut Gandi, jika pihak Kejari tak segera mengeksekusi para terpidana, maka
hal ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum di Kabupaten Garut. Dengan demikian, lanjutnya, kita bisa melihat bagaimana "amburadulnya" proses penegakan hukum di Garut ini. Lebih jauh Agus Gandhi mengatakan, ketidaktegasan pihak Kejari tersebut juga telah menimbulkan efek yang sangat negatif, dimana tidak ada efek jera yang
dirasakan para pelanggar hukum di Garut.Ajukan PKDihubungi secara terpisah, Kuasa Hukum terdakwa APBD Gate-2, Edy Prayitno, SH., mengakui jika pihaknya sudah menerima pemberitahuan Kasasi MA yang memberatkan kliennya.Edi juga membenarkan pihaknya sudah menyiapkan langkah Peninjauan Kembali (PK) kepada MA melalui Pengadilan Negeri (PN) Garut. Bahkan menurutnya, pihaknya sudah menyerahkan PK itu ke PN Garut, Kamis (5/3). Lebih jauh Agus mengungkapkan , PK tersebut berisi bukti baru atau novum mengenai
unsur pimpinan anggota dewan Garut saat itu, yang dinyatakan terlepas dari segala tuntutan hukum.Menurut Edy, awalnya, pihaknya akan memberikan PK ke PN pada hari Rabu kemarin. Namun berhubung sesuatu hal, maka pemberian PK tersebut baru bisa dilaksnakan hari ini.Irwan Rudiawan
Iyus ditemukan Sudah Menjadi mayat
Garut,RRI (kamis 5 maret 09 )
Setelah selama dua hari terus dilakukan pencarian, jasad Iyus (29), nelayan warga Desa
Neglasari, Kec. Cisompet, satu dari dua nelayan yang hilang karena terseret arus gelombang Pantai Cicetut , Senin (2/3) lalu, Rabu (4/3) sekitar pukul 06.00 WIB, akhirnya ditemukan. Kapolsek Cibalong, AKP Kusna Jeprija, menyebutkan, jasad Iyus ditemukan oleh warga telah terdampar di pantai yang lokasinya hanya beberapa meter dari tempat saat korban terseret gelombang. Kusna mengungkapkan Sejak kejadian, warga secara bergantian terus melakukan pencarian. Hasilnya, tadi pagi, jasad salah satu korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan, bagian mukanya hancur kemungkinan akibat terbentur batu karang.kusna menambahkan, saat ditemukan, jenazah Iyus hanya mengenakan celana warna abu-abu tanpa memakai baju dan kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sementara itu jasad korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halamannya. Lebih jauh, Kusna menerangkan, hingga saat ini upaya pencaria masih dilakukan untuk menemukan korban lainnya, Ikhsan (29) warga Kp. Cempaka, RT 03/08. Pencarian difokuskan dilakukan di sekitar lokasi tenggelamnya korban. Irwan Rudiawan
Setelah selama dua hari terus dilakukan pencarian, jasad Iyus (29), nelayan warga Desa
Neglasari, Kec. Cisompet, satu dari dua nelayan yang hilang karena terseret arus gelombang Pantai Cicetut , Senin (2/3) lalu, Rabu (4/3) sekitar pukul 06.00 WIB, akhirnya ditemukan. Kapolsek Cibalong, AKP Kusna Jeprija, menyebutkan, jasad Iyus ditemukan oleh warga telah terdampar di pantai yang lokasinya hanya beberapa meter dari tempat saat korban terseret gelombang. Kusna mengungkapkan Sejak kejadian, warga secara bergantian terus melakukan pencarian. Hasilnya, tadi pagi, jasad salah satu korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan, bagian mukanya hancur kemungkinan akibat terbentur batu karang.kusna menambahkan, saat ditemukan, jenazah Iyus hanya mengenakan celana warna abu-abu tanpa memakai baju dan kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sementara itu jasad korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halamannya. Lebih jauh, Kusna menerangkan, hingga saat ini upaya pencaria masih dilakukan untuk menemukan korban lainnya, Ikhsan (29) warga Kp. Cempaka, RT 03/08. Pencarian difokuskan dilakukan di sekitar lokasi tenggelamnya korban. Irwan Rudiawan
GGW nilai kejari Tidak Punya Keberanian eksekusi Terdakwa APBD gate 2
Garut,RRI (kamis 5 maret 09 )
Sekjen Garut Governance Watch (GGW), Agus Sugandi, SH., mengaku sangat menyesalkan sikap pihak Kejari Garut yang menurutnya sama sekali tidak mempunyai keberanian dalam hal penegakan hukum. Menurut Gandi, dengan turunnya Putusan Kasasi MA terkait kasus korupsi APBD Gate-2 tersebut, berarti kasus tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dengan demikian, menurutnya, eksekusi terhadap ke-12 orang terpidana APBD Gate-2, harus segera dilaksanakan."Saat ini tak ada alasan bagi pihak Kejari untuk tidak melaksanakan eksekusi terhadap para terpidana APBD Gate-2 karena kasus ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap. GGW melihat dalam hal ini, pihak Kejari sama sekali tidak mempunyai keberanian dan hal ini patut dipertanyakan, ada apa dibalik semua itu.Menurut Gandi, jika pihak Kejari tak segera mengeksekusi para terpidana, maka hal ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum di Kabupaten Garut. Dengan demikian, lanjutnya, kita bisa melihat bagaimana "amburadulnya" proses penegakan hukum di Garut ini.Lebih jauh dikatakannya, ketidaktegasan pihak Kejari tersebut juga telah menimbulkan efek yang sangat negatif, dimana tidak ada efek jera yang dirasakan para pelanggar hukum di Garut.Irwan Rudiawan
Sekjen Garut Governance Watch (GGW), Agus Sugandi, SH., mengaku sangat menyesalkan sikap pihak Kejari Garut yang menurutnya sama sekali tidak mempunyai keberanian dalam hal penegakan hukum. Menurut Gandi, dengan turunnya Putusan Kasasi MA terkait kasus korupsi APBD Gate-2 tersebut, berarti kasus tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dengan demikian, menurutnya, eksekusi terhadap ke-12 orang terpidana APBD Gate-2, harus segera dilaksanakan."Saat ini tak ada alasan bagi pihak Kejari untuk tidak melaksanakan eksekusi terhadap para terpidana APBD Gate-2 karena kasus ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap. GGW melihat dalam hal ini, pihak Kejari sama sekali tidak mempunyai keberanian dan hal ini patut dipertanyakan, ada apa dibalik semua itu.Menurut Gandi, jika pihak Kejari tak segera mengeksekusi para terpidana, maka hal ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum di Kabupaten Garut. Dengan demikian, lanjutnya, kita bisa melihat bagaimana "amburadulnya" proses penegakan hukum di Garut ini.Lebih jauh dikatakannya, ketidaktegasan pihak Kejari tersebut juga telah menimbulkan efek yang sangat negatif, dimana tidak ada efek jera yang dirasakan para pelanggar hukum di Garut.Irwan Rudiawan
Gank Motor Prioritas utama pengamanan jelang Pemilu
garut,RRI (kamis 5 maret 09 )
Menjelang pelaksanaan Pemilu 2009, jajaran kepolisian terus memperketat pengamanan di berbagai sektor. Dari sekian banyaknya sektor yang mendpat prioritas pengamanan, pengamanan terhadap gank motor ternyata menjadi prioritas utama.Kapolsek Garutkota, AKP Suhendar, didampingi Kanitreskrim, Yudo L Bahar, mengatakan, dalam menghadapi Pemilu 2009, pihaknya telah mendapatkan intruksi untuk memperketat pengamanan di wilayah hukum Polsek Garutkota. Dibandingkan sektor lainnya, ternyata pengamanan terhadap gank motor, merupakan prioritas yang paling utama yang kemudian diikuti oleh pengamanan terhadap kejahatan curanmor.Suhendar menuturkan, selain sektor kejahatan gank motor dan curanmor, dalam menghadapi Pemilu 2009 tersebut, jajarannya juga telah mendapatkan intruksi untuk lebih memperketat pengamanan pada sektor lainnya, diantaranya penyakit masyrakat (Pekat) seperti prostitusi, premanisme, perjudian, penggunaan miras, serta berbagai gangguan Kamtibmas lainnya.Irwan rudiawan
Menjelang pelaksanaan Pemilu 2009, jajaran kepolisian terus memperketat pengamanan di berbagai sektor. Dari sekian banyaknya sektor yang mendpat prioritas pengamanan, pengamanan terhadap gank motor ternyata menjadi prioritas utama.Kapolsek Garutkota, AKP Suhendar, didampingi Kanitreskrim, Yudo L Bahar, mengatakan, dalam menghadapi Pemilu 2009, pihaknya telah mendapatkan intruksi untuk memperketat pengamanan di wilayah hukum Polsek Garutkota. Dibandingkan sektor lainnya, ternyata pengamanan terhadap gank motor, merupakan prioritas yang paling utama yang kemudian diikuti oleh pengamanan terhadap kejahatan curanmor.Suhendar menuturkan, selain sektor kejahatan gank motor dan curanmor, dalam menghadapi Pemilu 2009 tersebut, jajarannya juga telah mendapatkan intruksi untuk lebih memperketat pengamanan pada sektor lainnya, diantaranya penyakit masyrakat (Pekat) seperti prostitusi, premanisme, perjudian, penggunaan miras, serta berbagai gangguan Kamtibmas lainnya.Irwan rudiawan
Kejari belum Putuskan eksekusi terpidana APBD Gate 2
Garut,RRI (kamis 5 maret 09 )
Meski secara hukum keputusan Mahkamah Agung (MA) terkait kasus APBD Gate-2 telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkrag), namun hingga saat ini pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, belum berani melakukan eksekusi terhadap ke-12 terpidana yang semuanya merupakan mantan anggota DPRD Garut periode 1999-2004.Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Garut yang juga Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus APBD Gate-2, Masril N, SH., MH., Rabu (4/3) menyebutkan, pihaknya memang telah menerima salinan Keputusan Kasasi MA terkait kasus APBD Gate-2 yang diajukan JPU pasca vonis pihak Pengadilan Negeri (PN) Garut, 21 Desember 2006 lalu.Namun meski mengaku telah menerima salinan putusan kasasi MA dan menganggap kasusnya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, Masril mengaku pihakya belum memutuskan untuk melakukan eksekusi terhadap pra terpidana yang nyata-nyata telah dinyatakan bersalah. Hal tersebut, lanjutnya, karena saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kejati.Kendala lain yang membuat pihaknya tidak langsung melakukan eksekusi terhadap terpidana APBD Gate-2, tutur Masril, pada kasus APBD Gate-1 yang melibatkan empat orang pimpinan DPRD saat itu, selama menunggu proses peninjauan kembali (PK), mereka juga tidak dieksekusi. Hal ini diakuinya menjadi sebuah dilema bagi pihak Kejari Garut.Padahal saat itu juga, Masril mengakui kalau proses PK sama sekali tidak menghalangi pelaksanaan eksekusi. Dengan kata lain, meski para terpidana menempuh upaya hukum PK, eksekusi tetap harus dilaksanakan.Lebih jauh, Masril menandaskan, untuk menghadapi kasus tersebut, pihaknya telah membentuk tim yang saat ini sedang mengambil langkah-langkah.dan masih menuggu intruksi eksekusi dari kejaksaan tinggi.Irwan Rudiawan
Meski secara hukum keputusan Mahkamah Agung (MA) terkait kasus APBD Gate-2 telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkrag), namun hingga saat ini pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, belum berani melakukan eksekusi terhadap ke-12 terpidana yang semuanya merupakan mantan anggota DPRD Garut periode 1999-2004.Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Garut yang juga Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus APBD Gate-2, Masril N, SH., MH., Rabu (4/3) menyebutkan, pihaknya memang telah menerima salinan Keputusan Kasasi MA terkait kasus APBD Gate-2 yang diajukan JPU pasca vonis pihak Pengadilan Negeri (PN) Garut, 21 Desember 2006 lalu.Namun meski mengaku telah menerima salinan putusan kasasi MA dan menganggap kasusnya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, Masril mengaku pihakya belum memutuskan untuk melakukan eksekusi terhadap pra terpidana yang nyata-nyata telah dinyatakan bersalah. Hal tersebut, lanjutnya, karena saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kejati.Kendala lain yang membuat pihaknya tidak langsung melakukan eksekusi terhadap terpidana APBD Gate-2, tutur Masril, pada kasus APBD Gate-1 yang melibatkan empat orang pimpinan DPRD saat itu, selama menunggu proses peninjauan kembali (PK), mereka juga tidak dieksekusi. Hal ini diakuinya menjadi sebuah dilema bagi pihak Kejari Garut.Padahal saat itu juga, Masril mengakui kalau proses PK sama sekali tidak menghalangi pelaksanaan eksekusi. Dengan kata lain, meski para terpidana menempuh upaya hukum PK, eksekusi tetap harus dilaksanakan.Lebih jauh, Masril menandaskan, untuk menghadapi kasus tersebut, pihaknya telah membentuk tim yang saat ini sedang mengambil langkah-langkah.dan masih menuggu intruksi eksekusi dari kejaksaan tinggi.Irwan Rudiawan
Rabu, 04 Maret 2009
Warga Kawin Cerai Wajib Sumbang 10 Batang pohon
Garut,RRI (rabu 4 maret 09 )
Akibat semakin akutnya lahan kritis dikabupaten Garut yang kondisinya kian memburuk dan berimplikasi terhadap tingginya resistensi potensi bencana alam khususnya longsor yang kerap melanda sebagian kecamatan yang berkondisi tanah labil dikabupaten garut.sebagai salah satu langkah antisipatif dalam upaya penanggulangan lahan kritis tersebut bupati garut memberlakukan aturan baru mengahruskan bagi masyarakat yang mau melangsungkan pernikahan diwajibkan harus menyumbangkan 10 batang pohon,terlebih lagi bagi pasangan warga yang mau melangsungkan perceraian maka harus menymbangkan lebih
dari 10 batang pohon demikian diungkapkan bupati Garut Aceng HM Fikri kepada RRI saat meninjau pernyortiran surat suara digudang KPU Bayongbong Garut.Dengan dilibatkannya partisipasi masyarakat hal itu merupakan bentuk terobosan kepedulian terhadap kondisi hutan kritis yang harus segera ditanggulangi melalui program reboisasi dan bentuk perbaikan hutan lainnya,karena saat ini dengan keterbatasan anggaran APBD pemrintah kabupaten garut tidak sanggup melakukan penanggulangan terhadap ribuan Ha lahan kritis di kabupaten Garut.Irwan Rudiawan
Akibat semakin akutnya lahan kritis dikabupaten Garut yang kondisinya kian memburuk dan berimplikasi terhadap tingginya resistensi potensi bencana alam khususnya longsor yang kerap melanda sebagian kecamatan yang berkondisi tanah labil dikabupaten garut.sebagai salah satu langkah antisipatif dalam upaya penanggulangan lahan kritis tersebut bupati garut memberlakukan aturan baru mengahruskan bagi masyarakat yang mau melangsungkan pernikahan diwajibkan harus menyumbangkan 10 batang pohon,terlebih lagi bagi pasangan warga yang mau melangsungkan perceraian maka harus menymbangkan lebih
dari 10 batang pohon demikian diungkapkan bupati Garut Aceng HM Fikri kepada RRI saat meninjau pernyortiran surat suara digudang KPU Bayongbong Garut.Dengan dilibatkannya partisipasi masyarakat hal itu merupakan bentuk terobosan kepedulian terhadap kondisi hutan kritis yang harus segera ditanggulangi melalui program reboisasi dan bentuk perbaikan hutan lainnya,karena saat ini dengan keterbatasan anggaran APBD pemrintah kabupaten garut tidak sanggup melakukan penanggulangan terhadap ribuan Ha lahan kritis di kabupaten Garut.Irwan Rudiawan
Selasa, 03 Maret 2009
2760 Unit SD di Garut Rusak Parah
Garut,RRI (rabu 4 maret 09 )
.
Kepala dinas pendidikan kabupaten Garut Komar Maryuna mengemukakan sedikitnya 2760 unit bangunan sekolah dasar dikabupaten Garut mengalami rusak parah dan memerlukan perbaikan rehabilitasi saat ini.menurut Komar pihaknya menargetkan dalam satu tahun dapat menyelsaikan perbaikan rehabilitasi sekolah SD sebanyak 1000 unit sehingga untuk menyelsaikan keseluruhan bangunan SD yang rusak dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun atau tahun 2011 baru dapat menikmati faslitas bangunan yang permanen dan layak untuk dilakukannya kegiatan belajar mengajar.Itupun menurut Komar seluruhn bangunan sekolah dapat terselsaikan jika didukung oleh bantuan anggaran tambahan dari pusat dan kepedulian dari coorporet sosial responbility (CSR) sehingga bisa mengurangi jangka waktu proses penyelsaian rehabilitasi bangunan sekolah untuk sementara ini alokasi
anggaran untuk rehabilitasi sekolah itu murni diambil dari anggaran APBD kabupaten.Dibagian lain komar menambahkan program nasional PNPM mandiri merupakan salah satu program pemerintah yang tengah digulirkan dan untuk tingkat kabupaten kegiatan untuk menumbuhkembangkan keinginan msayrakat baik yang menyangkut penanggulangan kemiskinan melalui jalur kesehatan ,daya beli
termasuk pemberdayaan melalui sektor pendidikan tersebut kegiatannya dipandu melalui badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) kabupaten Garut.Irwan Rudiawan
.
Kepala dinas pendidikan kabupaten Garut Komar Maryuna mengemukakan sedikitnya 2760 unit bangunan sekolah dasar dikabupaten Garut mengalami rusak parah dan memerlukan perbaikan rehabilitasi saat ini.menurut Komar pihaknya menargetkan dalam satu tahun dapat menyelsaikan perbaikan rehabilitasi sekolah SD sebanyak 1000 unit sehingga untuk menyelsaikan keseluruhan bangunan SD yang rusak dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun atau tahun 2011 baru dapat menikmati faslitas bangunan yang permanen dan layak untuk dilakukannya kegiatan belajar mengajar.Itupun menurut Komar seluruhn bangunan sekolah dapat terselsaikan jika didukung oleh bantuan anggaran tambahan dari pusat dan kepedulian dari coorporet sosial responbility (CSR) sehingga bisa mengurangi jangka waktu proses penyelsaian rehabilitasi bangunan sekolah untuk sementara ini alokasi
anggaran untuk rehabilitasi sekolah itu murni diambil dari anggaran APBD kabupaten.Dibagian lain komar menambahkan program nasional PNPM mandiri merupakan salah satu program pemerintah yang tengah digulirkan dan untuk tingkat kabupaten kegiatan untuk menumbuhkembangkan keinginan msayrakat baik yang menyangkut penanggulangan kemiskinan melalui jalur kesehatan ,daya beli
termasuk pemberdayaan melalui sektor pendidikan tersebut kegiatannya dipandu melalui badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) kabupaten Garut.Irwan Rudiawan
Senin, 02 Maret 2009
Daftar Kontributor Quick Report Pemilu 2009 Kab Garut
1. Kecamatan Pakenjeng (kode pos 44164)
Desa : Depok
Nama : Teguh Hartono,Sip
No. HP : (085295230496)
Nama : Yedi Rismawan
No HP : 085221809489
Desa Jati
Nama : Dani Ramdani
No. HP : 081395088655
Nama : Ridwan Taopik
No. HP : 081323190384
2.Kecamatan Cikajang (Kode Pos 44171)
Desa Mekarjaya
Nama : Santi
No.HP : 085220427718
Nama :Taopik
No.HP :085220104525
Desa Girijaya
Nama : Yamin
No.HP : 081323198025
Nama : Apipudin
No.HP : 085223360831
3.Kecamatan Pasirwangi (kode pos 44161)
Desa Padasuka
Nama : Mimid
No.HP : 0852294049746
Nama : Ervan
No.HP :081395151314
Desa Padamulya
Nama : Agus Sehendar
NO.HP : 085222562626
Nama : Siti
No.HP : 081323733882
4.Kecamatan Samarang (kode pos 44161)
Desa Cinta rakyat
Nama : Yuyus
No.HP : 081563968137
Nama :Elin
No.HP : 081646837271
Desa Cinta Rasa
Nama : Ari
No.HP : 085294292459
Nama : Ida
No.HP : 081323181671
5.Kecamatan Kadungora (kode pos 44153)
Desa Karang tengah
Nama : Ari Maulana K
No HP : 085223637744
Nama : Agus M Suhana
No.HP : 087827014245
Desa Kadungora
Nama : Sutarwan
No.HP : 081322989648
Nama : Sugiarti
NO.HP: 081394759475
6.Kecamatan Cisurupan (kode pos 44163)
Desa Tambakjaya
Nama : Asep Supriadi
NO.HP :081321555933
Nama : Nana
No.HP : 085294751525
Desa Cisurupan
Nama : Tohara Cahya
No.HP : 081323453594
Nama : Mimay Sumiati
No.HP : 081323068582
7.Kecamatan Cigedug (kode pos 44162)
Desa Sukahurip
Nama : H. Deden Hasanudin
No.HP : 081220804802
Nama : Dudi Hartono
No.HP : 085223063643
Desa sindang sari
Nama : Eman Suherman
No.HP : 085223680304
Nama : Dedi Hidayat
No.HP : 085223546997
8.Kecamatan Karangpawitan (kode pos 44182)
Desa Karangpawitan
Nama : Irwan Uke
No.HP : 081312553906
Nama : Dudi Bramsyah
No.HP : 08170249501
Desa Sindanglaya
Nama : Alit
No.HP : 085286076627
Nama : Yudi
No.HP : 081910056902
9.Kecamatan Sucinaraja (kode pos 44183)
Desa Cigadog
Nama : Deni Rinjani
No.HP : 081802194980
Nama : ervan
No.HP : 087827099454
Desa Sukaratu
Nama : Egi
No.HP : 081320463954
Nama : Abang
No.HP : 085725641533
10. Kecamatan Garut Kota
Desa Kota Kulon(44112)
Nama : Apip
No.HP : 085294294809
Nama : Dedi
No.HP : 085220120304
Desa regol (44114)
Nama : Heli
No.HP : 085223662836
Nama :Opan
No.HP : 085223806036
11.Kecamatan Banyuresmi (kode pos 44191)
Desa Sukasenang
Nama :Herman
No.HP :0262 9103644
Nama :Eyang
No.HP : 085323055215
Desa Pamekarsari
Nama : Ridwan
No.HP : 085294244567
Nama : Rijal
No.HP : o262 9119730
12.Kecamatan Cibiuk (kode pos 44193)
Desa Majasari
Nama : Panhur
No.HP : 085295047390
Nama : Asep angga
No.Hp : 081323311104
Desa Cibiuk kidul
Nama : Budi
No.HP : 081323403153
Nama :Maman
No.HP :08987767065
13.kecamatan Cibatu (Kodepos 44185)
Desa Keresek
Nama : Opik
No.HP :081220986806
Nama : H.Wawan
No.HP :081323712277
Desa Sukalilah
Nama :Agus
No.HP : 081323846066
Nama : Yudis
No.HP :085223675200
14.Kecamatan Limbangan (kode pos 44188)
Desa limbangan Barat
Nama : Dede Oren
No.HP : 081320969569
Nama : Deni
No.HP :081323756542
Desa Galih Pakuwon
Nama : Lingga
No.HP : 081220887626
Nama :Ajid
No.HP : 0813232538103
15.Kecamatan wanaraja (kode pos 44183)
Desa Sukamenak
Nama : Entis
No HP : 081912713810
Nama : Ustad Ahmad
No.HP: 081912327699
Desa Sindangratu
Nama : Uus Kusmana
No.HP: 081323919797
Nama: Cucu Suryana
No.HP : 081323297471
16.Kecamatan Sukawening (kode pos 44184)
Desa Sukawening
Nama Iyus
No.HP 08122409935
Desa sukaluyu
Nama Sany
No.HP 08176771722
17.Kecamatan Bayongbong (kode pos 44162)
Desa Mulya sari
Nama : Nia
No.HP : 081312533286
Nama : Titi
No.HP : 081312837827
Desa Hegarmanah
Nama : Apih
No.HP : 081312610518
Nama : Dudan
No.HP :081312610518
18.Kecamatan Leuwigoong (kode pos 44192)
Desa Margacinta
Nama Asep Sofwandi
No.HP 085223377751
Nama Dindin A Zaenudin
No.HP 081809500867
Desa Leuwigoong
Nama Iwan Arif Mansur
No.HP 081322822843
Nama Yuyus Suhendi
No.hp 085223372149
19.Kecamatan Tarogong Kaler (kode pos 44151)
Desa Jati
Nama : Irmansyah
No.HP : 081323350116
Nama : Eris
No.HP : 0262 9159731
Desa : Tanjung Kemuning
Nama : Budi Fakta
No.HP :081323079332
Nama : Nova Nugraha
No.HP : 08156011494
20. Kecamatan Tarogong kidul (kode pos 44151)
Desa Haurpanggung
Nama :Agus Somantri
No.HP :085223654900
Nama : Cecep
No.hp : 0262 4737725
Desa Pataruman
Nama : Dadang Surya
No.HP :085222509073
Nama Hendra Surya P
No.HP :081312509384
Desa : Depok
Nama : Teguh Hartono,Sip
No. HP : (085295230496)
Nama : Yedi Rismawan
No HP : 085221809489
Desa Jati
Nama : Dani Ramdani
No. HP : 081395088655
Nama : Ridwan Taopik
No. HP : 081323190384
2.Kecamatan Cikajang (Kode Pos 44171)
Desa Mekarjaya
Nama : Santi
No.HP : 085220427718
Nama :Taopik
No.HP :085220104525
Desa Girijaya
Nama : Yamin
No.HP : 081323198025
Nama : Apipudin
No.HP : 085223360831
3.Kecamatan Pasirwangi (kode pos 44161)
Desa Padasuka
Nama : Mimid
No.HP : 0852294049746
Nama : Ervan
No.HP :081395151314
Desa Padamulya
Nama : Agus Sehendar
NO.HP : 085222562626
Nama : Siti
No.HP : 081323733882
4.Kecamatan Samarang (kode pos 44161)
Desa Cinta rakyat
Nama : Yuyus
No.HP : 081563968137
Nama :Elin
No.HP : 081646837271
Desa Cinta Rasa
Nama : Ari
No.HP : 085294292459
Nama : Ida
No.HP : 081323181671
5.Kecamatan Kadungora (kode pos 44153)
Desa Karang tengah
Nama : Ari Maulana K
No HP : 085223637744
Nama : Agus M Suhana
No.HP : 087827014245
Desa Kadungora
Nama : Sutarwan
No.HP : 081322989648
Nama : Sugiarti
NO.HP: 081394759475
6.Kecamatan Cisurupan (kode pos 44163)
Desa Tambakjaya
Nama : Asep Supriadi
NO.HP :081321555933
Nama : Nana
No.HP : 085294751525
Desa Cisurupan
Nama : Tohara Cahya
No.HP : 081323453594
Nama : Mimay Sumiati
No.HP : 081323068582
7.Kecamatan Cigedug (kode pos 44162)
Desa Sukahurip
Nama : H. Deden Hasanudin
No.HP : 081220804802
Nama : Dudi Hartono
No.HP : 085223063643
Desa sindang sari
Nama : Eman Suherman
No.HP : 085223680304
Nama : Dedi Hidayat
No.HP : 085223546997
8.Kecamatan Karangpawitan (kode pos 44182)
Desa Karangpawitan
Nama : Irwan Uke
No.HP : 081312553906
Nama : Dudi Bramsyah
No.HP : 08170249501
Desa Sindanglaya
Nama : Alit
No.HP : 085286076627
Nama : Yudi
No.HP : 081910056902
9.Kecamatan Sucinaraja (kode pos 44183)
Desa Cigadog
Nama : Deni Rinjani
No.HP : 081802194980
Nama : ervan
No.HP : 087827099454
Desa Sukaratu
Nama : Egi
No.HP : 081320463954
Nama : Abang
No.HP : 085725641533
10. Kecamatan Garut Kota
Desa Kota Kulon(44112)
Nama : Apip
No.HP : 085294294809
Nama : Dedi
No.HP : 085220120304
Desa regol (44114)
Nama : Heli
No.HP : 085223662836
Nama :Opan
No.HP : 085223806036
11.Kecamatan Banyuresmi (kode pos 44191)
Desa Sukasenang
Nama :Herman
No.HP :0262 9103644
Nama :Eyang
No.HP : 085323055215
Desa Pamekarsari
Nama : Ridwan
No.HP : 085294244567
Nama : Rijal
No.HP : o262 9119730
12.Kecamatan Cibiuk (kode pos 44193)
Desa Majasari
Nama : Panhur
No.HP : 085295047390
Nama : Asep angga
No.Hp : 081323311104
Desa Cibiuk kidul
Nama : Budi
No.HP : 081323403153
Nama :Maman
No.HP :08987767065
13.kecamatan Cibatu (Kodepos 44185)
Desa Keresek
Nama : Opik
No.HP :081220986806
Nama : H.Wawan
No.HP :081323712277
Desa Sukalilah
Nama :Agus
No.HP : 081323846066
Nama : Yudis
No.HP :085223675200
14.Kecamatan Limbangan (kode pos 44188)
Desa limbangan Barat
Nama : Dede Oren
No.HP : 081320969569
Nama : Deni
No.HP :081323756542
Desa Galih Pakuwon
Nama : Lingga
No.HP : 081220887626
Nama :Ajid
No.HP : 0813232538103
15.Kecamatan wanaraja (kode pos 44183)
Desa Sukamenak
Nama : Entis
No HP : 081912713810
Nama : Ustad Ahmad
No.HP: 081912327699
Desa Sindangratu
Nama : Uus Kusmana
No.HP: 081323919797
Nama: Cucu Suryana
No.HP : 081323297471
16.Kecamatan Sukawening (kode pos 44184)
Desa Sukawening
Nama Iyus
No.HP 08122409935
Desa sukaluyu
Nama Sany
No.HP 08176771722
17.Kecamatan Bayongbong (kode pos 44162)
Desa Mulya sari
Nama : Nia
No.HP : 081312533286
Nama : Titi
No.HP : 081312837827
Desa Hegarmanah
Nama : Apih
No.HP : 081312610518
Nama : Dudan
No.HP :081312610518
18.Kecamatan Leuwigoong (kode pos 44192)
Desa Margacinta
Nama Asep Sofwandi
No.HP 085223377751
Nama Dindin A Zaenudin
No.HP 081809500867
Desa Leuwigoong
Nama Iwan Arif Mansur
No.HP 081322822843
Nama Yuyus Suhendi
No.hp 085223372149
19.Kecamatan Tarogong Kaler (kode pos 44151)
Desa Jati
Nama : Irmansyah
No.HP : 081323350116
Nama : Eris
No.HP : 0262 9159731
Desa : Tanjung Kemuning
Nama : Budi Fakta
No.HP :081323079332
Nama : Nova Nugraha
No.HP : 08156011494
20. Kecamatan Tarogong kidul (kode pos 44151)
Desa Haurpanggung
Nama :Agus Somantri
No.HP :085223654900
Nama : Cecep
No.hp : 0262 4737725
Desa Pataruman
Nama : Dadang Surya
No.HP :085222509073
Nama Hendra Surya P
No.HP :081312509384
Minggu, 01 Maret 2009
Penyortiran Kartu Suara Libatkan 600 warga Garut
Garut,RRI (senin 2 maret 09 )
Dibandingkan dengan pemilu dan pilkada sebelumnya, kedatangan logistik untuk keperluan pemilu 2009 ke gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, jauh lebih cepat. Hal ini tentu saja jauh lebih baik karena dapat memperlancar proses pelaksanaan pemilu yang akan dilangsungkan kurang dari 40 hari lagi. Hal tersebut diungkapkan Anggota KPU Garut, M. Iqbal Santoso, Minggu (1/3).Dikatakan Iqbal, saat ini kartu suara untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPD, seratus persen telah berada di gudang KPU. Sedangkan surat suara untuk DPRD kabupaten, baru mencapai 60 persen. Namun sisa kartu suara untuk DPRD kabupaten tersebut yang mencapai 40 persen, dipastikan sudah sampai di gudang KPU paling lambat Senin (2/3).
Sedangkan untuk jenis logistik lainnya, tutur Iqbal, diantaranya kotak suara baru mencapai 70 persen, dan bilik suara 40 persen. Untuk sisanya, paling lambat pada H-30 sudah berada di gudang untuk selanjutnya didistribusikan ke TPS-TPS.Iqbal menjelaskan , pada pemilu tahun 2004 lalu, logistik baru tiba pada H-14 dan pada pilkada kemarin, baik pemilihan gubernur maupun bupati, logistik baru tiba pada H-7.Dengan dasar perbandingan itulah, Iqbal menilai pendistribusian logistik untuk pemilu 2009 ini jauh lebih baik dari pemilu dan pilkada sebelumnya.Dibagian lain mengenai surat suara, menurut Iqbal, tak kurang dari 6 juta surat suara yang didistribusikan ke Garut, yang terdiri dari surat suara DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan surat suara DPD. Untuk mengantisifasi jika terjadi kerusakan pada surat suara, maka tentunya sebelum didistribusikan, perlu dilakukan penyortiran sekaligus pelipatan surat suara. Untuk keperluan tersebut, masih menurut Iqbal, sedikitnya ada 600 warga yang diberdayakan.Lebih jauh diutarakan Iqbal, jika dihitung-hitung, setiap orang warga kebagian utuk menyortir/melipat 10.000 lembar surat suara. Sedangkan upah untuk penyortiran tersebut, per lembarnya mencapai Rp 100.Irwan Rudiawan
Dibandingkan dengan pemilu dan pilkada sebelumnya, kedatangan logistik untuk keperluan pemilu 2009 ke gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, jauh lebih cepat. Hal ini tentu saja jauh lebih baik karena dapat memperlancar proses pelaksanaan pemilu yang akan dilangsungkan kurang dari 40 hari lagi. Hal tersebut diungkapkan Anggota KPU Garut, M. Iqbal Santoso, Minggu (1/3).Dikatakan Iqbal, saat ini kartu suara untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPD, seratus persen telah berada di gudang KPU. Sedangkan surat suara untuk DPRD kabupaten, baru mencapai 60 persen. Namun sisa kartu suara untuk DPRD kabupaten tersebut yang mencapai 40 persen, dipastikan sudah sampai di gudang KPU paling lambat Senin (2/3).
Sedangkan untuk jenis logistik lainnya, tutur Iqbal, diantaranya kotak suara baru mencapai 70 persen, dan bilik suara 40 persen. Untuk sisanya, paling lambat pada H-30 sudah berada di gudang untuk selanjutnya didistribusikan ke TPS-TPS.Iqbal menjelaskan , pada pemilu tahun 2004 lalu, logistik baru tiba pada H-14 dan pada pilkada kemarin, baik pemilihan gubernur maupun bupati, logistik baru tiba pada H-7.Dengan dasar perbandingan itulah, Iqbal menilai pendistribusian logistik untuk pemilu 2009 ini jauh lebih baik dari pemilu dan pilkada sebelumnya.Dibagian lain mengenai surat suara, menurut Iqbal, tak kurang dari 6 juta surat suara yang didistribusikan ke Garut, yang terdiri dari surat suara DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan surat suara DPD. Untuk mengantisifasi jika terjadi kerusakan pada surat suara, maka tentunya sebelum didistribusikan, perlu dilakukan penyortiran sekaligus pelipatan surat suara. Untuk keperluan tersebut, masih menurut Iqbal, sedikitnya ada 600 warga yang diberdayakan.Lebih jauh diutarakan Iqbal, jika dihitung-hitung, setiap orang warga kebagian utuk menyortir/melipat 10.000 lembar surat suara. Sedangkan upah untuk penyortiran tersebut, per lembarnya mencapai Rp 100.Irwan Rudiawan
KPU Garut Bisa gugurkan Pencalonan Terpidana APBD gate 2
Garut,RRI (senin 2 maret 09 )
Dengan turunnya putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 118K/PID.SUS/2008 tertanggal 17 Pebruari 2009 tentang dikabulkannya permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi dalam hal ini JPU pada Kejari Garut untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri (PN) no 154/Pid.B/2006/PN.GRT. tanggal 21 Desemeber 2006 serta intinya menyatakan bahwa 12 orang terpidana APBD Gate-2 bersalah, maka pencalonan beberapa terpidana kasus tersebut, secara otomatis dapat digugurkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekjen Garut Governaunce Watch (GGW), Agus Sugandi SH.,, menyebutkan, dengan turunnya putasan MA tersebut, maka status hukum para terpidana kasus APBD Gate-2 sudah mempunyai ketetapan. Oleh karena itu, pihak KPU bisa menggugurkan bila ada terpidana yang ikut mencalonkan dalam pemilu 2009 mendatang.Hanya sekarang permasalahannya, tutur Gandi, apakah pihak terkait dalam hal ini kejaksaan dan KPU ada keberanian atau tidak untuk melaksanakan eksekusi dan pengguguran pencalonan para terpidana tersebut.Hal serupa juga dilontarkan salah seorang pejabat di lingkungan Pengadilan Negeri (PN) Garut. Menurut orang yang enggan disebut namanya ini, dengan adanya putusan MA yang menyatakan para terpidana terbukti bersalah, pasca putusan tersebut diterima pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, maka secara otomatis para terpidana ini harus segera dieksekusi.
Selain eksekusi, imbuhnya, para terpidana yang mencalonkan diri pada pemilu 2009, juga harus digugurkan pencalonannya oleh KPU setempat. Hal ini juga tak bisa ditawar lagi karena para terpidana sudah mendapatkan keputusan hukum yang tetap.Dimintai tanggapanhya tentang hal tersebut, anggota KPU, Mustafa Fatah dan Ayep Rusmana, menyatakan, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 , pencoretan terhadap seorang calon yang dianggap melanggar hukum itu, harus yang telah mempunyai ketepan hukum. Sedangkan putusan MA yang turun terhadap para terpidana APBD Gate-2, menurut mereka belum mempunyai ketetapan hukum karena masih ada upaya hukum lainnya yang bisa ditempuh para terpidana, yaitu peninjauan kembali (PK).Lebih jauh diungkapkannya, pihaknya akan meneliti dulu apakah para terpidana APBD Gate ini melanjutkan ke tahapan PK atau tidak? Seandainya mereka menempuh PK, maka pencalonan mereka tidak bisa digugurkan, namun jika mereka tidak menempuh tahapan PK, baru kasusnya telah mempunyai kekuatan hukum tetap sehingga pengguguran pencalonanpun bisa dilakukan,Irwan Rudiawan
Dengan turunnya putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 118K/PID.SUS/2008 tertanggal 17 Pebruari 2009 tentang dikabulkannya permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi dalam hal ini JPU pada Kejari Garut untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri (PN) no 154/Pid.B/2006/PN.GRT. tanggal 21 Desemeber 2006 serta intinya menyatakan bahwa 12 orang terpidana APBD Gate-2 bersalah, maka pencalonan beberapa terpidana kasus tersebut, secara otomatis dapat digugurkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekjen Garut Governaunce Watch (GGW), Agus Sugandi SH.,, menyebutkan, dengan turunnya putasan MA tersebut, maka status hukum para terpidana kasus APBD Gate-2 sudah mempunyai ketetapan. Oleh karena itu, pihak KPU bisa menggugurkan bila ada terpidana yang ikut mencalonkan dalam pemilu 2009 mendatang.Hanya sekarang permasalahannya, tutur Gandi, apakah pihak terkait dalam hal ini kejaksaan dan KPU ada keberanian atau tidak untuk melaksanakan eksekusi dan pengguguran pencalonan para terpidana tersebut.Hal serupa juga dilontarkan salah seorang pejabat di lingkungan Pengadilan Negeri (PN) Garut. Menurut orang yang enggan disebut namanya ini, dengan adanya putusan MA yang menyatakan para terpidana terbukti bersalah, pasca putusan tersebut diterima pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, maka secara otomatis para terpidana ini harus segera dieksekusi.
Selain eksekusi, imbuhnya, para terpidana yang mencalonkan diri pada pemilu 2009, juga harus digugurkan pencalonannya oleh KPU setempat. Hal ini juga tak bisa ditawar lagi karena para terpidana sudah mendapatkan keputusan hukum yang tetap.Dimintai tanggapanhya tentang hal tersebut, anggota KPU, Mustafa Fatah dan Ayep Rusmana, menyatakan, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 , pencoretan terhadap seorang calon yang dianggap melanggar hukum itu, harus yang telah mempunyai ketepan hukum. Sedangkan putusan MA yang turun terhadap para terpidana APBD Gate-2, menurut mereka belum mempunyai ketetapan hukum karena masih ada upaya hukum lainnya yang bisa ditempuh para terpidana, yaitu peninjauan kembali (PK).Lebih jauh diungkapkannya, pihaknya akan meneliti dulu apakah para terpidana APBD Gate ini melanjutkan ke tahapan PK atau tidak? Seandainya mereka menempuh PK, maka pencalonan mereka tidak bisa digugurkan, namun jika mereka tidak menempuh tahapan PK, baru kasusnya telah mempunyai kekuatan hukum tetap sehingga pengguguran pencalonanpun bisa dilakukan,Irwan Rudiawan
Jalur Selatan KA Kembali Normal
Garut,RRI (senin,2 maret 09 )
Jalur selatan Kereta Api (KA) yang terputus karena tanah amblas sedalam sepuluh meter kembali bisa beroperasi. Kepastian ini diperoleh setelah jalur di Kp. Cikadongdong, Desa Mekarmulya, Kec. Malangbong tersebut hari ini (1/3) dilintasi kereta berpenumpang secara normal.Pihak KA menyatakan bahwa KA dari dan ke Bandung-Yogya-Solo-Surabaya sudah dapat melalui lintas selatan (Bandung-Tasikmalaya), sehingga pengalihan KA bandung-Surabaya ke jalur utara yang memutar via Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya sudah tidak diberlakukan.Kendati demikian, dalam tahap pasca perbaikan jalur ini, semua kereta yang melintas harus mengurangi kecepatan hingga 5km/jam. Hasil uji coba pagi tadi, setelah dua kereta berpenumpang yakni Pasundan dan Argo Wilis melintas dengan kecepatan yang disyaratkan, tidak terjadi perubahan pada jalur maupun tanah di lokasi perbaikan.
Sebelum dapat dilintasi secara normal sehari sebelumnya dilakukan Uji coba bantalan rel kereta api (KA) yang menggantung akibat tanah ambles di Kampung Cikadongdong Desa Mekarmulya Kec. Malangbong, berhasil dilakukan sore tadi (28/2) menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB). Kereta tersebut terdiri dari lokomotif dan dua gerbong yang memuat batu kerikil sehingga beban secara keseluruhannya cukup berat dan dinyatakan layak untuk menguji coba.
Sejak amblasnya rel KA di jalur Cipeundeuy-Bumi Waluya 3 hari lalu, perjalanan KA jalur selatan lumpuh. Upaya perbaikan terus dilakukan PT KAI meski medan berat karena terus diguyur hujan,hingga proses perbaikan dinyatakan selesai sesuai target pihak KAI.
Karena dalam uji coba tidak ada ditemukan permasalahan serius, maka jalur itu akan kembali difungsikan. Sebagai uji coba pertama, akan diluncurkan kereta api berpenumpang, besok Minggu (1/3) sekira Pk.08.00. Dalam uji coba tersebut, kereta akan melintas ekstra hati-hati dengan penurunan kecepatan hingga maksimal 5 km/jam.Irwan Rudiawan
Jalur selatan Kereta Api (KA) yang terputus karena tanah amblas sedalam sepuluh meter kembali bisa beroperasi. Kepastian ini diperoleh setelah jalur di Kp. Cikadongdong, Desa Mekarmulya, Kec. Malangbong tersebut hari ini (1/3) dilintasi kereta berpenumpang secara normal.Pihak KA menyatakan bahwa KA dari dan ke Bandung-Yogya-Solo-Surabaya sudah dapat melalui lintas selatan (Bandung-Tasikmalaya), sehingga pengalihan KA bandung-Surabaya ke jalur utara yang memutar via Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya sudah tidak diberlakukan.Kendati demikian, dalam tahap pasca perbaikan jalur ini, semua kereta yang melintas harus mengurangi kecepatan hingga 5km/jam. Hasil uji coba pagi tadi, setelah dua kereta berpenumpang yakni Pasundan dan Argo Wilis melintas dengan kecepatan yang disyaratkan, tidak terjadi perubahan pada jalur maupun tanah di lokasi perbaikan.
Sebelum dapat dilintasi secara normal sehari sebelumnya dilakukan Uji coba bantalan rel kereta api (KA) yang menggantung akibat tanah ambles di Kampung Cikadongdong Desa Mekarmulya Kec. Malangbong, berhasil dilakukan sore tadi (28/2) menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB). Kereta tersebut terdiri dari lokomotif dan dua gerbong yang memuat batu kerikil sehingga beban secara keseluruhannya cukup berat dan dinyatakan layak untuk menguji coba.
Sejak amblasnya rel KA di jalur Cipeundeuy-Bumi Waluya 3 hari lalu, perjalanan KA jalur selatan lumpuh. Upaya perbaikan terus dilakukan PT KAI meski medan berat karena terus diguyur hujan,hingga proses perbaikan dinyatakan selesai sesuai target pihak KAI.
Karena dalam uji coba tidak ada ditemukan permasalahan serius, maka jalur itu akan kembali difungsikan. Sebagai uji coba pertama, akan diluncurkan kereta api berpenumpang, besok Minggu (1/3) sekira Pk.08.00. Dalam uji coba tersebut, kereta akan melintas ekstra hati-hati dengan penurunan kecepatan hingga maksimal 5 km/jam.Irwan Rudiawan
Langganan:
Postingan (Atom)